Selasa, 07 Juli 2020

6 Asupan Makanan yang Bermanfaat untuk Kesehatan Paru-paru

 Isu kesehatan saluran pernapasan belakangan kerap menjadi sorotan. Virus Corona COVID-19 yang menyerang sistem pernapasan membuat banyak orang berusaha untuk menjaga paru-paru untuk tetap sehat. Beberapa makanan untuk kesehatan paru-paru diketahui dapat menjaga kesehatan paru-paru..
Dikutip dari laman Healthline, berikut beberapa makanan untuk kesehatan paru-paru yang perlu kamu tahu. Apa saja?

1. Apel
Sebuah penelitian menunjukkan, mengonsumsi apel secara teratur dapat membantu meningkatkan fungsi paru-paru. Konsumsi lima atau lebih apel per pekan dikatakan dapat memperkuat fungsi paru-paru dan menurunkan risiko penyakit paru obstruktif kronis (COPD).

Asupan apel juga dikatakan dapat menekan risiko asma dan kanker paru-paru. Kandungan antioksidan di dalam apel seperti flavonoid dan vitamin C disebut berkontribusi memberikan manfaat.

2. Labu
Labu mengandung berbagai senyawa untuk kesehatan paru-paru. Labu kaya akan karotenoid, termasuk beta karoten, lutein, dan zeaxanthin, dengan sifat antioksidan dan antiinflamasi yang kuat.

Studi menunjukkan bahwa kadar karotenoid di dalam darah yang tinggi dapat memperkuat fungsi paru-paru pada orang dewasa.

3. Kunyit
Kunyit sudah lama dikenal sebagai obat herbal karena sifat antioksidan dan antiinflamasi yang dimilikinya, termasuk untuk paru-paru.

Sebuah studi dilakukan kepada 2.478 orang menemukan bahwa asupan kunyit dapat meningkatkan fungsi paru-paru, terlebih pada kelompok perokok.

4. Tomat
Tomat menjadi salah satu sumber likopen dan karotenoid. Kedua sumber tersebut diketahui dapat meningkatkan kesehatan paru-paru.

Konsumsi tomat terbukti mengurangi peradangan pada saluran pernapasan dan meningkatkan fungsi paru-paru pada orang dengan COPD.

5. Teh hijau
Makanan yang kelima makanan untuk kesehatan paru-paru adalah teh hijau. Kandungan epigallocatechin gallate (EGCG) yang ada di dalam teh hijau bersifat antioksidan dan antiinflamasi. Kandungan ini terbukti dapat menghambat fibrosis paru atau jaringan akut pada paru.

Fibrosis paru merupakan penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan jaringan akut pada paru yang progresif. Beberapa penelitian menemukan bahwa EGCG dapat membantu mengatasi fibrosis paru. Sejumlah ahli juga menemukan beberapa pasien yang telah sembuh dari virus Corona COVID-19 mengalami komplikasi berupa fibrosis paru.

6. Minyak zaitun
Terakhir makanan untuk kesehatan paru-paru adalah minyak zaitun, minyak zaitun dikenal kaya akan manfaat kesehatan, salah satunya untuk paru-paru. Sebuah penelitian yang melibatkan 871 peserta menemukan bahwa asupan minyak zaitun dapat menekan risiko asma.

3 Catatan Soal Klaim Virus Corona Menular Lewat Udara

Sebanyak 239 ilmuwan dari 32 negara mengklaim punya bukti bahwa ukuran partikel virus Corona sangat kecil sehingga bisa menular lewat udara alias airborne. WHO diminta merevisi rekomendasinya.
Jika klaim ini benar, maka akan ada banyak hal yang harus disesuaikan. Misalnya, cukupkah penularannya dicegah hanya dengan jaga jarak sejauh 1-2 meter?

Sebelum ikut-ikutan panik, berikut catatan detikcom seputar penularan virus secara airborne atau lewat udara.

Apa artinya airborne?
Dikutip dari NYtimes, virus yang menular secara airborne artinya bisa terbawa dan ditularkan lewat udara. Berbeda dengan istilah penularan droplet yang jangkauannya lebih terbatas, penularan lewat airborne bisa menjangkau jarak yang lebih jauh.

Untuk bisa menular lewat udara, partikel virus harus sangat kecil dan punya kemampuan bertahan hidup lebih lama di udara. Partikel yang lebih kecil akan membentuk aerosol yang terbawa oleh udara.

Kalau begitu, masih perlukah jaga jarak?
Selama ini, protokol pencegahan virus Corona menganjurkan physical distancing sejauh 1-2 meter. Jarak tersebut adalah jangkauan droplet menyebar, dengan asumsi bahwa virus Corona tidak menular secara airborne.

