Jumat, 08 Mei 2020

Periksa Nyeri Punggung, Pria Ini Ketahuan Punya 3 Ginjal

 Seorang pria Brazil datang ke dokter dengan keluhan nyeri punggung bawah. Saat diperiksa, pria ini ketahuan punya anatomi yang tidak lazim, ginjalnya ada tiga.
Pria 38 tahun ini mengeluh nyeri parah di punggung bawah saat tiba di Hospital do Rim in Sao Paulo. Ia pun menjalani CT scan untuk pemeriksaan, menurut laporan di The New Englang Journal of Medicine (NEJM).

Hasil scan menunjukkan adanya herniated disc alias saraf kejepit, kondisi yang umum terjadi saat tulang belakang bergeser dari posisi normal.

Namun bukan itu yang bikin para dokter terkejut. Saat mengamati hasil scan, dokter mendapati pria ini memiliki anatomi yang tidak lazim. Ginjalnya bukan dua melainkan tiga. Satu di sebelah kiri, dan dua menyatu di dekat panggul.

Pria tersebut tidak punya keluhan terkait ginjal dan organ tersebut berfungsi normal.

Dikutip dari Livescience, punya 3 ginjal merupakan kondisi langka. Kurang dari 100 kasus dilaporkan di seluruh dunia, dan diyakini berhubungan dengan pertumbuhan embrio.

Pengawal Pribadi Positif Corona, Donald Trump Akan Jalani Tes Harian

Salah satu pengawal pribadi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dilaporkan terinfeksi virus Corona COVID-19. Diketahui pengawal tersebut merupakan seorang anggota tentara yang biasanya bertugas menyediakan makanan untuk Trump di Gedung Putih.
Trump mengatakan ia dan wakilnya, Mike Pence, sudah biasa menjalani tes corona setiap minggu. Namun karena kejadian ini Trump harus mulai menjalani tes setiap hari.

"Tidak peduli apa yang kamu lakukan, tes Corona bukan sesuatu yang sempurna. Jadi kami melakukan tes sekali setiap minggu. Tapi meski sekarang harus tes setiap hari, ada saja kemungkinan seseorang terinfeksi sesuatu," kata Trump seperti dikutip dari Reuters, Jumat (8/5/2020).

"Saya hanya melakukan sedikit kontak dengan orang ini (pengawal yang positif -red). Saya tahu dia, orang baik... Ya rasanya sedikit aneh, tapi ini ya salah satu kejadian seperti itu," lanjutnya.

Para pegawai yang bekerja di Gedung Putih secara rutin dites untuk virus Corona. Namun saat bekerja mereka tampaknya tidak melakukan tindakan pencegahan seperti memakai masker.

Virus Corona Terdeteksi di Cairan Sperma

Para ilmuwan di China mendeteksi SARS-CoV-2, virus Corona penyebab COVID-19, di semen atau cairan sperma. Tapi temuan ini tidak serta merta diartikan COVID-19 menular melalui hubungan seks.
Temuan ini dipublikasikan di jurnal JAMA Network Open, melibatkan 38 pria di Shangqiu yang positif COVID-19, baik yang masih mengalami gejala maupun telah dinyatakan sembuh. Sampel cairan sperma dari para partisipan dianalisis untuk mengetahui keberadaan virus Corona.

Hasilnya, SARS-CoV-2 ditemukan di sampel milik 6 partisipan, atau 16 persen. Dari keenam partisipan tersebut, empat masih mengalami gejala dan dua lainnya sudah sembuh baru-baru ini.

Meski demikian, para peneliti memberi catatan bahwa keberadaan virus Corona di cairan sperma tidak serta-merta membuktikan virus ini ditularkan secara seksual.

"Ini temuan yang menarik, tapi harus dikonfirmasi bahwa ada virus yang menular, bukan gaya produk virus di dalam semen," kata profesor mikrobiologi dari University of Iowa, Dr Stanley Perlman, yang tidak terlibat dalam penelitian, dikutip dari New York Times.

Belum bisa dipastikan juga seberapa lama virus Corona akan berada di dalam cairan sperma. Virus tersebut ditemukan juga pada sampel sperma dari partisipan yang baru 2-3 hari sebelumnya dinyatakan sembuh dari COVID-19.

