Senin, 02 November 2020

Umbar Aib Pasien Tipis-tipis Saat Nakes Main TikTok, Etis Nggak Sih?

 Popularitas TikTok tak terbendung, semua orang tampaknya sedang keranjingan. Tak terkecuali para tenaga kesehatan yang terkadang kebablasan menjadikan aib pasien sebagai materi untuk konten TikTok.

Baru-baru ini, seorang bidan mendapat cibiran netizen karena menceritakan pasiennya yang terkena sifilis. Ia juga menyinggung sedikit kondisi rumah tangganya. Memang sih, tidak menyebut nama atau identitas pasien.


Sebelumnya, pengakuan seorang wanita yang diduga perawat juga sempat viral di TikTok. Entah benar atau mengada-ada, ia mengaku berebut memasangkan kateter pada pasien pria dengan rekan-rekannya hanya demi bisa melihat Mr P.


Konten-konten semacam itu sukses mencuri perhatian netizen sehingga menjadi viral. Namun tentunya, disertai kontroversi. Ada yang merasa itu tidak masalah karena tidak menyebut identitas pasien, ada yang menganggapnya pelanggaran etik karena menyangkut aib pasien.


Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Harif Fadhillah, SKep, SH, menyebut tenaga kesehatan terikat kode etik dalam berperilaku. Ini berlaku juga saat berperilaku di media sosial.


"Kita dalam bermedia sosial itu salah satunya dilarang melakukan tindakan yang merugikan nama baik profesi atau organisasi profesi termasuk di bidang media sosial," kata Harif saat dihubungi detikcom.


Ketika tenaga kesehatan tidak menyebut identitas pasien, sebenarnya tidak ada aturan yang dilanggar. Namun menurut Harif, tetap harus bijak memikirkan dampaknya agar tidak menabrak etika.


"Kalau tujuannya untuk memberikan informasi sebagai sebuah tambahan info pengetahuan saya kira tidak ada masalah," jelas Harif.


"Tetapi kalau tujuannya hanya sekedar iseng-iseng, tentu harus dipikirkan dampaknya pada opini publik," tegasnya.

https://indomovie28.net/open-water-2-adrift-2006/


4 Tips Agar Sesi Morning Sex Lebih Menggairahkan


Aktivitas yang biasanya dilakukan oleh manusia pada pagi hari umumnya dengan berolahraga, sarapan, dan mandi. Namun tidak ada salahnya untuk memasukkan morning sex ke salah satu rutinitas pagi kamu.

Baik pada pria maupun wanita, hormon testosteron mencapai puncaknya saat pagi. Berkaitan dengan seks, hormon ini mengontrol hasrat seksual dan kepuasan. Jadi dengan kata lain, seks pagi hari bisa jadi seks terbaik yang bakal kamu dapatkan.


Akan tetapi, selalu saja ada alasan untuk tidak menjajal seks pagi. Untuk menepis keraguan tersebut, berikut beberapa cara agar seks lebih nikmat dan menyenangkan.


1. Atur alarm

Sebagian orang beralasan seks setelah bangun tidur itu akan menyita waktu. Persiapan buat bekerja pun menjadi tergesa-gesa dan ada saja yang terlupa saat keluar rumah.


Untuk menikmati seks pagi hari, sebaiknya tidak stres. Hindari kebiasaan memeriksa email kantor di ponsel sambil berbaring di tempat tidur.


"Untuk wanita, mencapai puncak gairah perlu dalam kondisi yang rileks. Namun banyak wanita bercerita jika pagi itu mereka memikirkan hari mereka, khawatir soal beranjak dan keluar (rumah)," ujar Tammy Nelson, penulis 'Getting the Sex You Want', mengutip dari dari laman Women's Health Magazine.


Selain itu, Regena Thomashauer, seorang edukator seks, kerap memberikan tips para pasangan untuk menyalakan alarm agar bisa bangun lebih awal tiap Jumat. Bangun lebih awal bisa memberikan kesempatan makin lama di kasur.


"Itu solusi yang bagus untuk menemukan waktu untuk seks pagi dalam kehidupan yang mungkin terlalu sibuk," katanya.


