Rabu, 01 Juli 2020

Ahli Khawatirkan Efek Jangka Panjang Infeksi Corona Bertahan Seumur Hidup

Satu dari tiga pasien virus Corona COVID-19 yang sembuh dikhawatirkan masih bisa mengalami efek dari infeksi Corona seumur hidup. Hal ini karena virus Corona menyebabkan efek jangka panjang yang berupa kerusakan pada paru-paru, kelelahan kronis, hingga kerusakan otak.
Direktur klinis di NHS Seacole Center, Dr Hilary Floyd, mengaku belum bisa memastikan efek jangka panjang tersebut akan bertahan seumur hidup atau dalam beberapa waktu saja.

"Kami tidak tahu apakah orang yang berusia 50 dan 60-an saat ini jauh lebih lemah atau memiliki risiko demensia yang meningkat dalam waktu 20 tahun," katanya yang dikutip dari Mirror, Selasa (30/6/2020).

"Bahkan mereka yang masih muda dan aktif yang terinfeksi virus, kini tidak bisa bangun dari tempat tidur," imbuhnya.

Dr Hilary mengaku melihat banyak pasien usia 50-60 tahun berjuang keras untuk melawan infeksi virus ini.

"Mereka memiliki tingkat kelemahan yang tinggi untuk sembuh dari virus ini," ungkapnya.

Sebelumnya petugas medis China memperingatkan pasien yang sembuh dari Corona bisa mengalami masalah kesehatan jangka panjang. Komisi Kesehatan Nasional China pun mengingatkan pasien COVID-19 bisa mengalami depresi, insomnia, gangguan pola makan, berbagai kesehatan mental, neurologis, kerusakan otot, dan kehilangan fungsi tungkai.

Selain itu, sebuah studi dalam jurnal medis Kidney International juga menyebutkan adanya hubungan antara virus Corona dengan gagal ginjal. Dari 5.449 pasien Corona yang menjalani tes di fasilitas medis Northwell Health di Great Neck, New York, satu dari tiga pasien mengalami masalah ginjal yang parah.

Virus G4 Disebut Bisa Picu Pandemi Baru, Sudah Ada Populasi yang Terpapar

 Para peneliti di China menemukan jenis baru flu babi yang disebut bisa memicu pandemi baru. Dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal sains PNAS, virus ini dinamai virus G4 yang sama dengan strain H1N1 yang sempat menyebabkan pandemi flu babi di tahun 2009.
Virus G4 diamati sangat menular, bereplikasi di manusia dan menyebabkan gejala sangat serius pada hewan percobaan, dibandingkan dengan virus lain.

Disebutkan 1 dari 10 atau sekitar 10 persen pekerja di rumah potong babi telah terinfeksi G4, menurut tes antibodi yang menunjukkan paparan virus. Hasil uji juga menunjukkan sekitar 4,4 persen populasi di China tampaknya telah terpapar.

Meski belum ada bukti virus ini bisa menular antarmanusia, peneliti menyebut jika G4 terus bermutasi dan bereplikasi maka akan berisiko menyebabkan pandemi di masa yang akan datang.

Antara 2011 dan 2018, para peneliti telah mengambil 30.000 usap hidung dari babi di rumah jagal di 10 provinsi China dan di rumah sakit hewan, yang membuat peneliti menemukan sekitar 179 virus flu babi. Peneliti kemudian melakukan percobaan, termasuk pada ferret, atau musang, yang banyak digunakan dalam studi flu karena menunjukkan gejala mirip manusia.

"Semua ciri-ciri terlihat sangat beradaptasi untuk menginfeksi manusia," kata penulis, ilmuwan di China University dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, dikutip dari The Guardian.
https://indomovie28.net/star/sun-li/

5 Penyebab Miss V Terasa Panas saat Lagi Asyik Bercinta

 Sama seperti olahraga, bercinta juga bisa menimbulkan efek-efek tertentu yang dirasakan oleh tubuh. Salah satunya adalah rasa terbakar pada area intim kewanitaan setelah bercinta.
The American College of Gynecologist and Obstetricians mencatat, 3 dari 4 perempuan mengeluhkan rasa sakit saat bercinta. Hal yang dirasakan seperti nyeri sensasi terbakar.

Dikutip dari Cosmopolitan, berikut beberapa penyebab vagina kamu terasa terbakar saat bercinta. Apa saja?

1. Penggunaan seks toys
Mainan seks atau sex toys bisa menambah sensasi saat bercinta. Namun, di balik kenikmatannya, alat bantu seks bisa mengakibatkan munculnya sensasi terbakar pada area vagina lho. Bahan yang digunakan dan kebersihan dari mainan seks bisa jadi penyebabnya.

"Sex toys dibuat dari bahan berbeda, jadi pastikan Anda membaca detail produk sebelum membeli. Pilihan yang terbaik pilih mainan yang tidak mengandung lateks, bahan kimia berbahaya seperti phthalates dan tidak berpori," kata ahli ginekologi, Jodie Horton.

Selain itu, sensasi terbakar juga bisa timbul saat alat bantu seks tak dibersihkan dengan baik. Horton menyarankan untuk selalu membersihkan mainan seks dengan sabun tanpa pewangi dan air hangat setelah dipakai untuk menghilangkan bakteri penyebab infeksi.

2. Detergen yang digunakan
Jangan melulu selalu menyalahkan momen bercinta. Rasa nyeri pada vagina juga bisa diakibatkan oleh detergen yang digunakan. Beberapa bahan dan kandungan di dalam detergen bisa menimbulkan sensasi terbakar pada vagina.

"Jika vagina terasa seperti terbakar, segera ganti detergen dan oleskan bahan-bahan yang menenangkan kulit seperti gel lidah buaya atau shea butter," ujar ahli ginekologi lain, Felice Gersh.

Jika iritasi tak kunjung menghilang dalam tiga hari, segera konsultasikan dengan dokter.

3. Stres
Stres bisa mempengaruhi hormon sekaligus proses lubrikasi alami pada vagina. Saat Anda merasa cemas, maka akan timbul kekeringan yang bisa mengakibatkan kulit pada area organ intim kewanitaan seperti terbakar dan tidak nyaman. Untuk mengatasinya, gunakan lubrikan dan tambah durasi foreplay.

4. Mencukur rambut kemaluan
Mencukur rambut kemaluan jadi hal lumrah bagi sebagian orang. Meski pencukuran dilakukan di bulu bagian vulva, rasa terbakar bisa saja timbul. Pencukuran kadang menimbulkan iritasi akibat pisau cukur yang dipakai.

Untuk menghindari iritasi pada area Miss V, cukurlah searah dengan pertumbuhan bulu. Pastikan pisau cukur selalu bersih dan tidak tertutup kotoran atau krim cukur. Setelah bercukur, gunakan pelembab yang mengandung petroleum.

5. Perubahan hormon
Hal ini umum terjadi pada perempuan yang telah memasuki masa menopaus. Sementara pada usia muda, kekeringan disebabkan oleh penggunaan pil penunda kehamilan.

Spesialis kandungan, Leah Millheiser mengatakan kasus sensasi terbakar pada organ intim kewanitaan kebanyakan disebabkan oleh provoked vestibulodynia (PVD) yang dialami pasien. PVD terjadi akibat penggunaan pil penunda kehamilan dengan kandungan hormon yang rendah. PVD berkontribusi pada rasa sakit saat bercinta dan kemerahan pada vagina.

"Vagina Anda bertingkah seperti perempuan menopause karena Anda hanya mendapatkan sedikit hormon," katanya
https://indomovie28.net/director/chris-buck/