WHO Ungkap Kemungkinan Penyebab Seseorang 2 Kali Positif Corona

 Temuan kasus positif virus Corona COVID-19 untuk kedua kalinya makin banyak bermunculan. Organisasi kesehatan dunia WHO baru-baru ini mengungkap kemungkinan penyebabnya.
Seorang juru bicara WHO mengungkap, seseorang yang mendapatkan hasil positif setelah sebelumnya dinyatakan sembuh dari virus Corona, kemungkinan adalah false positive.

"Sejauh yang kami tahu, dan ini berdasarkan data terkini, kelihatannya pasien tersebut mengeluarkan sisa material dari paru-paru, sebagai bagian dari fase penyembuhan," katanya kepada AFP, dikutip dari The Sun.

Lebih dari 100 orang di Korea Selatan dilaporkan kembali mendapat hasil positif dalam pemeriksaan virus Corona, setelah sempat dinyatakan sembuh. WHO maupun negara yang bersangkutan sama-sama menginvestigasi temuan tersebut.

Temuan pasien yang mendapat hasil positif untuk kedua kalinya dikhawatirkan memicu gelombang kedua wabah Corona. Bila itu terjadi, maka kemungkinan mengakhiri lockdown akan berubah.

Kemungkinan 'reinfeksi' juga bakal mempersulit proses pembuatan vaksin yang manjur. Saat seseorang sembuh dari virus Corona, tubuhnya membentuk antibodi dalam sepekan setelah infeksi. Antibodi tersebut memberi kekebalan, meski tidak jelas betul seberapa kuat dan lama kemampuannya menangkal infeksi.

Periksa Nyeri Punggung, Pria Ini Ketahuan Punya 3 Ginjal

 Seorang pria Brazil datang ke dokter dengan keluhan nyeri punggung bawah. Saat diperiksa, pria ini ketahuan punya anatomi yang tidak lazim, ginjalnya ada tiga.
Pria 38 tahun ini mengeluh nyeri parah di punggung bawah saat tiba di Hospital do Rim in Sao Paulo. Ia pun menjalani CT scan untuk pemeriksaan, menurut laporan di The New Englang Journal of Medicine (NEJM).

Hasil scan menunjukkan adanya herniated disc alias saraf kejepit, kondisi yang umum terjadi saat tulang belakang bergeser dari posisi normal.

Namun bukan itu yang bikin para dokter terkejut. Saat mengamati hasil scan, dokter mendapati pria ini memiliki anatomi yang tidak lazim. Ginjalnya bukan dua melainkan tiga. Satu di sebelah kiri, dan dua menyatu di dekat panggul.

Pria tersebut tidak punya keluhan terkait ginjal dan organ tersebut berfungsi normal.

Dikutip dari Livescience, punya 3 ginjal merupakan kondisi langka. Kurang dari 100 kasus dilaporkan di seluruh dunia, dan diyakini berhubungan dengan pertumbuhan embrio.

Pengawal Pribadi Positif Corona, Donald Trump Akan Jalani Tes Harian

Salah satu pengawal pribadi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dilaporkan terinfeksi virus Corona COVID-19. Diketahui pengawal tersebut merupakan seorang anggota tentara yang biasanya bertugas menyediakan makanan untuk Trump di Gedung Putih.
Trump mengatakan ia dan wakilnya, Mike Pence, sudah biasa menjalani tes corona setiap minggu. Namun karena kejadian ini Trump harus mulai menjalani tes setiap hari.

"Tidak peduli apa yang kamu lakukan, tes Corona bukan sesuatu yang sempurna. Jadi kami melakukan tes sekali setiap minggu. Tapi meski sekarang harus tes setiap hari, ada saja kemungkinan seseorang terinfeksi sesuatu," kata Trump seperti dikutip dari Reuters, Jumat (8/5/2020).

"Saya hanya melakukan sedikit kontak dengan orang ini (pengawal yang positif -red). Saya tahu dia, orang baik... Ya rasanya sedikit aneh, tapi ini ya salah satu kejadian seperti itu," lanjutnya.

Para pegawai yang bekerja di Gedung Putih secara rutin dites untuk virus Corona. Namun saat bekerja mereka tampaknya tidak melakukan tindakan pencegahan seperti memakai masker.