Jumat, 31 Juli 2020

Penyesalan Pria yang Anggap Corona Hoax, Kini 13 Keluarganya Kena COVID-19

Tony Green tak menyangka pertemuan yang digelarnya setelah lockdown bersama 13 anggota keluarga lainnya berakhir jadi malapetaka. Mereka terkena virus Corona.
Seperti dikutip dari The Sun, Tony yang tinggal di Austin, Texas, mengadakan acara reuni bersama anggota keluarganya yang tinggal berjauhan darinya. Mereka bertemu lagi dalam rangka melepas rindu setelah sebelumnya tak bisa bertemu secara fisik karena aturan lockdown.

Tony Green yang mengaku sebagai pendukung Presiden AS Donald Trump juga menyebut dirinya pernah masuk dalam golongan orang-orang yang meyakini bahwa virus Corona hanya hoax semata. Dia meyakini teori konspirasi mengenai virus Corona.

Kini ketidakpercayaan itu membuahkan hal buruk padanya dan keluarganya. Tony pun mengisahkan pengalaman buruknya ini di blognya.

"Aku mengakui aku memilih Donald Trump pada 2016. Aku mengakui aku terlarut dalam jebakan teori konspirasi mengenai COVID-19," tulisnya.

Tony juga mengakui dia mengikuti berbagai tingkah buruk yang dilakukan Trump terkait Corona. Pada saat itu dia merasa dirinya tak akan terinfeksi Corona.

Dalam wawancara dengan KDFI, Tony mengatakan setelah lockdown akibat Corona berakhir, dia mengundang orangtuanya dan orangtua istrinya untuk berkunjung ke rumah mereka. Saudara-saudaranya yang lain pun diundangnya datang untuk makan di rumah mereka di Austin Texas. Totalnya ada 14 orang yang berkumpul di rumah tersebut setelah lockdown.

Dan setelah pertemuan itu, satu per satu dari mereka merasa sakit dengan gejala seperti terinfeksi virus Corona. Tony sendiri akhirnya menjalani perawatan tiga hari di Medical City Dallas karena terkena Corona.

Dan salah seorang anggota keluarga yang berusia 68 tahun meninggal dunia. Sementara ayah mertuanya, Rafael Ceja saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Ibu mertuanya, Marissa meneleponnya dan berkata-kata dengan histeris. Sang ibu mertua mengabarkan ayah mertuanya dirawat dengan kondisi memakai alat bantu pernapasan.

Tony pun benar-benar merasa bersalah. "Semua orang meyakinku bahwa itu bukan salahku, tapi itu terjadi di rumahku. Aku merasa aku lah penggagasnya dan walaupun kami tidak tahu siapa yang terkena, itu menyebar karena akulah yang memiliki ide untuk berkumpul bersama," sesal Tony.

10 Penyebab Wanita Sulit Mencapai Orgasme, Para Suami Perlu Tahu

Bagi wanita, mendapatkan orgasme atau klimaks saat berhubungan seks tidak semudah para pria. Menurut Durex Global Sex Survey, tercatat hanya 17% wanita yang mengalami orgasme saat berhubungan intim. Beberapa wanita bahkan tidak bisa merasakan orgasme setiap kali bercinta.
Kenapa wanita sulit orgasme saat berhubungan seks dengan pasangannya? Ada berbagai faktor yang menyebabkan hal itu terjadi. Berikut 10 penyebab wanita sulit orgasme:

1. Mencemaskan Orgasme
Seringkali wanita mencemaskan kapan atau apakah bisa mereka meraih orgasme. Seperti dikutip Cosmopolitan, stres karena hal tersebut justru akan membuat wanita sulit bahkan tidak bisa mendapatkan orgasme. Mengira-ngira kapan klimaks seks itu datang, hanya akan membuat Anda tak nyaman dan tidak bisa menikmati proses bercinta itu sendiri.

2. Sikap Pasangan
Wanita tidak bisa rileks sepenuhnya saat bercinta bisa disebabkan oleh sikap pasangannya. Intimate Medicine menulis, hubungan seksual yang tidak lazim, kekerasan seksual dari pasangan, ketidakpuasan wanita terhadap perilaku pasangan atau merasa diabaikan adalah beberapa faktor yang berasal dari pasangan, yang menyebabkan wanita sulit mencapai orgasme.

