Jumat, 08 Mei 2020

Virus Corona Terdeteksi di Cairan Sperma

Para ilmuwan di China mendeteksi SARS-CoV-2, virus Corona penyebab COVID-19, di semen atau cairan sperma. Tapi temuan ini tidak serta merta diartikan COVID-19 menular melalui hubungan seks.
Temuan ini dipublikasikan di jurnal JAMA Network Open, melibatkan 38 pria di Shangqiu yang positif COVID-19, baik yang masih mengalami gejala maupun telah dinyatakan sembuh. Sampel cairan sperma dari para partisipan dianalisis untuk mengetahui keberadaan virus Corona.

Hasilnya, SARS-CoV-2 ditemukan di sampel milik 6 partisipan, atau 16 persen. Dari keenam partisipan tersebut, empat masih mengalami gejala dan dua lainnya sudah sembuh baru-baru ini.

Meski demikian, para peneliti memberi catatan bahwa keberadaan virus Corona di cairan sperma tidak serta-merta membuktikan virus ini ditularkan secara seksual.

"Ini temuan yang menarik, tapi harus dikonfirmasi bahwa ada virus yang menular, bukan gaya produk virus di dalam semen," kata profesor mikrobiologi dari University of Iowa, Dr Stanley Perlman, yang tidak terlibat dalam penelitian, dikutip dari New York Times.

Belum bisa dipastikan juga seberapa lama virus Corona akan berada di dalam cairan sperma. Virus tersebut ditemukan juga pada sampel sperma dari partisipan yang baru 2-3 hari sebelumnya dinyatakan sembuh dari COVID-19.

Pengacara Sebut Roy Kiyoshi Mengonsumsi Dumolid, Obat Apa Itu?

Selebritis Roy Kiyoshi ditangkap polisi terkait narkoba. Belum dijelaskan jenis narkoba yang dimaksud, namun kuasa hukumnya, Henry Indraguna, menyebut Roy mengonsumsi sejumlah obat.
Salah satu obat yang dikonsumsi Roy adalah obat tidur Dumolid. Pria berusia 33 tahun ini mengonsumsi obat tersebut karena susah tidur.

"Ada dua obat tidur, yang satu dumolid itu obat lama yang sudah tidak dipakai lagi dan ada satu obat tidur lagi saya kurang jelas apa namanya," kata Henry Indraguna kepada detikcom, Kamis (7/5/2020).

Psikiater dari RS OMNI Alam Sutra, dr Andri, SpKJ, kepada detikcom beberapa waktu lalu menjelaskan, Dumolid merupakan obat tidur dari golongan benzodiazepine. Obat ini mengandung nitrazepam dan digunakan pada pasien insomnia yang mengalami depresi.

"Efek awal menggunakan Dumolid itu sebenarnya menimbulkan efek mengantuk yang luar biasa tapi nggak sampai tertidur. Lalu merasa tenang, enak dan nyaman," kata dr Andri.

Menurut dokter saraf dari RS Medistra yang juga mendalami kesehatan tidur, dr Rimawati Tedjasukmana, SpS, RPSGT, nitrazepam digunakan pada insomnia yang dialami kurang dari waktu sebulan.

"Semua obat golongan nitrazepam kerjanya di otak," terang dr Rimawati seperti diberitakan sebelumnya.

Karena bekerja di otak, obat ini bisa menyebabkan ketergantungan. Seseorang sudah terbiasa menggunakan obat ini untuk tidur akan makin sulit tidur jika tidak mengonsumsinya terlebih dahulu.

Terpopuler Sepekan: Viral Jam 10 Pagi Disebut Waktu Terbaik untuk Berjemur

 Sebuah pesan beredar di media sosial yang menyebut waktu terbaik untuk berjemur sebagai salah satu cara meningkatkan imunitas adalah jam 10.00- 11.00 pagi. Dengan berjemur 15-30 menit di waktu tersebut, disebutkan bahwa tubuh mendapat asupan vitamin D paling optimal.
"Pada jam tersebut tubuh kita paling aktif membuat D3 dari matahari, dengan hanya berjemur sekitar 15- 30 menit tubuh kita dapat membuat sekitar 10.000-20.000 IU vit D3, gratis," demikian kutipan pesan tersebut.

Menanggapi, ahli gizi komunitas dr Tan Shot Yen menyebut benar bahwa jam 10 pagi adalah waktu terbaik untuk berjemur. Namun durasinya tidak boleh terlalu lama karena sinar matahari mengandung ultraviolet A yang harus dihindari karena memicu kulit keriput dan kanker.

"Yang kita butuhkan sebetulnya adalah ultraviolet B. Ultraviolet B ini gelombangnya lebih pendek. Itu sebabnya, kita harus tunggu sedikit mataharinya naik. Jadi, untungnya kita di khatulistiwa, jam 10 sudah ada. Itu adalah alasan kita jemurnya jam 10.00," kata dr Tan.

Profesor geriatri dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof dr Siti Setiati, SpPD, KGER, MEpid, dalam penelitiannya juga menyebut sinar matahari memberikan manfaat paling optimal pada siang hari.

