Kamis, 02 April 2020

3 Destinasi Hits Untuk Milenial di Belitung

Pulau Belitung sekarang menjadi destinasi yang banyak di gandrungi traveler milenial. Pilihannya banyak dan punya pemandangan yang khas.
Kali ini, saya akan menceritakan beberpa destinasi yang bisa di kunjungi di Belitung Timur. Berikut adalah 3 destinasi milenial yang bisa traveler datangi di Belitung.


1. Replika SD Laskar Pelangi

Perjalan di mulai dengan destinasi pertama yang dikunjungi adalah Replika SD Laskar Pelangi. Siapa yang tidak tahu film Laskar Pelangi yang di angkat dari novel Andrea Hirata. Kisah yang menceritakan perjuangan anak Belitung yang semangat mengejar impiannya.

Di dalam bangunan ini kita bisa melihat ruangan mengajar dan ruagan guru yang sangat memperhatikan karena sudah mau roboh. SD Laskar Pelangi menjadi daya tarik utama wisata Belitung Timur.

2. Vihara Dewi Kwan Im

Destinasi kedua yang gue kunjungi adalah Vihara Dewi Kwan Im. Selain keindahan alamnya Belitung Timur juga indah dalam keharmonisan masyarakatnya dengan adanya Vihara Dewi Kwan im di Belitung Timur.

Vihara ini memiliki patung Dewi Kwan Im yang sangat besar yang menjadi daya Tarik wisatawan untuk datang ke vihara ini.

3. Open Pit Mining

Destinasi Terahir yang saya kunjungi cukup baru di Belitung Timur, yaitu Open Pit Mining yang berada di kepala kampit. Tempat ini merupakan bekas tambang timah yang sangat besar dan menghasilkan danau di dalam lubangnya.

Kini, tambangnya sudah tidak beroperasi lagi, lalu kelola oleh UMKM untuk menjadi destinasi wisata di Belitung Timur. Jarak parkir kendaraan ke atas bukit cukup jauh,  sekitar 5 km dengan berjalan kaki dengan medan sedikit menanjak.

Sebelum tracking, kita akan di beri petunjuk oleh pihak pengolah untuk sefty firs dengan memberi helm untuk melindungi kepala saat ada batu yang jatuh dari bukit dan jaket sefty. Setelah tracking sekitar 20 menit, kita sampai ke puncak Open Pit Mining.

Dari atas kita bisa melihat lobang yang unik dan danau yang biru di bawah kawahnya, buat kalain yang mau turun ke bawah harus ekstra tenaga untuk naik ke atas lagi karena cukup dalam lobang kawahnya. Ketiga wisata ini saya kunjungi saat ke Belitung Timur dan bisa kalian Explore juga dalam satu hari.

Pariwisata Thailand Ambyar, Gajahnya Kelaparan

Pandemi Corona telah membuat pariwisata Thailand terpukul. Negara Gajah Putih itu tak hanya kehilangan pendapatan untuk warganya, tetapi gajah-gajah yang jadi tulang punggung wisata juga ikut kena imbas hingga kelaparan.
Dilaporkan BBC, tak adanya wisatawan yang memadati tempat wisata di Thailand membuat pengurus gajah kesulitan memberi makanan yang cukup. Padahal, mereka memiliki 4.000 gajah di sana.

Sekali makan, gajah akan kenyang setelah melahap makanan seberat 200 kilogram per hari. Tak ada pemasukan dari tiket turis, sulit bagi kebun binatang untuk menyediakan makanan dengan porsi jumbo itu.

Gajah-gajah itu bahkan dibayangi kematian karena kurang makan.

Baca juga: Di Balik Derita Corona, Ada Gajah-gajah yang 'Bahagia'
"Jika tidak ada bantuan untuk menjaga mereka tetap aman, gajah-gajah ini, termasuk beberapa di antaranya sedang hamil, akan kelaparan lalu mati atau terpaksa turun ke jalan untuk mencari makanan," ujar pendiri Save Elephant Foundation, Lek Chailert.

Bantuan dana boleh dibilang menjadi satu-satunya cara untuk menyelamatkan gajah-gajah tersebut. Sebab, opsi agar mereka tetap bisa makan sudah dilarang.

Chailert mengemukakan alternatif itu adalah dengan menjual gajah-gajah itu ke kebun binatang atau dikembalikan ke bisnis illegal logging (gajah dijadikan alat membabat hutan) yang sudah dilarang sejak 1898.

"Prospeknya sangat suram kecuali kami segera menerima bantuan keuangan," ujar Chailert.

Mahasiswa Ini Terdampar di Afrika Selatan, Gegara Printer Rusak

Malang betul nasib Ibraheen Rasheed, seorang mahasiswa kedokteran dari Selandia Baru. Dia terdampar di Afrika Selatan gegara printer kedutaan rusak. Kok bisa?

