Rabu, 01 Januari 2020

Takjub Atraksi Budaya Kalsel, Menpar Siap Dukung Pengembangan Wisata

Menteri Pariwisata RI Arief Yahya mengatakan berbagai atraksi budaya di perayaan Hari Jadi Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) ke-69 seolah menegaskan betapa Kalsel berkomitmen penuh dalam mendorong sektor pariwisatanya. Dirinya pun menyambut baik semangat Kalsel untuk mengembangkan potensi tersebut.

"Kalsel memiliki potensi pariwisata yang luar biasa untuk dikembangkan. Budayanya kuat, alamnya sudah tidak diragukan. Dan ini semakin besar dengan dukungan aksesibilitas yang mumpuni. Ada Bandara Syamsudin Noor yang sudah menjadi Bandara Internasional," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (14/8/2019).

"Tinggal ditambah terus penerbangan langsung internationalnya, karena 60% wisatawan asing lebih memilih terbang langsung," imbuh Arief.

Untuk pengembangan atraksi, Arief pun berjanji untuk all out membantu Kalsel. Pasalnya Kalsel telah memiliki Pegunungan Meratus yang sudah menjadi Geopark Nasional. Dengan itu Kemenpar akan berjuang menjadikannya masuk dalam UNESCO Global Geopark (UGG).

"Ini merupakan product differentiation yang paling bagus di Kalimantan, tidak ada daerah lain yang memiliki. Kemenpar akan bantu mewujutkan itu," sebutnya

Begitu juga pengembangan amenitasnya, dia mendorong penerapan Nomadic Tourism diterapkan di Kalsel. Dari mulai Glamping, Homepod, dan jenis Nomadic Tourism lainnya diyakini semakin mendukung wisata alam atau ekowisata yang dimiliki Kalsel.

Selain itu, soal SDM pihaknya akan mendorong pembentukan Prodi Pariwisata dengan kurikulum berstandar internasional di Kalsel. Dengan itu Kalsel akan memiliki SDM pariwisata yang mumpuni yang siap membangun pariwisata Kalsel.

"Pokoknya rugi kalau tidak meilih pariwisata. Karena saat ini pariwisata merupakan penghasil devisa terbesar melampaui sektor migas, batubara dan minyak kelapa sawit. Dampaknya langsung dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Tahun 2019, Pariwisata Indonesia ditargetkan menjadi yang terbaik di kawasan regional, bahkan melampaui ASEAN," jelasnya.

Lebih lanjut dia menambahkan, keseriusan Kalsel membangun pariwisatanya sesuai dengan tema hari jadi Kalsel tahun ini. Tema 'Barakat Tugul, Banua Unggul' mengacu pada semangat kebersamaan masyarakat Kalsel untuk mencapat tujuan bersama. Menjadi momentum masyarakat, industri, dan pemerintah Kalsel akan pentingnya pembangunan kepariwisataan. Yang pada akhirnya mengedepankan menciptakan pertumbuhan perekonomian menciptakan lapangan kerja, serta menghapus kemiskinan terhadap masyarakat di sekitar destinasi pariwisata.

"Akhirnya dengan semangat kebersamaan dari tema tahun ini 'Barakat Tugul, Banua Unggul' marilah kita wujudkan pariwisata Kalsel menjadi destinasi dunia. Kita dorong dan maksimalkan potensi wisata yang ada di Kalsel hingga dapat bersaing dengan berbagai daerah, bahkan di mancanegara. Selamat berhari jadi yang 69 semoga jaya, Salam Pesona Indonesia," pungkasnya.

Pusat Informasi Pariwisata Harus Menampilkan Ciri Khas Budaya Setempat

Pusat Informasi Pariwisata atau Tourism Information Center (TIC) diharapkan dapat mencerminkan kekhasan budaya yang akan menjadi sarana dalam mempromosikan pariwisata di 10 destinasi pariwisata prioritas (DPP).

"TIC harus menampilkan ciri khas budaya daerah setempat sehingga juga akan menjadi daya tarik pariwisata," ujar Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Hari Santoso Sungkari dalam keterangan tertulis, Rabu (14/8/2019).

"Dalam penerapannya, desain arsitektur TIC nantinya akan menggunakan teknologi digital, misalnya, untuk menampilkan multimedia dan animasi di masing-masing destinasi prioritas," imbuhnya.

Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenpar Edy Wardoyo menyatakan TIC merupakan bagian dari amenitas dan menjadi bagian penting dalam unsur 3A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas).

"Dari 10 destinasi pariwisata prioritas dan satu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang, Sulawesi Utara, masing-masing akan memiliki desain arsitektur TIC yang menjadi daya tarik pariwisata," katanya.

Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan Presiden Joko Widodo telah menetapkan 10 destinasi pariwisata prioritas (DPP) yang dikembangkan menjadi 'Bali Baru' yakni, Danau Toba (Sumatera Utara), Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu, Kota Tua (DKI Jakarta), Borobudur (Jawa Tengah), Bromo-Tengger-Semeru (Jawa Timur), Mandalika (NTB), Labuan Bajo (NTT), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Morotai (Maluku).

Wisata Petik Apel Malang: Tiket Masuk Hingga Lokasinya

Di Batu, kamu bisa berwisata sambil memetik apel langsung dari pohonnya. Di sana juga ada banyak pilihan tempat wisata petik apel Malang yang bisa kamu kunjungi.

