Selasa, 15 Desember 2015

6 Masalah Organ Intim Wanita Wajib Tahu


Membahas masalah pada organ intim wanita tak akan lepas dari keputihan dan infeksi jamur. Padahal, masih ada banyak masalah organ intim wanita yang belum banyak diketahui dan akan fatal jika telat mengetahuinya.

Oleh karena itu sebagai wanita ada baiknya Anda mengenal lebih jauh tentang masalah yang sering muncul di organ intim, seperti yang ditulis Prevention, dilansir Senin, 14/12/2015.

Gejala umum dari vulvodynia dalah rasa nyeri dan terbakar di area vulva. Meski belum dapat diketahui pasti penyebabnya, namun penyakit ini banyak dikaitkan pada perubahan hormon, peradangan atau masalah saraf pada vulva. Salah satu cara untuk menghindarinya adalah hindari memakai pakaian ketat, biasakan membersihkan keringat usai olah raga dan mencuci Miss V usai bercinta.

Trichomoniasis

Trichomoniasis merupakat penyakit menular seksual yang wajiib diwaspadai. Menurut Arlenen Kelber, MD, seorang dokter kandungan di Brook University Hospital, masalah pada organ intim ditandai dengan keluarnya cairan lendir warna kuning pada vagina dan ini bukanlah keputihan. Penyakit ini dapat disembuhkan dengan antibiotik yang dikonsumsi oleh Anda dan pasangan.

Bacterial vaginosis (BV)

BV berbeda dengan infeksi lainnya karena tidak disebabkan oleh faktor luar. BV disebabkan oleh adanya ketidakseimbangan bakteri di dalam vagina. Entah bakteri itu baik atau buruk, menurut Kelber. Dibandingkan infeksi lainnya, BV masih dianggap sebagai masalah pada organ intim wanita yang tak teralu parah. Namun tidak berarti Anda dapat menyepelkannya. Mendiamkan BV tanpa mengobatinya akan membawa Anda pada masalah yang lebih serius.


Benjolan

Seringkali kita merasakan kehadiran benjolan di area vagina. Benjolan ini biasanya muncul akibat anda baru menjalani cukur rambut atau waxing. Namun jika Anda tidak merasa melakukan pembersihan rambut namun ada benjolan, sebaiknya Anda waspada. Benjolan ini bisa jadi karena dipicu oleh kista bartholin. Di dalam vagina ada dua kelenjar bartholin, kelencar ini mengeluarkan cairan pelumas, namun saat cairan ini tersumbat maka akan ada benjolan yang akan timbul. Tak jarang benjolan ini menjadi bengkak dan terinfeksi.

Untuk mencegahnya bertambah parah, Anda dapat mengompresnya dengan air hangat secara rutin.

Varises vulva

Tak hanya pada kaki, varises juga dapat terjadi pada vulva. Umumnya terjadi pada wanita yang sedang hamil. Hal ini dikarenakan adanya tekanan dari rahim, tekanan darah meningkat, serta sering berdiri lama dengan konsisi menahan beban.

Vaginismus

Vaginimus adalah suatu konsisi dimana setiap melakukan hubungan seks (penetrasi) Anda selalu merasakan rasa nyeri mulai dari vagina hingga panggul. Bahkan beberapa wanita dengan kondisi ini akui jika dirinya tak sanggung untuk bercinta.

Hingga saat ini belum diketahui penyebab pasti. Tapi dibeberapa kasus vaginimus dipicu oleh pelecehan seksual di masa lalu atau adanya cedera.

Minggu, 13 Desember 2015

Hati-hati Melakukan 5 Hal yang Buat Pasangan 'Sakit Hati' Pasca Bercinta


Keintiman pasangan setelah bercinta, sama pentingnya dengan membangun keintiman ketika foreplay. Bahkan tetap saling berpelukan atau membelai rambut pasca bercinta bisa menentukan keharmonisan pernikahan pasangan suami istri. Karena pada saat itulah, kedekatan emosional benar-benar dirasakan.

