Sabtu, 04 April 2020

Pramugari yang Dirumahkan Kini Bantu Tim Medis Rawat Pasien Corona

Sekelompok pramugari maskapai Scandinavian Airlines yang diberhentikan sementara, saat ini membantu rumah sakit menangani pasien virus Corona.
Pada pertengahan Maret, Scandinavian Airlines (SAS) mengumumkan bahwa mereka akan memberhentikan untuk sementara 10 ribu karyawan, termasuk para pramugari. Alih-alih menganggur di rumah, ratusan pramugari tersebut telah dilatih untuk dapat membantu rumah sakit dan rumah jompo di seluruh Swedia memerangi Corona.

Transisi pekerjaan dari pramugari menjadi pengasuh atau perawat ini sebenarnya tak jauh berbeda. Sebab dalam pelatihannya, pramugari juga diajari mengenai tindakan medis dan melayani orang lain.

"Kami benar-benar punya kemampuan baik ketika berada dekat orang dan merawat orang," ujar salah satu pramugari, Mathilda Malm sebagaimana diwartakan Associated Press.

"Dan kami juga selalu siap dalam setiap situasi dan kami melayani orang-orang dengan tenang,"imbuhnya.

Program pelatihan para pramugari ini dilakukan berdasarkan inisiatif bersama antara lembaga medis Sofihemmet Stockholm, perusahaan Novare, dan Yayasan Wallenberg. Pramugari maskapai yang baru dilatih ini dapat meringankan tugas perawat dan asisten perawat melakukan berbagai tugas, termasuk tugas-tugas non-medis.

Tak hanya bermanfaat bagi pihak rumah sakit, program ini juga telah membantu 300 karyawan maskapai untuk tetap mendapatkan uang selama mereka tidak terbang.

Di Swedia, saat ini ada 5.000 kasus COVID-19 dimana 230 orang meninggal dunia.

Selain SAS, beberapa maskapai lain di seluruh dunia memiliki rencana serupa untuk mempekerjakan karyawan yang dirumahkan. Di Jerman misalnya, karyawan Luthansa mendaftarkan diri dalam program kerja jangka pendek pemerintah sehingga mereka dapat mempertahankan sebagian besar gaji mereka. Banyak dari karyawan ini diberikan prioritas untuk program pelatihan medis.

Sementara itu di Amerika Serikat (AS), pemerintah telah menjanjikan bantuan sebesar USD 50 miliar kepada maskapai yang berjanji tidak akan mengurangi pekerjaan selama 6 bulan ke depan.

Malaysia Larang Bazar Ramadan karena Pandemi Corona

Bulan Ramadan tak lama lagi, namun wabah virus Corona belum mereda. Pemerintah Malaysia pun melarang adanya bazar Ramadan.
Keputusan itu diambil setelah rapat komite Kabinet khusus tentang masalah-masalah yang tidak terkait kesehatan namun masih berhubungan dengan perintah kontrol gerakan (MCO) pada Jumat (3/4/2020).

"Kami telah mengambil keputusan bahwa selama MCO berlaku, tidak akan ada bazar Ramadhan," kata Menteri Senior Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob seperti dikutip The Star.

"Setelah itu, jika tidak ada perpanjangan perintah, Dewan Keamanan Nasional akan membuat prosedur operasi standar MCO. Ini akan, antara lain, menentukan apakah bazar Ramadan dapat beroperasi," katanya.

Fase kedua MCO itu berakhir pada 14 April dan Ramadan diperkirakan mulai 23 April. Selangor, Negri Sembilan, Melaka dan Terengganu telah membatalkan semua bazaar Ramadhan tahunan karena pandemi virus Corona Covid-19.

Menteri Besar Selangor Datuk Seri Amirudin Shari mengumumkan bahwa, sebagai wilayah dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi, telah melarang semua pasar dan bazar Ramadhan tahun ini. Bazar berpotensi dibuka lagi dengan pertimbangan dari Departemen Kesehatan. Kemungkinan lain, bazar tetap digelar namun hanya melayani drive-through dan online.