3. Trauma
Sebagian wanita mungkin pernah mengalami kejadian buruk yang membuatnya takut atau merasa tidak nyaman saat berhubungan seks. Misalnya saja, trauma merasakan kesakitan di organ intim saat pertama kali melakukan hubungan seks dengan pasangannya. Pengalaman itu membuatnya takut akan mengalami rasa sakit yang sama sehingga mengakibatkan wanita sulit orgasme.
https://kamumovie28.com/dumbbell-nan-kilo-moteru-episode-3/

Yuk Kenalan Sama Anak-anak SD Sukabumi yang Dapat Penghargaan dari Blackpink

 Blink Kids Sukabumi terpilih sebagai salah satu pemenang kontes dance cover Blackpink untuk comeback terbaru mereka, How You Like That. Meski tidak menang sebagai juara utama, mereka mendapat 'Special Award' dan berhak mendapatkan hadiah istimewa dari YG Entertainment. Sesuai dengan namanya, Blink Kids Sukabumi adalah kumpulan anak-anak yang saat ini masih duduk di kelas 3 SD. Mereka pun tidak menyangka bisa menang karena videonya sederhana.
Wolipop mewawancarai Abi Bara Buana, pelatih Blink Kids Sukabumi yang melatih keempat anak tersebut menari How You Like That. Bara mengaku bahwa ia dan member-member Blink Kids sangat senang dan tidak menyangka. Terlebih mereka melihat banyaknya saingan dari berbagai negara dan Indonesia sendiri. Para orangtua anak-anak itu pun menangis sesaat setelah mengetahui kabar yang diinformasikan kemarin siang.

"Dari Indonesia sendiri mungkin udah ada 30 yang ikut. Kita hopeless banget kan tapi kita bikin iseng-iseng saja nggak terlalu berharap," kata pria yang akrab disapa Bara tersebut.

Bara pun mengungkap cerita di balik grup dance cover ini. Blink Kids terdiri dari empat anak kelas 3 SD Cisaat Sukabumi yakni Mikayla Agarwal sebagai Jennie, Nazwa Kusmita sebagai Jisoo, Nadia Syifa sebagai Rose, dan Raihana Alya sebagai Lisa. Mereka bergabung dalam grup ini tiga tahun lalu ketika masih TK. Awalnya, Bara diminta untuk mengajar Mikayla secara private lalu ibu Mikayla menginisiasi agar dibentuk tim untuk mengikuti Blackpink.

"Awalnya yang jadi Jennie sempat ingin masuk sanggar tapi sudah penuh. Ketika itu aku (sebagai pelatih di sanggar itu) dipanggil mamanya untuk mengajar private. Ketika Blacpink Kill This Love keluar mama Mikayla mengidekan untuk bikin tim lalu kita ajaklah yang lain. Sebenarnya kalau yang jadi Rose sama Lisa itu mereka basic-nya modeling tapi suka nari, mereka pintar cepat nangkapnya. Jadi mereka itu teman-teman sekolahnya Mika yang bikin grup tapi manjang sampai sekarang," ungkapnya pada Rabu, (29/87/2020).

Saat ada kontes dance cover How You Like That, mereka memutuskan untuk ikut meski awalnya hanya iseng dan waktu persiapannya tidak banyak. Mahasiswa tersebut mengaku sudah melatih mereka selama sembilan hari dan dengan persiapan lain, tim Blink Kids Sukabumi total membuat video itu selama 11 hari.

Diakui Bara bahwa mereka butuh biaya sekitar Rp 5 juta untuk menyewa tempat dan membuat busana. Syutingnya dilakukan di rumah salah satu anak dan studio. Untuk busana, mahasiswa STIE Sukabumi itu mengaku ia lah yang mendesainnya sendiri.

"Aku lihat dari Blackpink gimana bajunya aku coba ikuti dan desain sendiri karena memang sudah sering untuk acara seperti ini. Bikin bajunya aku dibantuin maminya Mikayla karena dia juga juga punya dekorasi wedding. Jadi waktu persiapannya sekitar 11 hari untuk pembuatan properti, latihan, bajunya karena kita dadakan juga tahunya,"

Bara pun mengungkap tantangannya dalam melatih Blink Kids Sukabumi. Karena usia yang masih sangat kecil, terkadang mereka suka tidak mood latihan. "Awalnya mungkin mereka masih nggak ngerti hitungan jadi kesusahan juga tapi sekarang sudah terbiasa. Kesulitannya tuh karena mereka moody ya namanya juga anak-anak kalau mereka merasa kita marah jadi nggak mau latihan," kata pria 27 tahun yang sering mengajar ekskul tari di SMP itu.
https://kamumovie28.com/dumbbell-nan-kilo-moteru-episode-4/