Senin, 29 Juni 2020

Alternatif Putar Uang Buat yang Takut Investasi Saham

Risiko yang cukup besar menjadi alasan banyak orang enggan melakukan investasi di pasar saham. Namun, tak usah risau, menurut Founder Investor Muda Jason Gozali, mereka yang takut akan risiko dan pergerakan harga, masih ada instrumen lain yang lebih aman.
Jason menyebut instrumen itu adalah obligasi alias surat utang. Salah satu yang disarankan Jason adalah obligasi ritel Indonesia 17 seri ORI 17 yang baru saja dirilis pemerintah. ORI 17 juga dinilai bisa membantu pemerintah untuk mengatasi dampak ekonomi COVID-19.

"Kalau kita tipe konservatif dan takut pergerakan harga, bisa masuk obligasi pemerintah. Jadi kalau bingung, pemerintah sendiri sudah me-launching Obligasi Ritel Indonesia 17. Pemerintah butuh bantuan untuk atasi dampak ekonomi COVID-19," ungkap Jason dalam talkshow bersama Gugus Tugas COVID-19 yang disiarkan di YouTube BNPB, Minggu (28/6/2020).

Jason memaparkan imbal hasil dari ORI 17 sebesar 6,4% per tahun. Surat Berharga Negara (SBN) edisi ini dinilai cocok bagi mereka yang menginginkan 'kepastian'.

"Teman-teman bisa beli ORI 17, ini dikasih bunga kupon 6,4% per tahun, ini lumayan lah buat yang mau pasti-pasti aja," papar Jason.

Dari catatan detikcom, sebelumnya Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan akan menerbitkan SBN ritel seri ORI 17 pada 15 Juni 2020. SBN ritel ini bisa dibeli oleh seluruh masyarakat Indonesia dengan minimal pembelian sekitar Rp 1 juta.

Syarat dan ketentuan yang pasti memiliki kartu tanda penduduk (KTP) dan nomor pokok wajib pajak (NPWP). Pembelian bisa dilakukan secara elektronik atau online.

Meski begitu, Jason juga memberikan tips dan trik untuk bermain saham di tengah Corona. Apa saja?

Situasi pasar saham di tengah kondisi pandemi Corona dinilai Jason bisa menjadi peluang bagi para investor pemula. Pasalnya, banyak saham yang nilainya jatuh dan menjadi murah untuk dibeli para investor pemula.

Dia menilai krisis seperti ini tidak akan terjadi setiap waktu. Menurutnya, apabila membeli saham saat krisis seperti ini bisa menjadi peluang untuk menang banyak saat kondisi pulih dari krisis.

"Namanya krisis keuangan itu nggak datang setiap hari, itu hal langka dan tiba-tiba dan sesekali jangka panjang, 8-10 tahun. Jadi kalau kita beli pas krisis, peluang menang lebih besar daripada kondisi normal, karena harga saham, properti, berada di level lebih rendah," ungkap Jason.

Dalam investasi saham di tengah kondisi pandemi, Jason memaparkan dua strategi. Pertama adalah membeli saham yang masih kuat, saham yang perusahaannya mampu bertahan di tengah Corona. Saham ini dinilai aman dan beresiko rendah, untuk itu harganya masih lumayan mahal.

"Secara garis besar ada dua strategi, beli aja saham yang bisnisnya nggak terdampak sama sekali sama COVID-19 misal perusahaan telekomunikasi atau makanan kayak Indomie. Cuma jangan harap diskon besar karena saham mereka cenderung aman sekarang," ungkap Jason.

Kalau mau lebih untung, masuk ke strategi kedua, menginvestasikan saham di perusahaan yang bisnisnya benar-benar hancur karena Corona. Keuntungannya saham-saham seperti ini sangat murah untuk dimiliki, namun risikonya besar mengingat COVID-19 memberikan ketidakpastian.

"Kedua bisa cari saham yang bisnisnya benar-benar terdampak, kayak travel misalnya Garuda Indonesia, atau properti yang punya banyak mal, bisa juga ke ritel. Kan harganya jatuh luar biasa murah tuh," papar Jason.

Hanya saja Jason mengingatkan, untuk strategi kedua investor mesti pandai memilih dan mencari informasi soal keberlangsungan perusahaan yang dibeli sahamnya. Apabila keuangan perusahaan tersebut cukup kuat bukan tidak mungkin selesai Corona investor bakal mendapat untung besar.

"Tinggal dipilih mana perusahaan yang terdampak setahun ke depan dengan asumsi nggak ada omzet perusahaan bisa bertahan. Nanti, ketika Corona pulih dan balik lagi normal, jadinya untung besar. Jadi kalau mau cari bisnis yang terdampak, cari yang pemegang sahamnya kuat, uangnya masih banyak," jelas Jason.
https://cinemamovie28.com/cast/emily-fonda/

Curhat Ahok: Gaji Pertamina Besar, Tapi Lebih Enak Jadi Gubernur

Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok blak-blakan soal perbandingan gajinya sekarang sebagai komisaris dan saat menjabat Gubernur DKI Jakarta. Ahok menyatakan gajinya saat ini sebagai petinggi di Pertamina jauh lebih besar.
"Saya mah enak sekarang, gaji lebih gede. Gaji ya gedean komisaris lah, jauh," ujar pria yang akrab disapa Ahok ini dalam acara bincang-bincang bersama Andy. F Noya di instagram @kickandyshow, dikutip Minggu (28/6/2020).