Meski kemudian terbukti menular secara airborne, jaga jarak dan rajin cuci tangan tetap akan mengurangi risiko penularan. Makin dekat dengan seseorang yang terinfeksi, kemungkinan menghirup aerosol dan tertular virus akan semakin besar.

Bagaimana mencegahnya?
Menghindari kerumunan tetap menjadi langkah pencegahan terbaik. Risiko penularan di luar ruangan lebih kecil dibanding di dalam ruangan. Jika harus berada di dalam ruangan, membuka jendela akan lebih baik dibanding menggunakan pendingin udara.
https://cinemamovie28.com/cast/maxi-iglesias/

4 Saran Dokter bagi Kamu Para Pegowes Pemula

 Tren bersepeda sedang booming di tengah pandemi Corona, banyak di antaranya mengaku pegowes pemula. Jenis sepeda yang dipilih pemula pun kian beragam.
Tetapi apa sih sebenarnya yang harus diperhatikan sepeda pemula? Catat tips dari dokter yang juga seorang health enthusiast, Falla Adinda, seperti berikut.

Jenis sepeda apa yang paling cocok untuk pemula?
Menurut Falla, mengetahui jenis sepeda apa yang cocok untuk dipilih pegowes pemula kembali pada minat masing-masing. Menurutnya, sulit untuk mengenali apa yang ingin dibeli jika tidak mengetahui maksud dan tujuan membeli sepeda.

"Paling pertama adalah kalian ketahui dulu diri kalian ini hobinya apa dan tujuannya bersepedanya apa," jelas dr Falla saat diitemui detikcom di kawasan Bintaro, Kamis (25/6/2020).

"Biasanya ada orang-orang yang cenderung inginnya itu melihat kota misalnya, mereka piknik gitu, itu bisa memilih sepeda lipat, biasanya mereka cenderung suka senang-senang rekreasional gitu," lanjut dr Falla yang juga menggeluti olahraga bersepeda, khususnya jenis roadbike.

Perlukah memperhatikan jarak tempuh bagi pemula?
Tidak jauh berbeda dengan jenis sepeda, jarak tempuh bagi masing-masing pesepeda terutama pemula bergantung pada kesanggupan setiap orang.
Falla menegaskan endurance dam stamina masing-masing orang tentu berbeda.

"Untuk pemula saya selalu menyarankan jarak yang sekuatnya dan juga senyamannya, jadi tidak ada patokan jarak dan patokan kecepatan yang paling ideal untuk seseorang, karena yang namanya endurance, stamina itu terbangun dan juga setiap orang berbeda," jelas dr Falla.

"Saya ketika awal hanya bisa gowes 16 km waktu itu, tapi sekarang saya mungkin bisa gowes 40/50/60 km atau mungkin saya pernah gowes 100 km. Iya beda-beda tiap orang, dulu saya mungkin bisa gowes dengan rata-rata 18 km/jam, tetapi sekarang 23km/jam, 25m/jam, iya mil setiap orang pasti berbeda-beda," lanjut dr Falla.

Perlukah pemanasan dan otot apa saja yang terpakai saat bersepeda?
Falla mengatakan pemanasan saat bersepeda sangat penting meskipun tujuannya hanyalah rekreasional. Karena saat bersepeda melibatkan otot-otot di tubuh termasuk otot paha, otot kaki, dan otot punggung.

"Pemanasan dalam sepeda itu perlu, kenapa? karena bersepeda itu walaupun dia rekreasional tapi dia masuk juga dalam kegiatan berolahraga, melibatkan otot-otot di tubuh, pertama otot paha, otot kaki, otot punggung, otot bahu otot tangan. Sebenarnya banyak otot-otot yang terlibat dalam gowes itu.
Jadi walaupun sifatnya rekreasional, fun, tapi otot-otot kita itu semua itu terpakai dan juga mungkin tanpa sadar kita bisa fatigue jadi pemanasan sebelum bersepeda itu wajib dilakukan," jawab Falla.

"Kalau pemanasan yang saya lakukan biasanya saya akan stretching ringan sebelum bersepeda seperti peregangan area tangan, kaki, itu mungkin sudah wajib saya lakukan, biasanya latihan yang saya lakukan setiap harinya latihan-latihan ringan itu sekitar 30 atau 40 km per hari, tapi kalau lagi long ride mungkin bisa 60 sampai 80 km karena saya menggelutinya sepeda balap," kata Falla.

Lalu adakah waktu terbaik untuk bersepeda?
Menurut Falla tidak ada waktu terbaik untuk bersepeda. Hal ini bergantung pada kenyamanan seseorang saat bersepeda baik di pagi atau malam hari.

Bincang-bincang dengan dr Falla Adinda juga bisa disimak dalam video berikut:
https://cinemamovie28.com/cast/john-h-greene/