Kota Malang merupakan kota terbesar kedua di Provinsi Jawa Timur dan terbesar ke-12 di Indonesia. Malang sendiri mempunyai beberapa objek wisata yang menjadi destinasi favorit para turis. Salah satunya, ialah wisata petik apel karena banyaknya perkebunan apel yang dibuat oleh warga sekitar untuk menarik minat para wisatawan.

Namun, wisata petik apel ini kebanyakan terdapat di kota Batu. Kota Batu adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota ini terletak 90 km sebelah barat daya Surabaya atau 15 km sebelah barat laut Malang.

Jenis apel yang ditanam di Malang dan Batu, ada 5 jenis yaitu Apel Manalagi, Apel Rome Beauty, Apel Granny Smith, Apel Anna dan Apel Wanglin. Tiap jenis apel memiliki rasa dan tekstur daging buah yang berbeda.

Berikut ini beberapa tempat wisata petik apel Malang yang bisa kamu kunjungi:

1. Wisata Petik Apel Agro Rakyat

Tempat wisata petik apel ini hanya memiliki 4 dari 5 jenis apel yang umumnya ditanam, kecuali Apel Granny Smith. Untuk menuju ke sini, kamu membutuhkan waktu 30 menit dari Kota Malang.

Wisata Petik Apel Agro Rakyat ini menawarkan harga tiket masuk kebun apel malang sekitar Rp. 25.000 per orang dan bila ingin membungkus hasil petikan apel kamu harus mengeluarkan uang sekitar Rp. 12.000 per kilo.

Umumnya, dalam berwisata petik apel ini kamu bisa makan apel sepuasnya di tempat dan hanya boleh memetik apel sesuai area yang telah ditentukan petugas.

Wisata Petik Apel Agro Rakyat
Jl. Raya Sidomulyo,
Sidomulyo, Kec. Batu, Jawa Timur
Buka pukul 07.00 - 18.00

2. Agro Wisata Petik Apel Kelompok Tani Makmur Abadi(KTMA)

Selanjutnya, Agro Wisata Petik Apel Kelompok Tani Makmur Abadi (KTMA) ini bisa kamu kunjungi kapan saja atau tidak memiliki musim karena disediakan area lahan pohon apel yang dikhususkan untuk menjaga ketersediaan buah apel bagi para pengunjung.

Fasilitas yang kamu dapatkan saat berkunjung ke sini adalah musholla, kamar mandi, dan gazebo. Setidaknya, kamu bisa beristirahat sambil menikmati suasana dinginnya Kota Malang.

Harga tiket masuk di agrowisata ini sekitar Rp 20.000 per orang saat weekdays dan Rp 25.000 per orang saat weekend.

Dengan harga segitu, kamu bisa mendapatkan welcome drink yang bisa menyegarkan dahagamu. Untuk membawa hasil petikan apel, kamu harus menebusnya sebesar Rp 20.000 per kg.

Biaya parkir kendaraan di sini pun terjangkau sekitar Rp 4.000 untuk kendaraan roda dua dan Rp 8.000 untuk kendaraan bermotor.

Selain itu, kamu bisa menikmati beberapa fasilitas berbayar, seperti memeras susu sapi, permainan anak dan outbond. Wah, seru sekali ya!

Agro Wisata Petik Apel Kelompok Tani Makmur Abadi

Jl. Pangeran Diponegoro No.24, Tulungrejo, Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur
Buka pukul 07.00 - 18.00 (setiap hari)

3. Wisata Petik Apel Mandiri

Tempat wisata ini merupakan tempat wisata petik apel yang paling ramai dikunjungi oleh para wisatawan. Di sini kamu akan menemukan jenis apel yang terjamin manisnya.

Jika ingin berkunjung dan menikmati buah apel sepuasnya kamu harus merogoh kocek sekitar Rp 20.000 dan Rp 30.000 hingga Rp 40.000 untuk membawa hasil petikan apel per kilo.

Wisata Petik Apel Mandiri
Jl. Raya Junggo No.33, Tulungrejo, Kec. Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur
Buka pukul 07.00 - 17.00

4. Kusuma Argowisata

Kusuma argowisata sendiri tidak hanya menyediakan wisata petik apel tetapi juga buah strawberry. Jika kamu berencana ke sini bersama dengan rombongan temanmu sebaiknya kamu mengambil paket yang disediakan oleh pihak wisata, yaitu paket agro edukasi dan paket study tour yang minimal terdiri dari 30 orang.

Para pengunjung wisata petik apel Malang akan ditemani oleh seorang guide yang bisa menemani kita untuk mengelilingi rute. Di sini, kamu bisa membeli tiket seharga Rp 85.000.

Meskipun cukup mahal, tetapi kamu bisa menikmati berbagai keuntungan yang ditawarkan seperti memetik apel, strawberry dan jambu biji serta mendapatkan bonus 1 porsi Pancake Strawberry Ice Cream dan 1 botol Yoghurt buah produksi Kusuma Agro sendiri.

Selain itu, di tempat yang sama, kamu juga bisa berwisata air di Kusuma Waterpark dan dapat menginap di hotel.

Kusuma Argowisata
Jalan Abdul Gani Atas
Ngaglik, Kecamatan Batu, Jawa Timur
Buka pukul 08.00 - 17.00 weekdays / 08.00 - 18.00 weekend