Senin, 06 Januari 2020

Kopi Flores Bikin Warga Rusia Penasaran dengan Labuan Bajo

Diplomasi kopi yang dimainkan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) kembali sukses. Itu setelah, kopi Flores berhasil mencuri perhatian di Paviliun Kemenpar pada Festival Wonderful Indonesia (FWI) 2019 di Rusia, Sabtu (3/8). Para pengunjung asal Rusia langsung terbius oleh rasa kopi yang sangat nikmat. Tak ayal, kopi Indonesia pun laris manis di Paviliun Kemenpar yang tepat ada di depan panggung utama di Krasnaya Presnya Park, Rusia.

Menempati paviliun yang strategis, Stand kopi Indonesia nyaris tak pernah sepi. Warga Rusia banyak yang singgah dan ikut pesan kopi. Terkadang, antrean bahkan sampai mengular.

"Ini suka banget orang Rusia. Rasanya pas. Sudah gitu bikin mereka penasaran dengan Labuan Bajo. Karena banyak banget yang menanyakan juga pulau Komodo. Sepanjang minta ngopi, saya selalu ditanya bagaimana itu Komodo, bagaimana itu Flores. Sungguh luar biasa nama Pulau Komodo di Rusia,"kata Deryl Juniar, Barista yang diboyong Kemenpar ke Rusia, Sabtu (3/8/2019).

Karakter kopi Flores bajawa yang khas adalah perpaduan aroma nutty dan tembakaunya. Body-nya tebal dengan acidity yang seimbang menciptakan kenikmatan tersendiri. Keunikan cita rasa ini juga dipengaruhi oleh cara budidaya yang organik dan ditanam di tanah yang mengandung abu Gunung berapi. Pantas saja jika wisatawan Rusia begitu tertarik. Belum lagi bumbu eksotisnya Labuan Bajo dan Pulau Komodo. Hal ini semakin membuat para pengunjung Rusia begitu antusias.

Menurut Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar Nia Niscaya, Kemenpar sengaja terus melibatkan diplomasi kopi. Karena saat ini kopi telah menjadi gaya hidup tersendiri bagi masyarakat di berbagai belahan dunia dengan cara dan budaya yang berbeda-beda. Oleh karena itu, menurut dia, diplomasi kopi ini sangat tepat agar kopi menjadi brand tersendiri yang mengingatkan masyarakat dunia tentang Indonesia.

"Dan ini terbukti, kopi Flores jadi favorit di FWI Rusia. Mereka pun semakin antusias menggali informasi tentang Labuan Bajo dan Pulau Komodo. Ini tentu keuntungan bagi kita. Karena juga Labuan Bajo merupakan satu dari empat Destinasi Super Prioritas yang kini tengah digenjot pengembangannya oleh bapak Presiden. Untuk jawabannya, kami juga sudah mempersiapkan semua keterangan dan brosur yang terkait dengan Labuan Bajo di Paviliun kami," papar Nia yang diamini Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar Regional IV (Eropa) Agustini Rahayu.

Selain kopi Flores Bajawa, Kemenpar pun memboyong juga beragam kopi Indonesia lainnya. Dari mulai kopi Toraja, kopi kerinci, hingga kopi Kintamani. Kemenpar pun menghadirkan wedang uwuh dan wedang adas untuk melengkapi suasana.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, Indonesia sedang menuju destinasi wisata kuliner terfavorit di dunia yang berdaya saing tinggi. Melalui upaya-upaya yang terus dilakukan termasuk promosi ke luar negeri dan di dalam negeri. Hal ini sebagai upaya meningkatkan rasa cinta dan minat masyarakat terhadap kuliner tradisional nusantara termasuk juga untuk nikmatnya kopi Indonesia. Apalagi kopi-kopi Indonesia saat ini menjadi primadona dibanyak negara di dunia.

"Saat ini wisata kuliner bukan fenomena sesaat namun telah menjadi daya tarik dan tujuan utama berwisata ke suatu destinasi. Oleh karena itu wisata kuliner mampu menjadi unsur utama yang berfungsi sebagai perekat terhadap rangkaian berwisata, mengingat kepariwisataan merupakan sektor yang multi-atribut dan prospektif sebagai pintu gerbang sekaligus citra pariwisata Indonesia," ujar Menpar Arief Yahya.

Menpar menambahkan, kopi sebagai salah satu bagian dari minuman andalan Indonesia untuk mempromosikan pariwisata Indonesia. Selain itu, sektor kuliner memberikan lapangan kerja. Dari 11 juta tenaga kerja yang berkecimpung di sektor pariwisata, 30 persen di antaranya bekerja di bidang kuliner atau restoran.Dia mencontohkan salah satu keberhasilan strategi pemasaran kuliner dari negara tetangga, seperti Thailand dan Cina, yang telah mendunia.

