Menteri Susi begitu kaget saat melihat suatu pantai di Belitung penuh dengan sampah. Dia pun geram dan berpesan kepada turis.
Awal tahun 2019 ini, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berlibur ke Belitung. Dia pun memposting foto-foto liburannya saat di sana melalui Instagram pribadinya, susipudjiastuti115.
Baru-baru ini, Susi memposting video di Instagramnya ketika momen liburan ke Belitung. Dilihat detikTravel, Rabu (6/2/2019) sayangnya postingannya bukan lanskap bentang alam yang cantik, justru sampah-sampah yang berserakan di pinggiran pantai.
Selain mengeluhkan sampah-sampah dan meminta Pemda Belitung untuk menanganinya, Susi punya pesan khusus buat turis. Dalam video itu, terlihat dia tampak geram.
"Kenapalah turis tidak bisa berfikir untuk menjaga, mengunjungi tempat yang cantik itu tidak membuang sampah," begitu katanya dalam postingan video tersebut.
Tentu, sampah-sampah yang berserakan di pinggir pantai akan merusak pemandangan. Tak hanya itu, sampahnya pun bisa mencemari lingkungan dan membuat turis yang liburan ke sana bakal merasa tidak nyaman.
Padahal, Belitung sendiri merupakan salah satu pesona keindahan pariwisata Indonesia. Semoga wisatawan yang datang ke sana bisa lebih menjaga sikap dengan tidak membuang sampah sembarangan. Tak hanya di Belitung sih, tapi juga di semua tempat.
Liburan di Melaka, Wajib ke Aneka Tempat Ini
Mau wisata ke Melaka, banyak objek wisata yang bisa traveler kunjungi. Mulai dari wisata sejarah hingga kuliner.
Malaysia nggak cuma punya Kuala Lumpur, tapi juga terdiri dari banyak daerah yang menarik untuk dikunjungi. Selain wisata belanja, Malaysia juga kaya akan wisata sejarah. Terbukti bahwa Melaka dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 2008.
Melaka atau yang juga dikenal sebagai Melaka Bandaraya Bersejarah ini wajib banget dieksplor saat berkunjung ke Malaysia. Kawasan bersejarah yang pada abad ke-15 sempat menjadi salah satu pelabuhan perdagangan terbesar di Asia Tenggara. Hampir semua bangunan di Melaka masih asli dengan gaya bangunan era Portugis.
Semenjak dinobatkan UNESCO menjadi Situs Warisan Dunia, Melaka berhasil menarik minat para turis lokal hingga mancanegara. Menikmati suasana tenang di antara bangunan-bangunan bersejarah serta melihat keindahan arsitekturnya yang cantik dengan aneka kuliner yang wajib dicicipi.
Sebenarnya Melaka punya bandara internasionalnya sendiri, tetapi kemarin saya menggunakan penerbangan ke Kuala Lumpur dan melanjutkan dengan perjalanan darat. Untuk tiba di Melaka melalui jalur darat membutuhkan waktu sekitar dua jam dari Kuala Lumpur menggunakan bus.
Dari Bandara Internasional Kuala Lumpur menuju Melaka Sentral menggunakan bus Star Mart Express seharga RM 24,30 (Rp 82.900) dengan jadwal yang sangat teratur dan cukup nyaman untuk perjalanan darat.
Mulanya saya menuju spot foto dengan tulisan Melaka Heritage World yang terletak tepat di depan Gereja St Francis Xavier. Letaknya yang hanya beberapa ratus meter dari hotel, memaksa kaki sata untuk lebih aktif berjalan. Baru tempat pertama saja sudah banyak spot foto yang keren. Seusai dari tempat ini, kaki berjalan kembali lurus menuju Red Square.
Kawasan yang lebih dikenal dengan Red Square ini merupakan tempat yang seolah menjadi titik pusat berkumpulnya para turis. Dikelilingi oleh bangunan berwarna merah, di kawasan ini memiliki beragam tempat dan bangunaan bersejarah.