"Iya, di atas jam 9, hasil penelitian saya tahun 2003. Mungkin perlu diteliti lagi karena sudah lama," kata Prof Siti saat dikonfirmasi.

Pengawal Pribadi Positif Corona, Donald Trump Akan Jalani Tes Harian

Salah satu pengawal pribadi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dilaporkan terinfeksi virus Corona COVID-19. Diketahui pengawal tersebut merupakan seorang anggota tentara yang biasanya bertugas menyediakan makanan untuk Trump di Gedung Putih.
Trump mengatakan ia dan wakilnya, Mike Pence, sudah biasa menjalani tes corona setiap minggu. Namun karena kejadian ini Trump harus mulai menjalani tes setiap hari.

"Tidak peduli apa yang kamu lakukan, tes Corona bukan sesuatu yang sempurna. Jadi kami melakukan tes sekali setiap minggu. Tapi meski sekarang harus tes setiap hari, ada saja kemungkinan seseorang terinfeksi sesuatu," kata Trump seperti dikutip dari Reuters, Jumat (8/5/2020).

"Saya hanya melakukan sedikit kontak dengan orang ini (pengawal yang positif -red). Saya tahu dia, orang baik... Ya rasanya sedikit aneh, tapi ini ya salah satu kejadian seperti itu," lanjutnya.

Para pegawai yang bekerja di Gedung Putih secara rutin dites untuk virus Corona. Namun saat bekerja mereka tampaknya tidak melakukan tindakan pencegahan seperti memakai masker.

Virus Corona Terdeteksi di Cairan Sperma

Para ilmuwan di China mendeteksi SARS-CoV-2, virus Corona penyebab COVID-19, di semen atau cairan sperma. Tapi temuan ini tidak serta merta diartikan COVID-19 menular melalui hubungan seks.
Temuan ini dipublikasikan di jurnal JAMA Network Open, melibatkan 38 pria di Shangqiu yang positif COVID-19, baik yang masih mengalami gejala maupun telah dinyatakan sembuh. Sampel cairan sperma dari para partisipan dianalisis untuk mengetahui keberadaan virus Corona.

Hasilnya, SARS-CoV-2 ditemukan di sampel milik 6 partisipan, atau 16 persen. Dari keenam partisipan tersebut, empat masih mengalami gejala dan dua lainnya sudah sembuh baru-baru ini.

Meski demikian, para peneliti memberi catatan bahwa keberadaan virus Corona di cairan sperma tidak serta-merta membuktikan virus ini ditularkan secara seksual.

"Ini temuan yang menarik, tapi harus dikonfirmasi bahwa ada virus yang menular, bukan gaya produk virus di dalam semen," kata profesor mikrobiologi dari University of Iowa, Dr Stanley Perlman, yang tidak terlibat dalam penelitian, dikutip dari New York Times.

Belum bisa dipastikan juga seberapa lama virus Corona akan berada di dalam cairan sperma. Virus tersebut ditemukan juga pada sampel sperma dari partisipan yang baru 2-3 hari sebelumnya dinyatakan sembuh dari COVID-19.

Pengacara Sebut Roy Kiyoshi Mengonsumsi Dumolid, Obat Apa Itu?

Selebritis Roy Kiyoshi ditangkap polisi terkait narkoba. Belum dijelaskan jenis narkoba yang dimaksud, namun kuasa hukumnya, Henry Indraguna, menyebut Roy mengonsumsi sejumlah obat.
Salah satu obat yang dikonsumsi Roy adalah obat tidur Dumolid. Pria berusia 33 tahun ini mengonsumsi obat tersebut karena susah tidur.

"Ada dua obat tidur, yang satu dumolid itu obat lama yang sudah tidak dipakai lagi dan ada satu obat tidur lagi saya kurang jelas apa namanya," kata Henry Indraguna kepada detikcom, Kamis (7/5/2020).

Psikiater dari RS OMNI Alam Sutra, dr Andri, SpKJ, kepada detikcom beberapa waktu lalu menjelaskan, Dumolid merupakan obat tidur dari golongan benzodiazepine. Obat ini mengandung nitrazepam dan digunakan pada pasien insomnia yang mengalami depresi.

"Efek awal menggunakan Dumolid itu sebenarnya menimbulkan efek mengantuk yang luar biasa tapi nggak sampai tertidur. Lalu merasa tenang, enak dan nyaman," kata dr Andri.

Menurut dokter saraf dari RS Medistra yang juga mendalami kesehatan tidur, dr Rimawati Tedjasukmana, SpS, RPSGT, nitrazepam digunakan pada insomnia yang dialami kurang dari waktu sebulan.

"Semua obat golongan nitrazepam kerjanya di otak," terang dr Rimawati seperti diberitakan sebelumnya.

Karena bekerja di otak, obat ini bisa menyebabkan ketergantungan. Seseorang sudah terbiasa menggunakan obat ini untuk tidur akan makin sulit tidur jika tidak mengonsumsinya terlebih dahulu.