Rabu, 01 Januari 2020

Nasi Liwet Domba, Kuliner Khas Garut Jadi Favorit di Dayeuh Manggung

 Pesona kuliner Garut memang selalu membuat wisatawan tergoda. Salah satu yang paling fenomenal adalah Nasi Liwet Domba Garut yang punya aroma mengoda dengan perpaduan bumbu yang lengkap.

Kalau tak percaya, datang saja ke Pasar Wisata Digital Dayeuh Manggung. Bahkan, Anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah tak dapat menahan diri untuk mencicipi kuliner tersebut.

"Wah kalau begini saya bisa gagal diet," kata Ferdiansyah, dalam keterangan tertulis, Rabu (14/8/2019).

Wajar saja, aroma khas nasi liwet ini dijamin mampu menghipnotis wisatawan. Apalagi rasanya, dijamin bikin orang yang mencicipinya ketagihan. Perpaduan bumbu, nasi, dan potongan daging domba yang diracik sedemikian rupa begitu pas di lidah. Apalagi dinikmati selagi hangat.

"Kemarin waktu pembukaan Pasar Wisata Digital Situbagendit saya juga coba dan langsung jatuh cinta. Rasanya bikin lidah bergoyang. Apalagi dinikmati selagi hangat di udara dingin khas Garut. Luar biasa. Sebuah kekayaan kuliner yang patut dikedepankan untuk menjamu wisatawan," ujar Ferdiansyah.

Senada dengan Ferdiansyah, Bupati Garut Rudy Gunawan yang hadir juga menilai Nasi Liwet Domba Garut adalah sebuah kekuatan pariwisata yang harus terus didorong. Untuk itu, kuliner ini pun telah ditetapkan sebagai set menu khas kuliner Garut. Dari mulai Burayot sebagai appetizer atau makanan pembuka, Nasi Liwet Domba Garut sebagai makanan utama dan Es Goyobod sebagai menu penutup.

"Karena rasanya memang sangat khas dan berbeda dengan nasi liwet lainnya. Siapa pun yang mencoba pasti ketagihan," kata Rudy yang didampingi Kadisparbud Garut Budi Gan Gan.

Rudy menambahkan, Nasi Liwet Domba Garut bukan saja sebagai kuliner, tetapi lebih dari itu telah menjadi ikon tersendiri dari Garut. Dengan dibukanya Pasar Wisata Digital Dayeuh Manggung, diharapkan semakin mendorong kuliner ini dikenal wisatawan.

"Atas bantuan Kementerian Pariwisata yang didorong oleh Komisi X DPR RI, Garut telah membuka dua destinasi digital di Situ Bagendit dan Dayeuh Manggung. Dengan itu diharapkan bukan saja mendorong destinasi tersebut makin terkenal, tetapi juga makin mengangkat ragam kuliner Garut. Karena di Pasar Wisata Digital bukan saja menyajikan spot foto tetapi juga beragam kuliner Garut," kata Rudy.

Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkapkan cita rasa Nasi Liwet Domba Garut sangat khas. Rasanya pun sangat akrab di lidah masyarakat Indonesia. Hal ini bisa membuat wisatawan yang hadir di Garut akan betah jika bertandang ke kota yang dijuluki kota Intan ini.

"Garut punya wisata belanja, wisata alam juga wisata kuliner. Saya saja ketagihan karena rasanya luar biasa. Silakan datang ke Garut dan buktikan sendiri nikmatnya Nasi Liwet Domba Garut," ucapnya.

Gara-gara Orang Pipis di Jembatan, 4 Turis di Jerman Luka-luka

 Gara-gara ada orang pipis dari atas jembatan, 4 orang turis di Berlin luka-luka. Mereka ingin menghindari pipis ini saat tur naik kapal di bawah jembatan.

Tur naik kapal menyusuri Sungai Spree jadi aktivitas menyenangkan untuk diikuti wisatawan yang liburan di Kota Berlin, Jerman. Tapi tidak dengan sekelompok wisatawan yang sedang apes ini.

Dihimpun detikcom dari beberapa sumber, Rabu (14/8/2019), saat para wisatawan ini sedang asyik menikmati tur naik kapal, tiba-tiba dari atas Jembatan Jannowitz, ada orang pipis dengan seenaknya ke arah kapal mereka yang sedang melintas di bawah jembatan.

Sontak situasi di kapal tersebut langsung berubah 180 derajat. Dari semula riang gembira, jadi panik tak terhingga. Mereka semua ingin menyelamatkan diri dari cipratan pipis pria tak dikenal tadi.

Akibat saling berdesakan, sekitar 4 orang turis mengalami luka-luka. Ada yang luka karena kejedot jembatan saat kapal melintas di bawahnya. Ada juga yang terluka karena meloncat dari dek atas dan jatuh ke dek di bawahnya.

4 Orang turis yang luka-luka segera dibawa naik ambulans ke rumah sakit terdekat. Rata-rata dari korban luka berusia antara 38 hingga 54 tahun.

Sampai saat ini, pihak kepolisian Berlin tengah mencari keberadaan pria tak dikenal yang pipis seenaknya tadi. Dia akan dituntut dengan tuduhan berkelakuan 'abnormal' dan membuat jatuhnya korban luka-luka.