2. Siapkan permen atau segelas air

Tidak jarang mood untuk seks memudar karena bau mulut atau merasa tidak cantik dan seksi dengan muka bantal yang dimiliki. Sediakan air minum sehingga sesaat setelah bangun, ada air untuk membilas mulut setelah bangun. Solusi lebih praktis, kamu cukup menyediakan permen mint.


Akan lebih praktis lagi jika tanpa sesi berciuman. Lux Alptraum, CEO blog erotis Fleshbot, merekomendasikan posisi cowgirl atau woman on top. Wanita akan memegang kendali tanpa memikirkan bau mulut.

https://indomovie28.net/red-flag-2012/

Terungkap, COVID-19 Bisa Picu Antibodi 'Autoreaktif' Serang Tubuh Sendiri

 Sebuah studi memperingatkan bahwa COVID-19 bisa membuat sistem kekebalan menyerang tubuh pada beberapa pasien. Para peneliti dari Emory University, Amerika Serikat, mengklaim bahwa 'antibodi autoreaktif' ini mulai terlihat pada beberapa pasien COVID-19.

Bukan menyerang virus, antibodi autoreaktif ini justru menargetkan jaringan sehat yang ada di dalam tubuh.


"Dalam sebuah studi yang baru dirilis dan menunggu tinjauan sejawat, kami menjelaskan adanya temuan mengkhawatirkan pada pasien kritis COVID-19," tulis penulis studi, Matthew Woodruff yang dikutip dari Mirror UK, Rabu (28/10/2020).


Dalam studi tersebut, tim peneliti menganalisis 52 pasien COVID-19 yang sedang menjalani perawatan intensif, tetapi tidak memiliki riwayat penyakit autoimun. Hasilnya, lebih dari setengah pasien tersebut dinyatakan positif autoantibodi.


Woodruff menjelaskan, pada pasien dengan tingkat protein c-reaktif (penanda peradangan) tertinggi dalam darah, lebih dari dua pertiga menunjukkan bukti bahwa sistem kekebalan mereka memproduksi antibodi yang menyerang jaringan mereka sendiri.


Namun, tim peneliti tidak memberitahu secara lanjut tentang sejauh mana autoantibodi itu berkontribusi pada gejala parah COVID-19.


"Bisa jadi penyakit virus yang parah secara rutin menghasilkan produksi autoantibodi dengan sedikit konsekuensi. Ini mungkin pertama kalinya kami melihatnya. Kami juga tidak tahu berapa lama autoantibodi ini bertahan," jelas Woodruff.


"Data kami menunjukkan bahwa mereka relatif stabil selama beberapa minggu. Tapi, kami memerlukan studi lanjutan untuk memahami apakah mereka terus berlanjut secara rutin setelah pemulihan infeksi," lanjutnya.

https://indomovie28.net/judge-dredd-1995/


Umbar Aib Pasien Tipis-tipis Saat Nakes Main TikTok, Etis Nggak Sih?


Popularitas TikTok tak terbendung, semua orang tampaknya sedang keranjingan. Tak terkecuali para tenaga kesehatan yang terkadang kebablasan menjadikan aib pasien sebagai materi untuk konten TikTok.

Baru-baru ini, seorang bidan mendapat cibiran netizen karena menceritakan pasiennya yang terkena sifilis. Ia juga menyinggung sedikit kondisi rumah tangganya. Memang sih, tidak menyebut nama atau identitas pasien.


Sebelumnya, pengakuan seorang wanita yang diduga perawat juga sempat viral di TikTok. Entah benar atau mengada-ada, ia mengaku berebut memasangkan kateter pada pasien pria dengan rekan-rekannya hanya demi bisa melihat Mr P.


Konten-konten semacam itu sukses mencuri perhatian netizen sehingga menjadi viral. Namun tentunya, disertai kontroversi. Ada yang merasa itu tidak masalah karena tidak menyebut identitas pasien, ada yang menganggapnya pelanggaran etik karena menyangkut aib pasien.


Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Harif Fadhillah, SKep, SH, menyebut tenaga kesehatan terikat kode etik dalam berperilaku. Ini berlaku juga saat berperilaku di media sosial.


"Kita dalam bermedia sosial itu salah satunya dilarang melakukan tindakan yang merugikan nama baik profesi atau organisasi profesi termasuk di bidang media sosial," kata Harif saat dihubungi detikcom.

https://indomovie28.net/beach-rats-2017/