Kamis, 02 April 2020

Lagi Karantina, Warga Spanyol Main Bingo dari Jendela Apartemen

Banyak cara dilakukan masyarakat untuk tetap senang di tengah masa karantina pandemi Corona. Seperti yang dilakukan warga di apartemen Spanyol ini, mereka main bingo bersama melalui jendela kamar masing-masing.
Seorang penghuni apartemen di Hortaleza, Spanyol bernama Christina Pruenza punya ide kreatif dengan mengajak tetangga apartemennya bermain bingo saat karantina. Permainan ini tentunya tak dilakukan dalam jarak dekat, melainkan dari balik jendela kamar masing-masing.

Ditengok detikcom dari akun twitternya, @ChristinaPruenza, Pruenza yang tinggal bersama suaminya ini meneriakkan sejumlah angka sembari menandai kartu bingo miliknya. Hal yang sama juga dilakukan tetangganya.


Cristina Pruenza
@CristinaPruenza
No me aburro con el bingo de la urbanización #YoMeQuedoEnCasa #SolidaridadEnLaCuarentena

Video terlekat
16
20.32 - 24 Mar 2020
Info dan privasi Iklan Twitter
Lihat Tweet Cristina Pruenza lainnya

Awalnya, Pruenza hanya ingin menghibur komunitas di apartemen tersebut agar mereka tetap senang meskipun harus terpisah jarak. Namun siapa sangka, orang-orang justru menyukainya dan permainan itu pun dimainkan secara massal. Dari video yang ia unggah di twitter, terdengar orang-orang saling bersahutan menyebutkan angka dan berlomba memenangkan bingo.

Sebagaimana diwartawan Insider, sekitar sepertiga penduduk penduduk dunia kini sedang dalam masa karantina mandiri untuk memerangi penyebaran Corona, termasuk Spanyol, Italia, dan Amerika Serikat. Di Spanyol sendiri, menurut laporan dari John Hopkins Coronavirus Resource Center, Kamis (2/4/2020) telah ditemukan 104.118 kasus Corona dimana 22.647 orang sembuh dan 9.387 orang meninggal.

Selain Pruenza, orang-orang di dunia juga melakukan berbagai kegiatan kreatif seperti membuat wisata kapal pesiar di rumah, menaruh boneka hewan di halaman rumah agar tampak seperti kebun binatang, melakukan olahraga di rumah, sampai membuat pesta seorang diri di rumah.

Pramugara American Airlines Meninggal Dunia, Ternyata Positif Corona

Seorang pramugara maskapai American Airlines meninggal dunia. Hasil tesnya menunjukkan dia positif Corona. Kasus ini jadi yang pertama di maskapai itu.

Paul Frishkorn (65), seorang pramugara dari maskapai American Airlines meninggal dunia pekan lalu. Paul meninggal tak lama setelah hasil tesnya menunjukkan dia positif tertular virus Corona.

"Awal pekan ini, kami kehilangan seorang yang kita hormati, salah satu anggota terlama dari keluarga American Airlines yang positif terkena COVID-19," ungkap juru bicara American Airlines seperti dikutip dari media Fox News, Kamis (2/4/2020).

Paul sudah bekerja untuk maskapai American Airlines selama 23 tahun lamanya. Paul pertama kali bergabung jadi pramugara maskapai tersebut di tahun 1997 dan berbasis di Philadelphia, AS.

Kasus kematian Paul jadi yang pertama bagi maskapai American Airlines. Paul juga merupakan perwakilan dari asosiasi pramugari di AS atau Association of Professional Flight Attendants (APFA).

Pihak APFA, yang diwakili oleh Lori L Bassani, turut menyampaikan duka cita yang mendalam atas kepergian Paul. Lewat sebuah surat, mereka menyampaikan pesan yang menyentuh.

"Industri penerbangan, maskapai dan kita semua sangat terdampak dengan COVID-19 di berbagai aspek. Tapi sampai sekarang, kita belum sampai kehilangan satu pun orang. Kehilangan ini memukul kami dengan sangat berbeda, secara personal," kata Lori dalam suratnya.

Pihak American Airlines pun langsung tanggap atas kasus kematian pegawainya dan mengubah protokol terbang mereka. Pengaturan jarak antara kru kabin dan penumpang dilakukan secara maksimal, penggunaan kursi di tengah 3 baris juga dilarang, lounge maskapai juga ditutup.

Senin, 30 Maret 2020

Terbang Saat Wabah Corona, Cepat atau Lambat Qatar Airways Kehabisan Uang

Qatar Airways tetap beroperasi di tengah badai virus Corona. Manajemen menyadari cepat atau lambat mereka bakal kehabisan uang.
Qatar Airways menjadi salah satu dari sedikit maskapai yang tetap melayani penumpang melalui penerbangan komersial saat wabah virus Corona. Setidaknya, mereka bakal beroperasi hingga dua pekan ke depan dengan mengoperasikan 1.800 penerbangan.

