Kamis, 05 November 2020

Mendekati Akhir Tahun, Sudah Sampai Mana Persiapan Vaksinasi COVID-19?

  Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengungkap kesiapan program vaksinasi virus Corona di Indonesia. Dijelaskan, saat ini roadmap vaksinasi sudah dalam tahap finalisasi.

"Roadmap sudah dalam tahap finalisasi mencakup kandidat vaksin dan penyusunan tahapan prioritas penerimaan vaksin, dengan berbagai pertimbangan, seperti ketersediaan vaksin, penduduk, wilayah berisiko, tahapan pemakaian, dan indeks pemakaian," jelas Wiku dalam siaran pers di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (3/11/2020).


Selain itu, Wiku mengatakan roadmap yang disusun telah mencakup beberapa aspek, seperti skema platform vaksin, sasaran kelompok klaster, dan rencana pemberian vaksin.


"Demi mencapai efektivitas vaksin yang maksimal, maka roadmap yang disusun juga memperhatikan ketersediaan rantai dingin atau cold chain dan kapasitas SDM yang melibatkan beberapa jenis tenaga kesehatan, termasuk vaksinator," ujarnya.


Pekan lalu, Wiku menjelaskan jumlah tenaga kesehatan yang disiapkan dalam program vaksinasi adalah 739.722 orang. Sementara tenaga kesehatan lain, yaitu vaksinator juga telah mulai disiapkan sebanyak 23.145 orang, baik di puskesmas maupun rumah sakit.


Lebih lanjut, Wiku mengatakan pemerintah akan menjamin alur distribusi vaksin dengan baik dan memastikan keamanan vaksin COVID-19 sebelum diberikan kepada masyarakat.


"Pemerintah juga mengkaji hal-hal penting lainnya yang tidak boleh terlewat dalam persiapan vaksinasi secara nasional untuk memastikan keamanan dan ketersediaan serta mekanisme penyuntikan vaksin dengan melibatkan pendapat dari berbagai elemen, baik lintas kementerian dan lembaga," ucapnya.

https://kamumovie28.com/driftless-area-2016/


COVID-19 RI Turun 17,1 Persen dalam Sepekan, DIY Top-5 Kenaikan Tertinggi


 Satgas Penanganan COVID-19 mengungkapkan adanya penurunan kasus positif virus Corona di Indonesia selama sepekan terakhir. Penurunannya mencapai 17,1 persen, jumlah ini cenderung menurun dari pekan sebelumnya.

"Terlihat perkembangan kasus COVID-19 di tingkat nasional yang cenderung menurun dari pekan sebelumnya," kata Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, dalam konferensi pers di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (3/11/2020).


Melihat kondisi ini, Prof Wiku meminta agar kedepannya kasus positif COVID-19 ini bisa terus menurun. Menurutnya, ini adalah perkembangan yang lebih baik, karena penambahan kasus positif harus terus menurut setiap minggunya.


Lebih lanjut, Wiku menyebut beberapa provinsi di Indonesia yang mengalami kenaikan kasus COVID-19 selama sepekan terakhir, di antaranya Sumatera Barat, Kepulauan Riau, DI Yogyakarta, Papua Barat, dan Papua.


Saat ini, Selasa (3/11/2020), total kasus COVID-19 di Indonesia sudah mencapai 418.375 kasus. Sementara total pasien sembuh sudah sebanyak 349.497 dan 14.146 lainnya meninggal dunia.


Berikut detail 5 provinsi dengan kenaikan kasus positif COVID-19 tertinggi selama sepekan terakhir.


Sumatera Barat naik 142 kasus, dari 1.830 menjadi 1.972

Kepulauan Riau naik 137 kasus, dari 526 menjadi 663

DI Yogyakarta naik 76 kasus, dari 225 menjadi 301

Papua Barat naik 45, dari 259 menjadi 304

Papua naik 40, dari 379 menjadi 419

https://kamumovie28.com/2093-2/

5 Kebiasaan Sehari-hari yang Bikin Mr P Malas Berdiri

 Gagal memuaskan pasangan merupakan hal yang ditakutkan banyak pria. Salah satu penyebabnya adalah impotensi atau disfungsi ereksi. Kondisi ini juga sering disebut penis loyo.

The Urology Care Foundation mencatat bahwa kondisi penis loyo ini mempengaruhi sekitar 30 juta pria.


Dikutip dari WebMD, berikut 7 kebiasaan yang sering disepelekan padahal dapat mempertinggi risiko impotensi.