Langkah Travel Agent Menghadapi Krisis Wabah Corona

Salah satu pihak yang merasakan efek dari virus Corona adalah travel agent. Adanya larangan bepergian membuat banyaknya pembatalan pesanan pesawat dan hotel.

Dihubungi detikcom, Jumat (3/4/2020) Pegipegi, merupakan salah satu travel yang ada di Indonesia pun turut terdampak akibat pandemi Corona. Banyak pelanggan yang memutuskan untuk menunda dan membatalkan pemesanan mereka.

"Sejauh ini terlihat adanya peningkatan permohonan penundaan dan pembatalan rencana perjalanan pelanggan sebanyak 4 kali lipat. Dan yang paling banyak adalah permohonan untuk pembatalan," ungkap Busyra Oryza, Corporate Communications Manager Pegipegi.

Untuk melayani para pelanggan, Pegipegi tetap memberikan yang terbaik untuk kostumer. Mereka memperioritaskan para pelanggan yang ingin mengubah perjalanan mereka.

"Saat ini, Pegipegi tetap beroperasi seperti biasa di mana website maupun aplikasi dan CS kami tetap dapat diakses 24/7 untuk memenuhi segala kebutuhan pelanggan. Kami memprioritaskan para pelanggan yang ingin mengajukan perubahan rencana perjalanan mereka," ujar Busyra.

Teruntuk traveler yang telah memesan layanan di Pegipegi dan ingin mengajukan pembatalan (refund) dapat dilakukan melalui aplikasi Pegipegi menggunakan Fitur Online Refund. Jika pelanggan ingin mengajukan perubahan jadwal (reschedule) dapat menghubungi customer service Pegipegi pada nomor 0804 1400 777, atau email ke cs@pegipegi.com.

Untuk menghadapi permasalahan yang ditimbulkan virus Corona ke depannya, Pegipegi telah menyiapkan beberapa langkah untuk pelanggan. Salah satunya adalah dengan menggalakan kampanye.

"Saat ini kami menggalakkan kampanye #NantiKitaPegipegiLagi di mana kami ingin customer kami tetap aman di rumah. Kami percaya dengan kampanye ini kami dapat berkontribusi untuk memberikan awareness kepada customer kami tentang pentingnya physical distancing agar nantinya setelah wabah Corona mereda kita semua bisa beraktivitas normal dan kembali melakukan perjalanan seperti sedia kala," jelasnya.

Wabah Corona memang mempengaruhi semua sektor, tak hanya Indonesia namun dunia. Pegipegi pun mengambil pelajaran dan menjadikannya pedoman di masa depan.

"Ke depannya kami tetap optimis industri online travel dapat bertumbuh kembali. Karena industri ini merupakan salah satu industri yang besar di mana berkontribusi 30% dari ekonomi digital di Asia Tenggara (sumber Google Temasek 2018). Di masa seperti sekarang merupakan peluang bagi kami untuk menyusun ulang strategi bisnis kami agar kami dapat lebih siap melayani pelanggan ketika situasi mulai beranjak normal," tutup Busyra.

Pramugari yang Dirumahkan Kini Bantu Tim Medis Rawat Pasien Corona

Sekelompok pramugari maskapai Scandinavian Airlines yang diberhentikan sementara, saat ini membantu rumah sakit menangani pasien virus Corona.
Pada pertengahan Maret, Scandinavian Airlines (SAS) mengumumkan bahwa mereka akan memberhentikan untuk sementara 10 ribu karyawan, termasuk para pramugari. Alih-alih menganggur di rumah, ratusan pramugari tersebut telah dilatih untuk dapat membantu rumah sakit dan rumah jompo di seluruh Swedia memerangi Corona.

Transisi pekerjaan dari pramugari menjadi pengasuh atau perawat ini sebenarnya tak jauh berbeda. Sebab dalam pelatihannya, pramugari juga diajari mengenai tindakan medis dan melayani orang lain.

"Kami benar-benar punya kemampuan baik ketika berada dekat orang dan merawat orang," ujar salah satu pramugari, Mathilda Malm sebagaimana diwartakan Associated Press.

"Dan kami juga selalu siap dalam setiap situasi dan kami melayani orang-orang dengan tenang,"imbuhnya.