Rabu, 01 Januari 2020

Gali Potensi Wisata di Kalsel, Kemenpar Fokus Bahas 3 Aspek Penting

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus berupaya mengasah potensi pariwisata di Indonesia, termasuk Kalimantan Selatan (Kalsel). Karena itu, Kemenpar bersama pemerintah daerah duduk bersama membahas pariwisata Kalsel yang meliputi destinasi, pemasaran, dan kelembagaan.

"Pariwisata Kalsel memiliki potensi luar biasa. Rakor Wilayah Kalsel ini sangat bagus untuk mendorong perkembangan pariwisata di sini. Sebab, ada 3 aspek pembahasan yang penting di sini," ungkap Wakil Gubernur Provinsi Kalsel Rudi Resnawan, dalam keterangan tertulis, Rabu (14/8/2019).

Dalam Rakor Wilayah Kalsel yang digelar di Best Western Kindai Hotel, Banjarmasin, Selasa (13/8/2019) itu, Rudi menilai Kalsel memang memiliki potensi destinasi yang besar. Untuk atraksi, Pegunungan Meratus akan didorong jadi member Unesco Global Geopark.

Menurut Rudi, Pegunungan Meratus saat ini berstatus Geopark Nasional. Kawasan tersebut memiliki luasan 600 kilometer persegi. Secara geografis membentang di 8 kabupaten, seperti Hulu Sungai Selatan, Tabalong, Kotabaru, Banjar, dan Tapin.

Pegunungan Meratus memiliki kekayaan flora dan fauna. Memiliki hutan dengan karakter pegunungan rendah, keanekaragaman vegetasi di sini sangat tinggi. Ada vegetasi jenis Meranti, Agathis, Kanari, Durian, dan kempas. Flora herbalnya terdiri Matoa, Jualing, Bilaran Tapah, dan Mundar. Untuk satwa, seperti Macan Dahan, tupai terkecil di dunia, hingga cicak dan amfibi jenis baru.

"Rakorwil Kalsel sangat positif bagi perkembangan pariwisata di sana. Sebab, wilayah ini akan didorong menjadi destinasi ungulan. Potensi di sana besar, seperti Pegunungan Meratus. Spot ini sangat luar biasa karena memiliki keragaman flora dan fauna yang tinggi. Di sana juga ada budaya yang eksotis," terang Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenpar Dadang Rizki Ratman.

Untuk mendukung atraksinya, lanjut Dadang, kran aksesibilitas lebih besar dibuka. Jumlah dan frekuensi penerbangan internasional ditambah. Rencananya, Bandara Internasional Syamsudin Noor akan dihubungkan secara langsung dengan kota-kota besar di mancanegara. Menggenapi konsep destinasi, Nomadic Tourism akan diterapkan. Fokusnya melalui Glamping, Homepod, dan varian lainnya yang ideal.

"Araham Menteri Pariwisata sudah sangat jelas. Konsep Nomadic Tourism sangat ideal di Kalsel. Semua aspeknya mendukung. Dengan value lebih exeperience seperti ini, arus wisatawan akan naik. Apalagi, upaya guna menaikan jumlah direct flight internasional di sana terus dilakukan," jelas Dadang.

Dadang menambahkan, untuk menguatkan seluruh potensinya tersebut, konsep marketing juga sudah disiapkan. Pemasarannya akan menerapkan konsep Digital Tourism. Sebab, wisatawan saat ini sangat mengandalkan digital. Seluruh akativitas pariwisata sudah dilakukan secara digital.

"Penerapan Digital Tourism akan dilakukan lebih masif. Tujuannya untuk mengikuti perkembangan zaman. Infrastruktur di sana juga bagus," katanya.

Selain fisik, lanjut Dadang, Kemenpar juga menyiapkan potensi sumber daya manusia (SDM). Untuk terus menaikan dan menjaga kualitas SDM, Program Studi (Prodi) Pariwisata akan dibangun di Kalsel. Tujuannya untuk mendidik tenaga handal dan berkualitas di bidang pariwisata. Nantinya, mereka yang akan mengelola seluruh potensi pariwisatanya secara profesional.

Menteri Pariwisata Arief Yahya yang tampil sebagai keynote speaker dalam rakor bertama 'Arah Kebijakan Pengembangan Pariwisata Dalam Menyambut Visit Kalsel 2020' itu menilai potensi Kalsel sangat bagus. Pariwisata di Kalsel akan tumbuh optimal dengan memiliki potensi yang bagus baik, alam, budaya hingga kuliner.

"Pariwisata Kalsel akan tumbuh optimal. Potensi di sana sangat bagus. Alam, budaya, dan kulinernya itu luar biasa. Mereka bisa mendorongnya salah satu sebagai ikon. Kami tertarik untuk mendorong posisi Pegunungan Meratus," ujar Arief.

"Kawasan di sana sangat lengkap dan alami. Dengan ditambahnya akses langsung internasional, seluruh potensi di sana akan semakin optimal," imbuhnya.