Sebaliknya, jika setelah bercinta Anda langsung beranjak dari tempat tidur tanpa ada tindakan romantis sedikitpun, bisa 'menumpulkan' gairah bercinta di momen-momen intim selanjutnya. Hati-hati ladies, jangan salah langkah dan melakukan lima hal ini setelah bercinta.

1. Mandi
Mungkin tubuh Anda terasa gerah atau tidak nyaman pasca bercinta, namun sediakanlah waktu, sedikitnya 15 menit untuk menikmati momen romantis dengan pasangan. Kebersihan memang baik dan penting, tapi jika Anda pergi ke kamar mandi untuk bersih-bersih badan sesaat setelah orgasme, si dia akan merasa ada yang salah dengan kebersihannya. Apakah bau badannya tak sedap, atau bau mulutnya yang tak segar. Langsung mandi pasca bercinta bisa membuat dia tersinggung dan merusak mood romantis yang sebelumnya terbentuk.

2. Segera Berpakaian
Kecuali quickie sex, langsung berpakaian pasca bercinta sebaiknya tidak dilakukan. Mungkin Anda merasa udara sangat dingin setelah bercinta sehingga cepat-cepat ingin memakai baju. Atau, Anda takut anak tiba-tiba masuk ke kamar dan tentu akan sulit menjelaskan kepadanya. Tapi tindakan itu bisa sedikit melukai hati pasangan.

Langsung pakai baju setelah berhubungan seks bisa memberikan kesan kalau Anda tidak nyaman dengan tubuh sendiri, keintiman, dan yang lebih buruk lagi, dengan pasangan. Tunggulan dulu beberapa saat, baru memakai baju. Jika ingin mencegah anak menerobos kamar tiba-tiba, selalu kunci pintu saat bercinta.

3. Langsung Tidur
Selama ini yang kita tahu, pria lah yang sering lebih dulu tidur setelah bercinta. Tapi menurut pengajar seks dan psikoterapis Anne Austin, M.A., M.Ed., tidak selalu pria yang tidur duluan, tapi wanita juga.

"Kebalikan dari kepercayaan selama ini, sejumlah studi menunjukkan bahwa gender tidak berpengaruh terhadap siapa yang lebih dulu tidur pasca bercinta. Kecenderungan pria dan wanita sama," ujar Anne, seperti dikutip dari She Knows.

Jika Anda merasa ngantuk dan ingin segera tidur, perpanjanglah durasi keintiman dengan berpelukan sebelum tidur, atau tertidur di dalam pelukannya.

4. Mengecek Ponsel
Social media dan pergerakan internet yang makin cepat membuat Anda tidak bisa jauh dari ponsel untuk sekadar update status atau mengecek email. Sebenarnya tidak masalah dilakukan, tapi akan jadi persoalan jika Anda melakukannya setelah bercinta dengan suami.

"Menggunakan ponsel segera setelah bercinta bisa merusak ikatan emosional yang sebelumnya terbentuk. Keintiman antara pasangan pun jadi tak berkembang," jelas Anne.

Sebaiknya taruh jauh-jauh ponsel, smartphone atau gadget Anda lainnya dari kamar. Simpan ponsel di ruangan lain.

5. Keluar Kamar
Ada kalanya wanita ingin segera keluar dari kamar dan menjauh dari pasangan. Bukan karena tidak puas atau tidak mencintai sang suami. Tapi setelah keintiman yang intens, terkadang wanita merasa dia sudah memberikan terlalu banyak dan perlu waktu sendirian untuk merasa utuh lagi.

Sah-sah saja dilakukan. Tapi sebelumnya, beri pengertian pada pasangan bahwa keinginan Anda untuk sendiri bukan karena dirinya. Tapi lebih karena faktor emosional Anda sendiri.