Kepala Eksekutif Qatar Airways, Akbar al-Baker, menyebut operasional maskapai di tengah wabah Corona bukanlah sebuah keputusan yang menguntungkan. Sebab, jumlah penumpang anjlok dan banyaknya negara yang ditutup.

Tapi, Qatar Airways menerima banyak permintaan dari negara lain. Negara-negara tersebut membutuhkan maskapai untuk memulangkan warga negara mereka yang terkunci di negara lain.

Untuk itu, maskapai Timur Tengah itu mengoperasikan penerbangan ke Eropa, Asia, termasuk Denpasar, dan Australia.

Anjloknya jumlah penumpang itu, tingkat keterisian bangku penumpang cuma 50 persen, membuat Qatar Airways harus rela membakar uang.

Belum lagi dengan masalah rute yang harus dihadapi Qatar Airways. Mereka tak bisa menggunakan rute biasa. Kadang kala, mereka harus terbang lebih jauh untuk menyiasati negara-negara yang sudah ditutup.

"Kami akan terbang selama diperlukan dan kami diminta untuk memulangkan orang-orang yang terlantar ke rumah mereka. Kami bisa melakukannya asalkan mereka berada di wilayah udara terbuka dan bandara terbuka," kata Baker seperti dikutip Reuters, Minggu (29/3/2020).

"Kami telah menerima banyak permintaan dari pemerintah di seluruh dunia, kedutaan besar di negara-negara tertentu. Mereka meminta Qatar Airways untuk tidak berhenti terbang," Baker menambahkan.

Untuk cadangan yang yang kian menipis, Baker mau tak mau akan meminta subsidi kepada pemerintah.

"Kami pasti akan pergi ke pemerintah kami pada akhirnya," ujar Baker.

"Kami tidak mengambil keuntungan ... ini adalah waktu untuk melayani orang-orang yang ingin bersama orang yang mereka cintai dalam waktu yang sangat sulit," kata Baker.

Sejauh ini, Qatar sudah mengurangi 50 persen pesawat yang beroperasi. Qatar Airways memberikan cuti yang dibayar dan tidak dibayar kepada karyawan. Baker juga mengatakan bahwa ia tak menerima gaji sampai maskapai kembali beroperasi penuh.

Perhatian! Pemerintah Hapus Mudik Gratis Lebaran Tahun Ini

Setelah Kementerian Perhubungan, giliran Kementerian BUMN yang mengumumkan pembatalan mudik gratis tahun ini. Itu langkah untk menekan penyebaran virus Corona.
Mudik gratis merupakan tradisi yang dimiliki oleh Kementerian Perhubungan. Tapi, tahun ini, Kemenhub tak akan lagi menggelarnya.

Keputusan untuk tak menggelar mudik gratis itu diambil untuk menekan penyebaran wabah virus Corona COVID-19 di Indonesia. Pemerintah sedang mengampanyekan agar masyarakat di rumah saja dan #jagajarakdulu.

Keputusan itu diumumkan oleh Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga dengan menyampaikan pesan dari Menteri BUMN Erick Thohir.

"Atas arahan dari Pak Menteri, kami cukup sedih akhirnya terpaksa batalkan mudik gratis yang dilakukan oleh BUMN yang telah dilakukan bertahun-tahun selama ini. Sekarang seperti kata Pak Erick bahwa kita jangan mudik, kita jaga keluarga kita, di kampung maupun di kota," tutur Arya, Minggu (29/3/2020).

Dana mudik gratis itu biasanya diambil dari pos CSR BUMN. Nah, saat ini, pemerintah memang sedang membutuhkan dana untuk penanganan penyebaran COVID-19.

"Maka yang selama ini dana-dana yang dipakai untuk mudik gratis yang bagian dari CSR BUMN akan dialihkan dan diprioritaskan untuk kesehatan. Dalam hal ini prioritas kita menghadapi corona maka dana tersebut akan diprioritaskan untuk menghadapi corona. Ini adalah langkah yang dimintakan oleh Pak Erick kepada semua BUMN supaya dengan pengalihan ini masyarakat Indonesia akan cepat terbantu," dia menambahkan.

Menurut data yang dipegang Arya, tahun ini seharusnya ada 275 ribu pemudik yang diberangkatkan melalui mudik gratis Kementerian BUMN. Diharapkan seluruh pemudik itu juga tidak merealisasikan niatnya mudik tahun ini.