Kamis, 30 Juli 2020

Ratu Kecantikan Transgender Tuntut Klinik karena Hasil Operasi Vagina Gagal

Ratu kecantikan transgender di Thailand menuntut klinik kecantikan karena hasil operasi ganti kelamin dianggap gagal. Yolrawee Saisupee merasa harus menuntut klinik tersebut setelah dicampakkan kekasih akibat ukuran 'vagina baru' nya.
Seperti dikutip dari Daily Star, Yolrawee Saisupee mengatakan bahwa sang kekasih meninggalkannya karena vaginanya tidak bisa memuaskan hasrat seks seperti 'wanita normal'. Tak hanya itu, vagina buatan sedalam 7,6 cm itu juga membusuk dan menimbulkan bau tak sedap.

Wanita 23 tahun ini mengklaim telah mengeluarkan biaya sebesar 240 ribu Baht atau sekitar Rp 111 juta untuk operasi ganti kelamin pada April 2019. Sebelumnya Yolrawee Saisupee dan klinik yang tidak disebutkan namanya itu sepakat kalau dia akan memiliki vagina dengan kedalaman 7 inchi atau 17,7 cm namun ternyata hasilnya tidak seperti yang dijanjikan.

Pascaoperasi vagina buatan itu jadi busuk, berbau tak sedap dan bernanah. Membuat dia tidak bisa buang air kecil. Yolrawee Saisupee pun kembali ke klinik untuk perbaikan yang akhirnya menyisakan kedalaman vagina hanya 7,6 cm.

"Vagina sebelumnya busuk, bau dan penuh nanah setelah operasi jadi aku kembali ke sana untuk diperbaiki. Namun setelah mereka merawat vaginaku yang membusuk itu masih berfungsi dengan benar dan aku tidak bisa pergi ke toilet," tuturnya.

Yolrawee Saisupee mengatakan bahwa ukuran vagina yang hanya 7,6 cm membuat kekasihnya frustasi dan akhirnya mencampakkannya. Sejak putus cinta, wanita transgender ini mengaku selalu kesulitan tidur.

"Aku sudah menghabiskan banyak uang agar bisa jadi wanita seutuhnya, tapi hasilnya justru sebaliknya," ucapnya.

Yolrawee Saisupee kini sedang berusaha mendapatkan kompensasi dari klinik tersebut. Dia juga sudah mendatangi kantor pengacara di Nonthaburi, Thailand.

Punya Wajah Lebar, Wanita Ini Marah Dirinya Jadi Bahan 'Challenge' Edit Foto

Mahasiswa bernama Cha Min Kyung jadi viral setelah tampil di sebuah acara televisi Korea. Ketika itu, Cha Min Kyung curhat mengenai kekhawatirannya karena punya wajah lebar. Setelah itu, ia jadi bahan olok-olok netizen bahkan membuatnya seperti 'challenge' edit foto. Dalam sebuah unggahan di Instagram, Min Kyung pun mengaku merasa marah hingga menangis.
Punya wajah kecil dan berbentuk V-line menjadi salah satu standar kecantikan Korea Karena itu, Karena itu, Cha Min Kyung yang punya wajah lebih lebar dari kebanyakan orang merasa kurang percaya diri. Ia pun muncul dalam acara 'Ask Anything' untuk menemukan solusi. Sayangnya, Cha Min Kyung malah jadi bahan candaan oleh orang-orang yang mengedit fotonya di sebuah grup Facebook.

Dalam foto yang dibagikan wanita muda itu di akun Instagram, tampaknya member di sebuah grup Facebook berlomba-lomba untuk membuat wajahnya tampak lebih tirus tapi terlihat alami. Melihat hal ini, Cha Min Kyung pun langsung mengekspresikan kemarahannya panjang lebar di sebuah postingan. Awalnya ia mengaku tidak ingin marah-marah di media sosial karena merasa itu kekanakan tapi akhirnya Min Kyung mengumpulkan keberanian.

"Beberapa hari lalu aku diberi kesempatan bagus untuk foto di studio. Hari itu aku sangat senang hingga aku tidak yakin aku bisa sesenang itu. Dan ketika aku melihat kakak yang ingin memotretku, dia sangat menghormatiku dan menyukai diriku apa adanya, aku memutuskan ingin memberikan kesenangan seperti itu kepada orang lain,"

"Tapi lalu aku mendengar sebuah sebuah grup private di Facebook melakukan tantangan Photoshop dengan fotoku. Aku mencoba beberapa kali untuk meyakinkan diriku sendiri bahwa itu membuang waktu tapi ketika aku melihat mereka melakukan itu tanpa menyadari itu salah, aku kecewa. Ketidakmampuan kalian untuk menghormati orang lain itu jahat dan bodoh,"
https://indomovie28.net/comic-8-2/

Buat Kamu yang Suka Traveling, Ini Cara Usir Bosan di Tengah Pandemi

Di tengah pandemi virus Corona, ruang gerakmu menjadi terbatas. Kamu pun diwajibkan untuk #dirumahaja dan menjaga jarak dengan orang lain.
Buat kamu yang sebelum pandemi biasanya mengisi waktu luang dengan traveling bersama dengan kerabat atau keluarga, di masa sekarang ini pastinya harus mengurungkan niat untuk jalan-jalan. Seperti Lifestyle & Travel Blogger, Jennifer Anandary yang berbincang dengan Wolipop tentang pengalamannya di tengah pandemi. Jennifer menceritakan bagaimana caranya dia tetap bisa mewujudkan passion di tengah pandemi ini.