Dia menyebutkan gaji pokoknya sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2014-2017 lalu sebesar Rp 7 juta per bulan. Dengan tambahan tunjangan uang makan sebesar Rp 30 juta dan mendapatkan fasilitas mobil dinas plus sopir.

Sementara itu Ahok menyebut saat ini gajinya di Pertamina sebagai komisaris utama sebesar Rp 170 juta.

"Kalau gaji Gubernur kan Rp 7 juta lebih sebulan, tunjangan uang makan Rp 30 juta, memang ada mobil dan sopir. Kalau di Pertamina kita bisa dapat Rp 170 juta gaji," ujar Ahok.

Ahok juga bercerita sebetulnya dirinya lebih nyaman jadi Gubernur dibanding komisaris meski gajinya jauh lebih besar. Apa sih alasannya?

Menurut penuturannya, selama jadi gubernur, dalam sebulan dia mengeluarkan dana operasionalnya hingga Rp 3 miliar hanya untuk membantu orang miskin. Dia menyebut dana itu langsung diberikan ke rekening masing-masing orang yang membutuhkan.

"Dua-duanya sih sama, tapi jadi gubernur lebih enak, bisa menolong orang banyak. Saya punya dana operasional itu 1 bulan kita bisa pakai hampir Rp 3 miliar untuk bantu orang miskin. Saya transfer langsung ke rekening mereka masing-masing," kata Ahok.

Ahok berkisah selama jadi gubernur setiap pagi hari warga Jakarta banyak meminta bantuan kepadanya langsung di Kantor Balai Kota. Dia menyebut akan membantu yang meminta bantuan dengan mentransfer uangnya lewat rekening Bank DKI.

"Terutama yang ijazahnya nyangkut ya. Kadang ada orang ijazah nyangkut, atau dia butuh beli obat nggak ditanggung BPJS. Tiap pagi orang datang minta bantuan tuh kita bantuin aja, asalkan dia punya rekening Bank DKI, kalau nggak punya kita bukakan dia Bank DKI," ungkap Ahok.

Menurutnya, bantuan diberikan lewat rekening Bank DKI, agar tercatat rapih dan transparan, sehingga dirinya terbebas dari tuduhan 'nilep' anggaran.

"Saya nggak mau dituduh nilep uang operasional kan, kalau kontan kan itu bisa dituduh nilep. Jadi kalau pakai rekening bank kan itu bisa tercatat dengan baik," cerita Ahok.

Alternatif Putar Uang Buat yang Takut Investasi Saham

Risiko yang cukup besar menjadi alasan banyak orang enggan melakukan investasi di pasar saham. Namun, tak usah risau, menurut Founder Investor Muda Jason Gozali, mereka yang takut akan risiko dan pergerakan harga, masih ada instrumen lain yang lebih aman.
Jason menyebut instrumen itu adalah obligasi alias surat utang. Salah satu yang disarankan Jason adalah obligasi ritel Indonesia 17 seri ORI 17 yang baru saja dirilis pemerintah. ORI 17 juga dinilai bisa membantu pemerintah untuk mengatasi dampak ekonomi COVID-19.

"Kalau kita tipe konservatif dan takut pergerakan harga, bisa masuk obligasi pemerintah. Jadi kalau bingung, pemerintah sendiri sudah me-launching Obligasi Ritel Indonesia 17. Pemerintah butuh bantuan untuk atasi dampak ekonomi COVID-19," ungkap Jason dalam talkshow bersama Gugus Tugas COVID-19 yang disiarkan di YouTube BNPB, Minggu (28/6/2020).

Jason memaparkan imbal hasil dari ORI 17 sebesar 6,4% per tahun. Surat Berharga Negara (SBN) edisi ini dinilai cocok bagi mereka yang menginginkan 'kepastian'.

"Teman-teman bisa beli ORI 17, ini dikasih bunga kupon 6,4% per tahun, ini lumayan lah buat yang mau pasti-pasti aja," papar Jason.

Dari catatan detikcom, sebelumnya Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan akan menerbitkan SBN ritel seri ORI 17 pada 15 Juni 2020. SBN ritel ini bisa dibeli oleh seluruh masyarakat Indonesia dengan minimal pembelian sekitar Rp 1 juta.

Syarat dan ketentuan yang pasti memiliki kartu tanda penduduk (KTP) dan nomor pokok wajib pajak (NPWP). Pembelian bisa dilakukan secara elektronik atau online.

Meski begitu, Jason juga memberikan tips dan trik untuk bermain saham di tengah Corona. Apa saja?
https://cinemamovie28.com/star/chloe-east/