Gali Potensi Wisata di Kalsel, Kemenpar Fokus Bahas 3 Aspek Penting

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus berupaya mengasah potensi pariwisata di Indonesia, termasuk Kalimantan Selatan (Kalsel). Karena itu, Kemenpar bersama pemerintah daerah duduk bersama membahas pariwisata Kalsel yang meliputi destinasi, pemasaran, dan kelembagaan.

"Pariwisata Kalsel memiliki potensi luar biasa. Rakor Wilayah Kalsel ini sangat bagus untuk mendorong perkembangan pariwisata di sini. Sebab, ada 3 aspek pembahasan yang penting di sini," ungkap Wakil Gubernur Provinsi Kalsel Rudi Resnawan, dalam keterangan tertulis, Rabu (14/8/2019).

Dalam Rakor Wilayah Kalsel yang digelar di Best Western Kindai Hotel, Banjarmasin, Selasa (13/8/2019) itu, Rudi menilai Kalsel memang memiliki potensi destinasi yang besar. Untuk atraksi, Pegunungan Meratus akan didorong jadi member Unesco Global Geopark.

Menurut Rudi, Pegunungan Meratus saat ini berstatus Geopark Nasional. Kawasan tersebut memiliki luasan 600 kilometer persegi. Secara geografis membentang di 8 kabupaten, seperti Hulu Sungai Selatan, Tabalong, Kotabaru, Banjar, dan Tapin.

Pegunungan Meratus memiliki kekayaan flora dan fauna. Memiliki hutan dengan karakter pegunungan rendah, keanekaragaman vegetasi di sini sangat tinggi. Ada vegetasi jenis Meranti, Agathis, Kanari, Durian, dan kempas. Flora herbalnya terdiri Matoa, Jualing, Bilaran Tapah, dan Mundar. Untuk satwa, seperti Macan Dahan, tupai terkecil di dunia, hingga cicak dan amfibi jenis baru.

"Rakorwil Kalsel sangat positif bagi perkembangan pariwisata di sana. Sebab, wilayah ini akan didorong menjadi destinasi ungulan. Potensi di sana besar, seperti Pegunungan Meratus. Spot ini sangat luar biasa karena memiliki keragaman flora dan fauna yang tinggi. Di sana juga ada budaya yang eksotis," terang Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenpar Dadang Rizki Ratman.

Untuk mendukung atraksinya, lanjut Dadang, kran aksesibilitas lebih besar dibuka. Jumlah dan frekuensi penerbangan internasional ditambah. Rencananya, Bandara Internasional Syamsudin Noor akan dihubungkan secara langsung dengan kota-kota besar di mancanegara. Menggenapi konsep destinasi, Nomadic Tourism akan diterapkan. Fokusnya melalui Glamping, Homepod, dan varian lainnya yang ideal.

"Araham Menteri Pariwisata sudah sangat jelas. Konsep Nomadic Tourism sangat ideal di Kalsel. Semua aspeknya mendukung. Dengan value lebih exeperience seperti ini, arus wisatawan akan naik. Apalagi, upaya guna menaikan jumlah direct flight internasional di sana terus dilakukan," jelas Dadang.

Dadang menambahkan, untuk menguatkan seluruh potensinya tersebut, konsep marketing juga sudah disiapkan. Pemasarannya akan menerapkan konsep Digital Tourism. Sebab, wisatawan saat ini sangat mengandalkan digital. Seluruh akativitas pariwisata sudah dilakukan secara digital.

"Penerapan Digital Tourism akan dilakukan lebih masif. Tujuannya untuk mengikuti perkembangan zaman. Infrastruktur di sana juga bagus," katanya.

Selain fisik, lanjut Dadang, Kemenpar juga menyiapkan potensi sumber daya manusia (SDM). Untuk terus menaikan dan menjaga kualitas SDM, Program Studi (Prodi) Pariwisata akan dibangun di Kalsel. Tujuannya untuk mendidik tenaga handal dan berkualitas di bidang pariwisata. Nantinya, mereka yang akan mengelola seluruh potensi pariwisatanya secara profesional.

Menteri Pariwisata Arief Yahya yang tampil sebagai keynote speaker dalam rakor bertama 'Arah Kebijakan Pengembangan Pariwisata Dalam Menyambut Visit Kalsel 2020' itu menilai potensi Kalsel sangat bagus. Pariwisata di Kalsel akan tumbuh optimal dengan memiliki potensi yang bagus baik, alam, budaya hingga kuliner.

"Pariwisata Kalsel akan tumbuh optimal. Potensi di sana sangat bagus. Alam, budaya, dan kulinernya itu luar biasa. Mereka bisa mendorongnya salah satu sebagai ikon. Kami tertarik untuk mendorong posisi Pegunungan Meratus," ujar Arief.

"Kawasan di sana sangat lengkap dan alami. Dengan ditambahnya akses langsung internasional, seluruh potensi di sana akan semakin optimal," imbuhnya.

Selain Kemenpar dan Wakil Gubernur Provinsi Kalsel, rakor juga dihadiri Sekda Provinsi Kalsel Abdul Haris, Wakil Walikota Banjarbaru Darmawan Jaya Setiawan, hingga Bupati Barito Kuala Noormiliyani AS. Bergabung juga Wakil Bupati Hulu Sungai Selatan Syamsuri Arsyad, dan Kepala Bappeda Kalsel Nurul Fazar Desira. Peserta semakin lengkap dengan kehadiran Kepala Dinas di Pemerintahan Kalsel dan OPD se-Provinsi Kalsel, serta Ketua Asosiasi Pariwisata se-Provinsi Kalsel.