"Passion traveling-ku memang tertunda untuk dilakukan di masa pandemi ini. Namun sebenarnya masih banyak cerita yang bisa digali dari pengalamanku yang lalu, sehingga masih banyak konten yang bisa aku produksi meski masih stay at home. Aku mulai aktif lagi edit vlog, tulis artikel, yang tertunda dan selama ini nongkrong di draft aja. Di masa new normal ini, beberapa wisata sudah mulai dibuka kembali. Pilihan staycation mulai banyak menarik publik, sehingga beberapa kali aku tulis rekomendasi hotel staycation di blog-ku. Tidak lupa, sebagai responsible traveler, aku selalu menekankan ke pembaca untuk terus menerapkan protokol kesehatan kemanapun kita pergi," kata Jennifer kepada Wolipop saat webinar bertajuk Maksimalkan Imunitas dan Passionmu Selama New Normal dengan YOUVIT, Selasa (28/7/2020).

Jennifer tak menampik banyak pekerjaannya yang tertunda akibat adanya virus Corona. Apalagi sektor pariwisata paling terdampak di masa ini yang otomatis berpengaruh pada pekerjaannya sebagai travel blogger.

"Pekerjaan banyak yang pending, trip banyak yang cancel. Pembaca blog juga turun drastis karena blog-ku mengenai travel sedangkan orang nggak bisa traveling. Sebagai travel blogger, atau siapapun yang bekerja di bidang wisata harus bisa pivot (perubahan strategi-red) supaya survive. Aku pun begitu, selama pandemi banyak membahas lifestyle juga," jelas travel blogger yang sudah berpergian ke berbagai negara di antaranya Myanmar, Thailand, Italia, Prancis, Belanda, Spanyol dan India itu.

Jennifer pun menceritakan bagaimana dirinya mengubah strategi agar bisa bertahan sebagai travel blogger di masa pandemi Corona ini. Dia membuat konten menarik meski #dirumahaja.

"Aku beberapa kali bikin konten di bidang yang aku sukai juga selain traveling yaitu photo editing atau creative photoshoot. Idenya datang dari macam-macam, tapi yang pasti semua dikerjakan dari rumah. Jangan jadikan pandemi halangan. Di tengah pandemi ini, aku beberapa kali bikin creative photoshoot dari rumah. Aku juga banyak menyentuh kembali jurusan kuliah aku dulu, desain interior. Aku banyak menghasilkan konten DIY dan redecorate rumah. Dari pandemi ini aku sadar being at home is just as important as traveling. Dulu rumah dan kamar agak terbengkalai karena kebanyakan di luar rumah, sekarang mempercantik rumah lagi deh!" paparnya.

Mengerjakan segala sesuatunya dengan serba #dirumahaja, Jennifer pun mengaku sempat merasa bosan. Lalu bagaimana cara untuk menyiasatinya?

"Iya, aku pernah banget ngerasa bosan. Kalau sudah mentok, jangan dipaksa untuk produktif. It's a hard moment for everyone. Coba lakuin yang bisa bikin bahagia dan lupa bosan walau di rumah. Bagi aku, redecorate rumah itu ampuh buat lupain bosan. Mengecat tembok, rearrange furniture, kan lumayan bikin capek ya jadi lupa sama bosannya," ucap pemilik akun Instagram @j_anandary itu.

Ardhya Santika, Wouter Van Der Kolk, Jennifer Anandary, Benson Putra, Puteri AisyaffaArdhya Santika, Wouter Van Der Kolk, Jennifer Anandary, Benson Putra, Puteri Aisyaffa Foto: Dok. YOUVIT.
Di akhir percakapan, Jennifer Anandary memberikan pesan untuk kamu yang punya hobi travelling namun harus menundannya di tengah pandemi ini.

"Ini momen yang aneh banget dan mungkin pertama kali kita alami seumur hidup. Rindu traveling boleh, tapi kesehatan tetap yang terutama. Momen di rumah aja ini sebetulnya momen yang pas buat nabung budget liburan, semoga tahun depan sudah bisa traveling lagi. Buat yang mulai start wisata di dalam kota atau tidak jauh dari tempat tinggal, yuk jangan lupa lakukan protokol kesehatan. Semakin kita patuh, semakin cepat juga pandemi ini bisa selesai," pungkasnya.
https://indomovie28.net/bangkitnya-suster-gepeng-2/