Minggu, 01 Desember 2019

5 Kesalahan Saat Memakai Celana Dalam yang Bisa Ganggu Kesehatan

Cara pemakaian celana dan pakaian dalam memang terkesan sepele. Nyatanya beberapa kesalahan tertentu juga bisa mengganggu kesehatan, terutama kesehatan organ intim.

Maka dari itu, ada beberapa aturan penting yang perlu Anda ketahui soal pemakaian pakaian dalam. Seperti dirangkum detikHealth dari Men's Health, berikut lima di antaranya:

1. Memakai tanpa mencucinya

Meskipun tampak bersih, memakai pakaian dalam tanpa mencucinya terlebih dahulu tetap tidak dianjurkan. Terlebih jika Anda sudah menggunakannya beberapa kali, Anda tetap dianjurkan untuk selalu mencuci pakaian dalam setiap selesai digunakan.

Menurut Philip Tierno, PhD dari New York University, rata-rata pakaian dalam yang kotor mengandung antara sepersepuluh hingga satu gram kotoran. Maka pencucian pakaian dalam pun menjadi hal yang penting dilakukan.  http://indomovie28.com/ben-hur-2016/

2. Membeli yang terlalu ketat

Saat membeli pakaian dalam, usahakan untuk memilih yang ukurannya sesuai dan tidak terlalu ketat. Pakaian dalam ketat dapat membuat keringat menjadi menumpuk dan mengakibatkan area organ intim menjadi rentan berkuman.

Pilihlah pakaian dalam yang ukurannya agak longgar, dengan begitu sirkulasi udara area organ intim bisa menjadi lebih lancar. Lembap dan keringat menumpuk pun bisa dihindari.

3. Keliru memilih bahan pakaian dalam

Salah satu hal penting lain yang perlu dilakukan saat memilih pakaian dalam adalah perhatikan bahannya. Pilihlah bahan katun yang bisa dengan sempurna menyerap keringat. Ini adalah salah satu cara supaya area organ intim tidak menjadi lembap.

Hindari memilih bahan yang tidak menyerap keringat seperti spandex. Penumpukan keringat dan bakteri di area organ intim dapat memicu infeksi dan bau tak sedap.

4. Malas ganti saat berkeringat

Biasanya orang akan mengganti pakaian dalam setelah mandi, namun Anda dianjurkan juga untuk melakukannya saat sedang banyak berkeringat.

"Kondisi organ intim yang panas, berkeringat dan lembap adalah tempat favorit bagi bakteri dan jamur untuk tumbuh. Maka segera ganti pakaian dalam ketika sedang banyak berkeringat," ungkap pakar kesehatan Donnica Moore, MD.

Hal ini juga berlaku apabila Anda memiliki masalah inkontinensia urine, di mana tanpa disadari urine keluar meski hanya setetes. Menurut Moore, tetesan urine ini juga bisa menjadi sarang bakteri apabila Anda tidak segera mengganti pakaian dalam.

5. Keliru memilih sabun cuci

Pakaian dalam merupakan salah satu benda yang perlu diperhatikan proses pencuciannya. Anda pun perlu memilih sabun deterjen yang sesuai. Sebab pada dasarnya organ intim merupakan area yang sensitif.

Moore menjelaskan, kekeliruan saat memilih deterjen, misalnya memilih yang mengandung pewangi atau berbahan keras, dapat membuat iritasi pada kulit organ intim. "Banyak deterjen yang memiliki konsentrasi parfum sangat tinggi di dalamnya," imbuh Moore.  http://indomovie28.com/himeanole-2016/

5 Risiko Kesehatan yang Harus Dipikirkan Sebelum Bikin Tato

Butuh banyak pertimbangan sebelum memutuskan untuk punya tato permanen. Selain soal desain, dan mungkin juga stigma, ada juga risiko kesehatan yang perlu dipertimbangkan.

Risiko kesehatan saat seseorang punya tato tidak sebatas hanya pada urusan alergi, bagi yang tidak cocok dengan bahan kimia dalam tinta yang digunakan. Pun tak selalu tentang risiko penularan infeksi hepatitis C jika jarum tato yang digunakan tidak steril.

Beberapa risiko kesehatan yang sering terlupakan, tapi cukup sering ditemukan adalah sebagai berikut, dirangkum dari Livescience, Minggu (4/10/2015).  http://indomovie28.com/sicario-2015/

Proses pembuatan tato yang tidak steril sering dikaitkan dengan risiko penularan infeksi HIV (Human Imunodeficiency Virus) dan hepatitis C. Infeksi yang terakhir disebutkan bisa memicu sirosis atau pengerasan hati, dan berkembang menjadi kanker.

Pada 2012, infeksi mikroba Mycobacterium chelonae juga dilaporkan terjadi di New York. Penyebabnya adalah penggunaan tinta tato warna abu-abu yang terkontaminasi. Meski disebutkan bahwa infeksi seperti ini sangat langka, sebaiknya segera hubungi dokter jika tato mengalami radang, bengkak dan kemerahan.

Tidak mangalami reaksi alergi saat pertama kali bikin tato bukan berarti tiket aman untuk tato berikutnya. Dalam banyak kasus, reaksi alergi baru muncul pada pembuatan tato kedua dan seterusnya, atau dari tato yang sama tapi baru muncul alergi beberapa tahun berikutnya.

Alergi terhadap tato umumnya bisa diatasi dengan ijeksi steroid. Namun dalam kasus langka, kulit di area yang mengalami alergi tato harus diangkat melalui operasi.

Beberapa jenis kanker kulit seperti melanoma, karsinoma sel basal, dan karsinoma sel skuamosa, kerap terdeteksi hanya dari perubahan tekstur di permukaan kulit. Menutupi kulit dengan tinta tato, kadang menyamarkan perubahan-perubahan semacam itu.

Tahun 2013, sebuah laporan menyebut kanker melanoma pada seorang pria terungkap saat yang bersangkutan menghapus tato dengan laser. Sebelumnya tidak ada yang menyadari gejalanya karena tertutup tato berwarna hitam.

Kandungan cadmium pada beberapa jenis tinta tato bisa meningkatkan risiko kulit terbakar akibat paparan sinar matahari. Tinta warna kuning, hitam, merah, dan biru paling banyak dilaporkan memicu reaksi yang tidak diinginkan pada kulit yang terpapar matahari.

Menurut sebuah laporan tahun 2011, seorang pemain sepakbola profesional mengalami luka bakar saat menjalani pemindaian MRI (Magnetic Resonance Imaging). Luka bakar ditemukan pada tato berwarna hitam yang ada di permukaan kulitnya.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa luka bakar disebabkan oleh arus listrik yang dihasilkan oleh kandungan besi-oksida yang ada di tinta tato. Pemilik tato warna merah juga dianjurkan untuk berhati-hati karena tinta tato dengan warna tersebut juga banyak mengandung besi.  http://indomovie28.com/mercy-2016/