Warga Kota Fiumicino di Italia dikagetkan oleh benda-benda yang diduga pecahan pesawat dari langit. Menghujam bagai peluru, merusak rumah sampai mobil warga.
"Seperti peluru jatuh dari langit," kata salah seorang warga seperti dirangkum detikcom dari berbagai sumber, Rabu (14/8/2019).
Pecahan-pecahan tersebut berukuran 5-10 cm. Warga Kota Fiumicino pun memposting pecahan-pecahan tersebut di media sosial.
Pemerintah kota dibantu dengan otoritas penerbangan Italia (Agenzia Nazionale per la Sicurezza del Volo) melakukan investigasi. Diyakini, pecahan pesawat tersebut berasal dari Norwegian Air yang terbang dari Los Angeles ke Fiumicino. Fiumicino sendiri merupakan kota yang berada di dekat Roma.
Diketahui pada tanggal 10 Agustus kemarin, pesawat tersebut mengalami kendala teknis pada mesin. Namun, tidak dijelaskan apa masalahnya dan penerbangan yang mengangkut 200-an penumpang tetap berjalan lancar.
"Kami tidak bisa berkomentar lebih lanjut, tapi kini kami sedang menyelidikinya bersama otoritas penerbangan Italia," tulis pernyataan dari Norwegian Air.
Untungnya, tidak ada warga Fiumicino yang terluka. Hanya saja, beberapa atap rumah warga dan mobil-mobil yang terparkir di jalan rusak akibat hantaman pecahan pesawat tersebut.
Rumah-rumah warga yang dihujani pecahan pesawat berada di sekitar Bandara Internasional Rome-Fiumicino. Walikota Fiumicino, Esterino Montino meminta otoritas penerbangan Italia serius untuk menangani persoalan tersebut.
Gali Potensi Wisata di Kalsel, Kemenpar Fokus Bahas 3 Aspek Penting
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus berupaya mengasah potensi pariwisata di Indonesia, termasuk Kalimantan Selatan (Kalsel). Karena itu, Kemenpar bersama pemerintah daerah duduk bersama membahas pariwisata Kalsel yang meliputi destinasi, pemasaran, dan kelembagaan.
"Pariwisata Kalsel memiliki potensi luar biasa. Rakor Wilayah Kalsel ini sangat bagus untuk mendorong perkembangan pariwisata di sini. Sebab, ada 3 aspek pembahasan yang penting di sini," ungkap Wakil Gubernur Provinsi Kalsel Rudi Resnawan, dalam keterangan tertulis, Rabu (14/8/2019).
Dalam Rakor Wilayah Kalsel yang digelar di Best Western Kindai Hotel, Banjarmasin, Selasa (13/8/2019) itu, Rudi menilai Kalsel memang memiliki potensi destinasi yang besar. Untuk atraksi, Pegunungan Meratus akan didorong jadi member Unesco Global Geopark.
Menurut Rudi, Pegunungan Meratus saat ini berstatus Geopark Nasional. Kawasan tersebut memiliki luasan 600 kilometer persegi. Secara geografis membentang di 8 kabupaten, seperti Hulu Sungai Selatan, Tabalong, Kotabaru, Banjar, dan Tapin.
Pegunungan Meratus memiliki kekayaan flora dan fauna. Memiliki hutan dengan karakter pegunungan rendah, keanekaragaman vegetasi di sini sangat tinggi. Ada vegetasi jenis Meranti, Agathis, Kanari, Durian, dan kempas. Flora herbalnya terdiri Matoa, Jualing, Bilaran Tapah, dan Mundar. Untuk satwa, seperti Macan Dahan, tupai terkecil di dunia, hingga cicak dan amfibi jenis baru.
"Rakorwil Kalsel sangat positif bagi perkembangan pariwisata di sana. Sebab, wilayah ini akan didorong menjadi destinasi ungulan. Potensi di sana besar, seperti Pegunungan Meratus. Spot ini sangat luar biasa karena memiliki keragaman flora dan fauna yang tinggi. Di sana juga ada budaya yang eksotis," terang Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenpar Dadang Rizki Ratman.