Angka kunjungan turis Indonesia ke Australia terus meningkat. Kalau liburan ke sana, orang Indonesia sukanya ke mana sih?
"Kunjungan turis Indonesia ke Australia terus meningkat setiap tahun. Dari Mei 2018 sampai Mei 2019, tercatat 219.400 turis Indonesia datang ke Australia," kata Country Manager Indonesia dari Tourism Australia, Agitya Nuraini di kantor Tourism Australia, Jakarta pusat kepada awak media, Jumat (9/8) kemarin.
25 Persen dari angka tersebut adalah turis Indonesia yang pertama kali ke Australia. Sydney, menjadi kota atau destinasi yang paling diminati.
"Sydney dan Melbourne pasti kota-kota teratas yang dikunjungi turis Indonesia. Banyak juga yang sekarang ke Gold Coast, karena ada banyak taman rekreasi di sana," terang Agitya.
Menurut Agitya, orang Indonesia suka mendatangi Australia karena tempat wisata yang Instagramable, merasakan pengalaman bermain salju dan mencicipi berbagai kuliner. Apalagi anak-anak muda atau anak-anak milenial hobi berfoto dan memposting di sosial media.
"Memang banyak kafe yang Instagramable di Melbourne atau Perth, mural-mural di sudut-sudut kotanya pun keren," ujarnya.
"Sekarang pun banyak orang Indonesia datang ke Australia untuk nonton konser atau mendatangi suatu festival," tambahnya.
Dalam data dari Tourism Australia, 5 destinasi teratas di Australia yang suka dikunjungi turis Indonesia adalah Sydney, Melbourne, Perth, Brisbane, Canberra dan Darwin. Tiap kota, menawarkan pengalaman liburan tersendiri.
Selain itu, membuat visa ke Australia lebih mudah karena bisa lewat online dan bisa dapat multiple-entry. Artinya sekali bikin visa, bisa bolak-balik ke sana dalam jangka waktu 3 tahun.
"Kita akui, multiple-entry membuat kunjungan turis Indonesia ke Australia meningkat. Tahun 2019, posisi Indonesia naik satu peringkat ke nomor 11 dalam daftar negara paling banyak yang mengunjungi Australia," papar Agitya.
Banyaknya penerbangan ke Australia dan mudahnya memilih penginapan lewat berbagai platform membuat liburan ke sana makin mudah. Kini, Australia pun menawarkan campaign 'UnDiscover Australia' yang mengajak turis mengenal berbagai destinasi indah di Australia yang belum banyak orang tahu.
"Ada banyak sekali destinasi di Australia yang belum kita tahu. Kita juga mempromosikan wisata road trip, naik mobil jelajahi Australia. Seru banget lho," tutup Agitya.
Lewat Festival Saman, Kemenpar Ajak Wisman ke Gayo Aceh
Setelah sukses dengan gelaran Festival Saman 2018, tahun ini Kementerian Pariwisata, Kemendikbud, Dinas Kebudayaan & Pariwisata Provinsi Aceh, dan Dinas Pariwisata Kabupaten Gayo Lues kembali menggelar acara serupa. Rencananya, Festival Saman 2019 akan digelar di Blangkejeren, Kabupaten Gayo Lues, Aceh pada 18-21 Agustus 2019 mendatang.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar, Rizki Handayani, mengatakan Festival Saman merupakan salah satu acara yang dilaksanakan untuk menjaga budaya Aceh. Acara ini juga digelar demi menarik minat wisatawan untuk datang ke Aceh, khususnya ke Daratan Tinggi Gayo (Datiga).
"Tahun ini, Festival Saman mengangkat tema 'Pacarkan Cahaya Aceh Melalui Seni Budaya'. Pesertanya berasal dari kabupaten/ kota di Aceh, termasuk sanggar-sanggar dalam Provinsi Aceh," ujar Rizki dalam keterangan tertulis, Minggu (11/8/2019).
Rizki mengungkapkan akan turut digelar pameran budaya dan edukasi tentang saman. Nantinya akan ada booth atau tenant yang akan diisi oleh 23 grup se-Aceh. Mereka akan menampilkan produk-produk UKM berupa kuliner dan suvenir khas daerah masing-masing.
Sementara itu, Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati mengatakan Festival Saman 2019 akan diikuti 23 grup penari saman. Tahun ini, panitia menyiapkan total hadiah sebesar Rp 73 juta.
"Selain itu, akan ada perlombaan Saman antarkecamatan di Gayo Lues. Pada panggung utama juga akan dimeriahkan dengan penampilan artis lokal dan artis-artis Aceh yang dapat menambah minat pengunjung," katanya.
Festival Saman 2019 juga akan dimeriahkan oleh kegiatan edukasi dan pameran budaya untuk menambah ilmu masyarakat tentang budaya Gayo Lues. Acara akan dikemas dalam Seminar Saman yang diprakarsai oleh BNPB Aceh dan Sumatera Utara.