1. Sering cemas

Kecemasan datang dari berbagai macam faktor mulai darikecemasan akan pekerjaan, percintaan dan masa depan. Kecemasan ternyata dapat menjadi penyebab penis loyo. Dirangkum dari New Jersey Urology, pria yang memiliki kecemasan atau depresi di pekerjaan lebih berisiko mengalami impotensi.


2. Gaya hidup tidak aktif dan sehat

Gaya hidup yang tidak aktif cenderung membawa banyak dampak negatif bagi tubuh mulai dari penyakit jantung hingga menyebabkan pria terkena impotensi. Gaya hidup yang tidak aktif dan sehat juga membuat kadar kolestrol tinggi pada tubuh.


Kolesterol tinggi dapat merusak lapisan pembuluh darah termasuk pembuluh darah pada penis. Hal ini akan berdampak pada aliran darah yang terhambat ke penis sehingga mengganggu ereksi.


3. Bersepeda asal-asalan

Kebiasaan bersepeda juga berisiko untuk menyebabkan impotensi jika dilakukan asal-asalan. Ketika bersepeda, sebagian besar berat badan pria akan ditumpu pada perineum atau bagian bawah tubuh tempat saraf dan pembuluh darah penis berada. Karenanya, atur posisi duduk dan kenyamanan sadel.


Dikutip dari Verywell Health, hal tersebut berpotensi menyebabkan cedera pada bagian tersebut dan berakibat fatal membuat seseorang bisa menderita disfungsi ereksi. Dalam sebuah studi yang yang mengamati hubungan antara bersepeda dengan disfungsi ereksi dilakukan oleh Boston University School of Medicine ditemukan bahwa bersepeda dapat mempertinggi risiko impotensi.


4. Tidak merawat kesehatan mulut

Dalam sebuah penelitian, terungkap bahwa pria yang menderita periodontis kronis lebih mungkin menderita impotensi. Periodontis merupakan infeksi gusi yang merusak jaringan lunak dan tulang penyangga gigi.


Periodontis kerap dikaitkan dengan peradangan oral yang menurunkan produksi asam nitrat dan aliran darah. Untuk mencegah hal tersebut, menjaga kesehatan gigi dengan rutin menggosok gigi menjadi penting untuk dilakukan.


5. Merokok

Dikutip dari WebMD, merokok dapat meningkatkan risiko pengerasan pembuluh darah. Hal ini mengurangi aliran darah ke penis. Aliran darah merupakan hal yang penting untuk membantu seseorang mencapai ereksi.

https://kamumovie28.com/selebgram/


Mendekati Akhir Tahun, Sudah Sampai Mana Persiapan Vaksinasi COVID-19?


 Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengungkap kesiapan program vaksinasi virus Corona di Indonesia. Dijelaskan, saat ini roadmap vaksinasi sudah dalam tahap finalisasi.

"Roadmap sudah dalam tahap finalisasi mencakup kandidat vaksin dan penyusunan tahapan prioritas penerimaan vaksin, dengan berbagai pertimbangan, seperti ketersediaan vaksin, penduduk, wilayah berisiko, tahapan pemakaian, dan indeks pemakaian," jelas Wiku dalam siaran pers di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (3/11/2020).


Selain itu, Wiku mengatakan roadmap yang disusun telah mencakup beberapa aspek, seperti skema platform vaksin, sasaran kelompok klaster, dan rencana pemberian vaksin.


"Demi mencapai efektivitas vaksin yang maksimal, maka roadmap yang disusun juga memperhatikan ketersediaan rantai dingin atau cold chain dan kapasitas SDM yang melibatkan beberapa jenis tenaga kesehatan, termasuk vaksinator," ujarnya.


Pekan lalu, Wiku menjelaskan jumlah tenaga kesehatan yang disiapkan dalam program vaksinasi adalah 739.722 orang. Sementara tenaga kesehatan lain, yaitu vaksinator juga telah mulai disiapkan sebanyak 23.145 orang, baik di puskesmas maupun rumah sakit.


Lebih lanjut, Wiku mengatakan pemerintah akan menjamin alur distribusi vaksin dengan baik dan memastikan keamanan vaksin COVID-19 sebelum diberikan kepada masyarakat.


"Pemerintah juga mengkaji hal-hal penting lainnya yang tidak boleh terlewat dalam persiapan vaksinasi secara nasional untuk memastikan keamanan dan ketersediaan serta mekanisme penyuntikan vaksin dengan melibatkan pendapat dari berbagai elemen, baik lintas kementerian dan lembaga," ucapnya.

https://kamumovie28.com/american-violence-2/