Jumat, 10 April 2020

India Lockdown, Satwa Liar Keluyuran di Jalan Cari Makan

Ratusan satwa kelaparan tampak mengambil alih jalanan di India yang saat ini sedang menerapkan lockdown untuk mencegah penyebaran Corona.
Sebagai negara terpadat kedua di dunia yang populasi penduduknya mencapai 1,3 miliar, tak heran bila India selalu ramai dengan manusia dan kendaraan sebelum adanya serangan Corona. Namun kondisi berubah ketika negara tersebut memberlakukan lockdown mulai 25 Maret-14 April 2020.

Jalanan yang saat ini sepi manusia justru ramai dengan hewan peliharaan dan satwa liar yang sedang mencari makan.

Dilansir dari Channel News Asia, Kamis (9/4/2020) salah satu satwa yang meramaikan jalanan India adalah burung-burung merak yang tampak bertengger di atas mobil-mobil yang diparkir di Kota Mumbai. Sementara itu di New Delhi, kawanan monyet berlarian kencang melewati tembok kompleks kepresidenan Rashtrapati Bhawan. Mereka dengan santai melewati penjaga militer dan masuk ke halaman kementerian serta bangunan resmi lainnya.

"Mereka mencuri (barang) lebih banyak tapi belum mengancam bagi manusia,"kata petugas yang bertugas di pintu masuk istana.

Monyet yang berkeliaran ini adalah Monyet Rhesus yang sering mengambil makanan dari tas milik orang. Monyet-monyet ini sebenarnya telah lama membuat masalah di ibu kota India namun kali ini beberapa dari mereka sudah sampai masuk dalam gedung kantor selama lockdown.

Selain monyet, seorang petugas Dinas Kehutanan India juga sempat membagikan video di media sosial yang menggambarkan aksi gajah berjalan melewati toko-toko yang tutup di sepanjang jalanan sepi.

Momen lockdown ini rupanya tak hanya mempengaruhi kehidupan manusia. Kondisi ini bahkan dapat mematikan bagi beberapa satwa.

Menurut aktivis hak-hak hewan, sejak lockdown diberlakukan, sudah ada 4 ekor kuda yang mati. Mereka biasanya dipekerjakan untuk menarik kereta wisata di Kolkata Victoria Memorial. Karena tempat itu tutup, mereka menjadi kelaparan dan mati dalam beberapa hari.

"Mereka menjadi sakit. Kami khawatir ada banyak lagi yang akan mati dalam beberapa hari mendatang jika mereka tidak mendapatkan makanan," kata juru bicara organisasi pecinta hewan Love and Care for Animals, Sushmita Roy.

Di sisi lain, pemilik kuda-kuda ini mengatakan bahwa ia sudah tak punya uang untuk memberi makan kuda-kuda tersebut.

"Kami kesulitan memberi makan keluarga kami. Bagaimana kami bisa memberi makan kuda kami?" kata salah satu pemilik, Sunny.

Sementara itu satwa lain yang juga mengambil alih jalanan adalah kawanan sapi dan anjing liar. Mereka mengais-ngais tempat sampah untuk mendapatkan makanan meskipun tak ada makanan tersisa di sana karena restoran tutup.

Pemilik Posh Foundation, yayasan yang peduli pada hewan terlantar, Aditi Badam mengatakan tempat perlindungannya kini sedang kerepotan dan berjuang memberi makan hewan di yayasan tersebut dan hewan lainnya selama lockdown.

Yayasannya menerima peningkatan jumlah laporan dari orang-orang yang melihat anjing atau hewan peliharaan lainnya yang terlantar. Menurutnya, kondisi seperti ini telah menjadi masalah besar.

"Semakin hari semakin sulit di sini,"kata Badam sebagaimana diwartakan AFP. Sangat sulit untuk dapat menjamin terpenuhinya makanan untuk para satwa ini karena semua tempat tutup.

