Pada akhir 1950-an, para pelancong kagum dengan kecepatan dan kenyamanan pesawat Douglas DC-8s dan Boeing 707s. Pesawat itu jadi era baru penerbangan internasional, meski kadang-kadang pesawat itu tidak bisa langsung mencapai tujuan dan berhenti mengisi bahan bakar di tengah perjalanan hingga peningkatan selanjutnya.
Kemudian, 50 tahun yang lalu, pada tahun 1969 muncul pesawat jumbo Boeing 747. Bernama Queen of the Skies, pesawat ini mengubah dunia penerbangan selamanya.
Tidak berlangsung lama, maskapai menggeser pesawat berbadan lebar seperti 747 dan sejenisnya, seperti Douglas DC-10 dan Lockheed L-1011 TriStar dari perjalanan jarak jauh. Selama beberapa dekade, pesawat dengan dua lorong seperti Boeing 767 dan 777, dan Airbus A330, A350 dan A380 telah menjadi standar untuk perjalanan internasional.
Sementara itu, untuk jarak menengah ada pesawat lorong tunggal Boeing 757 sejak pertengahan 1980-an. Untuk rute trans-Atlantik, maskapai-maskapai masih mencari pesawat untuk memperbarui armada mereka.
A321XLR telah ditingkatkan
American Airlines telah memilih A321XLR untuk menggantikan 757-nya yang sudah menua, dengan pesanan ke Airbus sebanyak 50 buah. "A321XLR sangat serbaguna, dan saya pikir itu adalah bagian penting untuk maskapai," kata Jeff Knittel, ketua dan CEO, Airbus Amerika.
"Pesawat ini merupakan perluasan kemampuan pesawat satu lorong satu daripada yang lainnya. Ini bukan pengganti pesawat berbadan lebar," imbuh dia.
Berkat efisiensi dan fleksibilitas, A321XLR dapat dijadwalkan maskapai di penerbangan penghubung singkat, lalu terbang jarak jauh di penerbangan berikutnya. Agar mampu terbang jauh, A321XLR dilengkapi tangki bahan bakar yang terletak di belakang sayap.
Roda pendaratan pesawat A321XLR juga telah ditingkatkan. Tentunya agar mampu menahan bobot ekstra bahan bakar dan bobot lepas landas keseluruhan pesawat yang akan meningkat dibandingkan dengan model A321 lainnya.
Pengalaman penumpang saat penerbangan jarak jauh
Airbus memiliki pengalaman melakukan penerbangan terpanjang di Bumi dengan pesawat jarak jauh A350ULR yang lebih besar. Saat ini, digunakan Singapore Airlines untuk rute non stop Singapura-New York selama lebih dari 19 jam.
Menurut Knittel, pengalaman itu telah diterapkan pada A321XLR. Pengoptimalan pesawat dari perspektif pengalaman penumpang untuk penerbangan jarak jauh hingga 10 jam penerbangan, meliputi kenyamanan toilet, penyimpanan air atau sampah.
A321XLR akan dilengkapi dengan Airspace interior kabin terbaru. Dinding sampingnya akan memiliki kontur yang sudah di atur ulang, lampu LED yang dapat diprogram, dan bagasi kabin lebih besar sekitar 40% lebih besar volumenya.
Pendukung lainnya seperti konfigurasi kursi, serta hiburan dalam penerbangan dan sistem konektivitas tergantung pada masing-masing maskapai. Tapi, kecepatan A321XLR lebih rendah daripada sepupu berbadan lebarnya.
Sebagai contoh, penerbangan dari Paris ke Boston bisa memakan waktu hingga 50 menit lebih lama dalam A321XLR dibanding A350.
Ada begitu banyak faktor yang mempengaruhi total waktu penerbangan. A321XLR mungkin sedikit lebih lambat, sehingga maskapai dapat menawarkan lebih banyak kursi dengan tarif lebih rendah pada penerbangan tersebut dan sebaliknya.
A321XLR pertama akan diluncurkan dari industri perakitan Airbus di Mobile, Alabama dan Hamburg, Jerman, pada 2023 atau 2024. Maskapai penerbangan dan perusahaan leasing, seperti JetBlue Airways, Iberia, Air Lease Corp dan Saudi Arabian Airways telah memesan pesawat ini atau mengubah pesanan sebelumnya.