Ibraheen Rasheed, mahasiswa kedokteran Universitas Otago, Selandia Baru nasibnya terkatung-katung di kota Pretoria, Afrika Selatan. Gara-garanya, paspornya hilang dicuri orang. Kemudian pihak kedutaan tidak bisa mengeluarkan dokumen darurat karena printernya rusak.

Dirangkum dari beberapa sumber, Kamis (2/4/2020), cerita bermula ketika Ibraheen bersama 3 orang rekannya menjalani tugas koas dokter di kota Pietermaritzburg, Afrika Selatan. Sehari sebelum Kementerian Luar Negeri (MFAT) Selandia Baru meminta seluruh WN Selandia Baru untuk pulang karena negaranya mau dilockdown, Ibraheen malah kehilangan paspornya.

Atas saran dari pihak MFAT, Ibraheen PUN diminta untuk pergi ke Kantor Kedutaan di kota Pretoria untuk mendapatkan dokumen travel darurat pengganti paspor. Malangnya, setelah 1 jam terbang dari Pietermaritzburg ke Pretoria, Ibraheen tidak bisa mendapatkan dokumen itu karena printer kedutaan rusak.

Ibunda Ibraheen, Fazilat Shah pun cemas karena anaknya tidak bisa pulang tepat waktu sebelum Selandia Baru dilockdown. Sementara 3 orang teman Ibraheen bisa pulang tepat waktu ke Selandia Baru pada Kamis (19/3).

"Saya sungguh khawatir ini tidak akan berhasil. Saya benar-benar kecewa dengan Kementerian Luar Negeri atas kasus ini. Mereka tidak menawarkan solusi apapun, rencana yang spesifik atau usaha lain untuk memulangkan Ibraheen," kata Fazilat seperti dikutip dari media Stuff New Zealand.

Fazilat menyebut hanya Departemen Dalam Negeri yang memberikan solusi untuk menerbitkan semacam dokumen waiver agar Ibraheen bisa pulang. Walaupun sebenarnya, paspor Ibraheen yang baru sudah jadi, tapi mengirimkannya ke Afrika Selatan jadi PR baru buat Fazilat.

Sayangnya, menurut MFAT, dokumen waiver tersebut tidak akan banyak membantu karena Ibraheen tidak terbang langsung dari Afrika Selatan ke Selandia Baru. Ibraheen sendiri memesan tiket pulang transit via Doha, sebelum lanjut ke Auckland.

Ibraheen yang bertahan di sebuah apartemen di kota Pretoria, berusaha terus berkomunikasi dengan pihak kedutaan di sana. Ibunya masih terus berusaha sekuat tenaga agar anaknya bisa pulang bagaimanapun caranya, meski Selandia Baru sekarang sudah di-lockdown.

3 Destinasi Hits Untuk Milenial di Belitung

Pulau Belitung sekarang menjadi destinasi yang banyak di gandrungi traveler milenial. Pilihannya banyak dan punya pemandangan yang khas.
Kali ini, saya akan menceritakan beberpa destinasi yang bisa di kunjungi di Belitung Timur. Berikut adalah 3 destinasi milenial yang bisa traveler datangi di Belitung.


1. Replika SD Laskar Pelangi

Perjalan di mulai dengan destinasi pertama yang dikunjungi adalah Replika SD Laskar Pelangi. Siapa yang tidak tahu film Laskar Pelangi yang di angkat dari novel Andrea Hirata. Kisah yang menceritakan perjuangan anak Belitung yang semangat mengejar impiannya.

Di dalam bangunan ini kita bisa melihat ruangan mengajar dan ruagan guru yang sangat memperhatikan karena sudah mau roboh. SD Laskar Pelangi menjadi daya tarik utama wisata Belitung Timur.

2. Vihara Dewi Kwan Im

Destinasi kedua yang gue kunjungi adalah Vihara Dewi Kwan Im. Selain keindahan alamnya Belitung Timur juga indah dalam keharmonisan masyarakatnya dengan adanya Vihara Dewi Kwan im di Belitung Timur.

Vihara ini memiliki patung Dewi Kwan Im yang sangat besar yang menjadi daya Tarik wisatawan untuk datang ke vihara ini.

3. Open Pit Mining

Destinasi Terahir yang saya kunjungi cukup baru di Belitung Timur, yaitu Open Pit Mining yang berada di kepala kampit. Tempat ini merupakan bekas tambang timah yang sangat besar dan menghasilkan danau di dalam lubangnya.

Kini, tambangnya sudah tidak beroperasi lagi, lalu kelola oleh UMKM untuk menjadi destinasi wisata di Belitung Timur. Jarak parkir kendaraan ke atas bukit cukup jauh,  sekitar 5 km dengan berjalan kaki dengan medan sedikit menanjak.