"Kopi itu sudah menjadi identitas bangsa. Dalam setiap kegiatan pameran ataupun promosi di luar negeri, kopi tidak pernah ketinggalan. Dan kopi Indonesia adalah yang selalu menarik masyarakat luar. Itu karena kopi Indonesia memang punya kualitas yang tidak dimiliki negara lain. Karakternya, rasanya, kepekatannya, aromanya, semuanya ada di kopi Indonesia," tutup Menpar Arief Yahya.

Nyanyi 4 Bahasa, Fitri Carlina Goyang Pengunjung Festival Cheng Ho

Festival Cheng Ho 2019 di Kota Semarang berlangsung meriah. Salah satu kemeriahan datang dari aksi panggung pedangdut Fitri Carlina.

Artis asal Banyuwangi itu menghibur Semarang dengan suguhan nyanyian empat bahasa.

"Saya ingin memberikan suguhan istimewa buat Semarang. Kotanya hebat. Pariwisatanya oke banget," tutur Fitri Carlina, Minggu (4/8/2019).

Semarang pun langsung dibuat bergoyang. Lagu-lagu berbahasa Mandarin, Indonesia, Jawa dan Bahasa Inggris langsung berkumandang di Kelenteng Sam Poo Kong, Semarang.

Shownya sempurna. Dari mulai band pengiring, sound system, hingga lighting, diset maksimal. Settingannya dibuat setara dengan konser Westlife yang akan digelar di Sam Poo Kong 1 September 2019.

Fitri Carlina terlihat total memberikan suguhan yang menghibur. Busana yang dikenakan bernuansa Tionghoa. Balutan warnanya dominan putih. Ada corak naga di bagian depannya. Warnanya emas.

"Ini saya browsing sendiri. Saya ingin menyesuaikan dengan tema Cheng Ho. Cheng Ho kan identik dengan naga. Warnanya sengaja saya kasih emas karena hoki tahun ini api dan logam. Emas adalah representasi dari unsur logam," tambahnya.

Fitri pun tampil lepas. Selama 1 jam, penyanyi asal Banyuwangi itu sukses membuat Semarang bergoyang.

"Happy ending. Masyarakat terhibur dengan konser Fitri Carlina yang digelar di Kelenteng Sam Poo Kong," ungkap Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani.

Ucapannya memang tak mengada-ada. Meski sempat diguyur hujan, animo penonton tetap tinggi. Hingga tengah malam, Sam Poo Kong tetap dipadati ribuan orang.

"Bagus, keren, memuaskan! Everybody happy," kata Staf Khusus Menteri Pariwisata Bidang Media dan Komunikasi Don Kardono.

Don terlihat sumringah. Maklum, konser Fitri Carlina dibanjiri ribuan pengunjung. Semua terlihat happy bergoyang sambil terus berteriak Wonderful Indonesia yang dipandu Fitri Carlina.

Selama 1 jam, semuanya fokus menyimak belasan yang dibawakan Fitri. Bahkan, ribuan orang tadi ikutan kompak menyenandungkan sejumlah hits seperti Selow, Gemufamire, Sayidan dan Welcome to My Paradise.

"Fitri Carlina rupanya sangat ngetop di Semarang. Basis fansnya besar. Lihat saja ribuan orang sampai rela nonton hingga mendekati tengah malam," timpal Kadisbudpar Semarang Indriyasari.

Musik menjadi kata kunci yang dimainkan. Seni budaya Tionghoa menjadi pemanisnya. Endingnya, semua orang happy. Wisatawan jadi lebih banyak menghabiskan uang dan waktunya di Semarang.

"Untuk menciptakan keramaian atau crowd memang perlu bahasa universal. Dan musik adalah salah satu jawabannya.Kekuatan musik sangat dahsyat," timpal Ketua Tim Pelaksana Calendar of Event Kemenpar, Esthy Reko Astuty.

Menpar Arief Yahya langsung mengangkat emoji tiga jempol. Kebetulan, dia memang ingin ngebut menghidupkan pariwisata di Semarang.

"Kegiatan rutin seperti Festival Cheng Ho di Semarang bisa menaikkan ekonomi di Jawa Tengah. Rumusnya, perpindahan orang itu sama dengan perpindahan uang. Sukses untuk festivalnya. Salam Wonderful Indonesia," kata Arief Yahya, Menpar RI.