Wah! Pertama dalam 30 Tahun, Himalaya Bisa Terlihat Jelas dari India

Wabah Corona sudah membuat polusi bumi menurun drastis. Puncak Himalaya pun kini bisa terlihat jelas dari Punjab, India. Itu jaraknya sekitar 200 km! Mengutip CNN, masyarakat India di perkotaan seperti Jalandhar dan sekitarnya biasanya tidak pernah melihat puncak Himalaya.
Mereka ramai-ramai mengunggah fenomena langka itu ke media sosial.

"Ini pertama kali dalam hampir 30 tahun, saya bisa melihat jelas Himalaya setelah India menerapkan lockdown. Lockdown membersihkan polusi udara, menakjubkan," ujar Manjit Kang.


Manjit K Kang #StayHomeSaveLives
@KangManjit
This was the view from our rooftop at home in Punjab India. For the first time in almost 30 years could clearly see the Himalayas due to India’s lockdown clearing air pollution. Just amazing! 🙏🏽

Lihat gambar di TwitterLihat gambar di Twitter
450
04.44 - 4 Apr 2020
Info dan privasi Iklan Twitter
159 orang memperbincangkan tentang ini




Fenomena kemunculan Himalaya ini terjadi karena adanya peningkatan kualitas udara secara dramatis dalam beberapa minggu, setelah pabrik-pabrik tutup, mobil tak lagi berkeliaran di jalan dan pesawat tak lagi mengudara.

Di Delhi saja yang sangat polusi, level PM10-nya mengalami penurunan hampir 44 persen, padahal itu baru di hari pertama lockdown. Level PM10 menyatakan jumlah partikulat berukuran 10 mikrometer atau lebih kecil di udara.


Soul of a Warrior
@Deewalia
What nature really is and how we screwed it up. 

This is Dhauladhar mountain range of Himachal, visible after 30 yrs, from Jalandhar (Punjab) after pollution drops to its lowest level. This is approx. 200 km away straight. #Lockdown21 #MotherNature #Global healing.

Lihat gambar di Twitter
909
21.21 - 3 Apr 2020 · New Delhi, India
Info dan privasi Iklan Twitter
489 orang memperbincangkan tentang ini




India merupakan negara yang kota-kotanya merupakan kota yang memiliki polusi tinggi di dunia. Setidaknya dari 30 kawasan paling berpolusi di India, sekitar 20 ada di India berdasarkan data World Air Quality Report yang dirilis oleh IQAir AirVisual.

Sebelumnya PM India, Narendra Modi memerintahkan lockdown total di India selama lebih dari 2 minggu untuk mengurangi penyebaran virus Corona di India.

India Lockdown, Satwa Liar Keluyuran di Jalan Cari Makan

Ratusan satwa kelaparan tampak mengambil alih jalanan di India yang saat ini sedang menerapkan lockdown untuk mencegah penyebaran Corona.
Sebagai negara terpadat kedua di dunia yang populasi penduduknya mencapai 1,3 miliar, tak heran bila India selalu ramai dengan manusia dan kendaraan sebelum adanya serangan Corona. Namun kondisi berubah ketika negara tersebut memberlakukan lockdown mulai 25 Maret-14 April 2020.

Jalanan yang saat ini sepi manusia justru ramai dengan hewan peliharaan dan satwa liar yang sedang mencari makan.

Dilansir dari Channel News Asia, Kamis (9/4/2020) salah satu satwa yang meramaikan jalanan India adalah burung-burung merak yang tampak bertengger di atas mobil-mobil yang diparkir di Kota Mumbai. Sementara itu di New Delhi, kawanan monyet berlarian kencang melewati tembok kompleks kepresidenan Rashtrapati Bhawan. Mereka dengan santai melewati penjaga militer dan masuk ke halaman kementerian serta bangunan resmi lainnya.

"Mereka mencuri (barang) lebih banyak tapi belum mengancam bagi manusia,"kata petugas yang bertugas di pintu masuk istana.

Monyet yang berkeliaran ini adalah Monyet Rhesus yang sering mengambil makanan dari tas milik orang. Monyet-monyet ini sebenarnya telah lama membuat masalah di ibu kota India namun kali ini beberapa dari mereka sudah sampai masuk dalam gedung kantor selama lockdown.