Selain Kemenpar dan Wakil Gubernur Provinsi Kalsel, rakor juga dihadiri Sekda Provinsi Kalsel Abdul Haris, Wakil Walikota Banjarbaru Darmawan Jaya Setiawan, hingga Bupati Barito Kuala Noormiliyani AS. Bergabung juga Wakil Bupati Hulu Sungai Selatan Syamsuri Arsyad, dan Kepala Bappeda Kalsel Nurul Fazar Desira. Peserta semakin lengkap dengan kehadiran Kepala Dinas di Pemerintahan Kalsel dan OPD se-Provinsi Kalsel, serta Ketua Asosiasi Pariwisata se-Provinsi Kalsel.

Bagai Peluru, Pecahan Pesawat Hujani Rumah Warga

Warga Kota Fiumicino di Italia dikagetkan oleh benda-benda yang diduga pecahan pesawat dari langit. Menghujam bagai peluru, merusak rumah sampai mobil warga.

"Seperti peluru jatuh dari langit," kata salah seorang warga seperti dirangkum detikcom dari berbagai sumber, Rabu (14/8/2019).

Pecahan-pecahan tersebut berukuran 5-10 cm. Warga Kota Fiumicino pun memposting pecahan-pecahan tersebut di media sosial.

Pemerintah kota dibantu dengan otoritas penerbangan Italia (Agenzia Nazionale per la Sicurezza del Volo) melakukan investigasi. Diyakini, pecahan pesawat tersebut berasal dari Norwegian Air yang terbang dari Los Angeles ke Fiumicino. Fiumicino sendiri merupakan kota yang berada di dekat Roma.

Diketahui pada tanggal 10 Agustus kemarin, pesawat tersebut mengalami kendala teknis pada mesin. Namun, tidak dijelaskan apa masalahnya dan penerbangan yang mengangkut 200-an penumpang tetap berjalan lancar.

"Kami tidak bisa berkomentar lebih lanjut, tapi kini kami sedang menyelidikinya bersama otoritas penerbangan Italia," tulis pernyataan dari Norwegian Air.

Untungnya, tidak ada warga Fiumicino yang terluka. Hanya saja, beberapa atap rumah warga dan mobil-mobil yang terparkir di jalan rusak akibat hantaman pecahan pesawat tersebut.

Rumah-rumah warga yang dihujani pecahan pesawat berada di sekitar Bandara Internasional Rome-Fiumicino. Walikota Fiumicino, Esterino Montino meminta otoritas penerbangan Italia serius untuk menangani persoalan tersebut.

Gali Potensi Wisata di Kalsel, Kemenpar Fokus Bahas 3 Aspek Penting

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus berupaya mengasah potensi pariwisata di Indonesia, termasuk Kalimantan Selatan (Kalsel). Karena itu, Kemenpar bersama pemerintah daerah duduk bersama membahas pariwisata Kalsel yang meliputi destinasi, pemasaran, dan kelembagaan.

"Pariwisata Kalsel memiliki potensi luar biasa. Rakor Wilayah Kalsel ini sangat bagus untuk mendorong perkembangan pariwisata di sini. Sebab, ada 3 aspek pembahasan yang penting di sini," ungkap Wakil Gubernur Provinsi Kalsel Rudi Resnawan, dalam keterangan tertulis, Rabu (14/8/2019).

Dalam Rakor Wilayah Kalsel yang digelar di Best Western Kindai Hotel, Banjarmasin, Selasa (13/8/2019) itu, Rudi menilai Kalsel memang memiliki potensi destinasi yang besar. Untuk atraksi, Pegunungan Meratus akan didorong jadi member Unesco Global Geopark.

Menurut Rudi, Pegunungan Meratus saat ini berstatus Geopark Nasional. Kawasan tersebut memiliki luasan 600 kilometer persegi. Secara geografis membentang di 8 kabupaten, seperti Hulu Sungai Selatan, Tabalong, Kotabaru, Banjar, dan Tapin.

Pegunungan Meratus memiliki kekayaan flora dan fauna. Memiliki hutan dengan karakter pegunungan rendah, keanekaragaman vegetasi di sini sangat tinggi. Ada vegetasi jenis Meranti, Agathis, Kanari, Durian, dan kempas. Flora herbalnya terdiri Matoa, Jualing, Bilaran Tapah, dan Mundar. Untuk satwa, seperti Macan Dahan, tupai terkecil di dunia, hingga cicak dan amfibi jenis baru.

"Rakorwil Kalsel sangat positif bagi perkembangan pariwisata di sana. Sebab, wilayah ini akan didorong menjadi destinasi ungulan. Potensi di sana besar, seperti Pegunungan Meratus. Spot ini sangat luar biasa karena memiliki keragaman flora dan fauna yang tinggi. Di sana juga ada budaya yang eksotis," terang Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenpar Dadang Rizki Ratman.