Minggu, 08 November 2020

Video Seks Mirip Gisel Dilaporkan ke Polisi

  Ramai soal video seks mirip Gisel. Ini menjadi kasus kedua yang menerpa artis yang melambung lewat ajang pencarian bakat tersebut.

Video seks mirip Gisel yang terbaru dilaporkan ke polisi oleh seorang advokat bernama Pitra Romadoni Nasution. Pitra melaporkan oknum yang disebutnya berada di balik penyebaran video tersebut, yakni perekam video tersebut.


Tak hanya itu, ia juga menyimpan identitas orang yang juga menyimpan video tersebut.


"Tidak boleh orang-orang menyimpan video asusila pribadinya. Itu diatur dalam pasal 279 dan pasal 6, pasal 4 no 44 tahun 2008 tentang pornografi," kata Pitra Romadoni Nasution saat di ditemui Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Minggu (8/11/2020).


"Contoh saya pribadi, walaupun itu untuk konsumsi pribadi saya, saya tidak boleh lalai terhadap video saya tersebut. Apabila saya ada kelalaian dan disebarkan (orang), saya juga kena karena itu kelalaian terhadap orang yang menyimpan konten asusila. Menyimpan video-video asusila itu juga dilarang ketentuan UU no 44 tahun 2008, itu dendanya 6 miliar ancaman pidana 12 tahun," sambungnya.


Sebelumnya, Gisel pernah diterpa kasus serupa di 2019. Ia pun membawa kasus tersebut ke pihak kepolisian.


Di kasus video seks mirip dirinya yang teranyar, Gisel pun buka suara. Ia mengatakan kasus semacam ini seperti tak henti menghampirinya.


Dalam pernyataannya, tersirat Gisel menampik pemeran dalam video seks kali ini bukanlah dirinya.


"Muka yang kayak aku juga banyak kan?" jawab Gisel dalam YouTube Cumicumi.


Ia tak menampik dirinya merasa terpukul atas kasus ini. Namun Gisel berbesar hati dirinya tak mampu mengendalikan apa yang sudah terjadi.


"Yang tahu kehidupan itu kan aku, yang penting aku berusaha menjadi lebih baik aja dari sebelum, sebelumnya," tutur Gisel

https://indomovie28.net/movies/three-monkeys/


5 Makanan Penyebab Diare, Hindari Kalau Nggak Mau Mulas di Kantor!


 - Diare adalah penyakit yang membuat penderita mengalami buang air besar lebih sering dari biasanya. Penyakit ini dapat disebabkan oleh virus dan bakteri yang ingin dikeluarkan oleh tubuh.

Makanan tertentu juga dapat memicu seseorang menderita diare. Jika Anda memiliki intoleransi makanan, makanan tertentu dapat menyebabkan diare atau buang air besar. Makanan yang memicu diare dapat berbeda-beda pada setiap orang, namun penyebab utamanya termasuk susu, makanan pedas dan sayuran tertentu.


Dikutip dari Health Line, berikut beberapa makanan yang dapat memicu diare:


1. Makanan pedas

Makanan pedas merupakan penyebab paling umum dari diare. Ini karena makanan pedas mengandung bumbu yang kuat dan tak bisa ditolerir tubuh.


Cabai rawit dan campuran kari adalah penyebab paling umum. Bahan kimia yang disebut capcaisin dapat memberikan panas pada cabai. Capsaicin pada cabai bisa mengiritasi sistem pencernaan. Ini dapat menyebabkan perut terbakar dan rasa tidak nyaman lainnya.


2. Pengganti gula

Pengganti gula yang termasuk pemanis buatan seperti aspartam, sakarin, sukralosa, dan alkohol gula seperti manitol, sorbitol dan xylitol dapat menjadi penyebab diare. Beberapa pengganti gula dapat mengganggu sistem pencernaan. Makan atau minum gula alkohol, khususnya, dapat memiliki efek pencahar, menyebabkan diare dan gas.


3. Susu dan produk susu lainnya

Jika Anda mengalami diare setelah minum susu atau makan produk susu, mungkin ada memiliki intoleransi laktosa.


Intoleransi laktosa adalah tubuh tidak memiliki enzim yang dapat memecah gula dalam produk susu. Intoleransi laktosa adalah penyebab umum diare kronis.

https://indomovie28.net/movies/rain-man/

Kamis, 05 November 2020

Ternyata Ini Penyebab Angka Kematian COVID-19 RI Lebih Tinggi dari Dunia

 Persentase kematian akibat COVID-19 di Indonesia lebih tinggi dari angka kematian global. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK RI), Muhadjir Effendy menyebut hal itu terjadi karena beberapa faktor.

"Jadi kalau kematian tinggi itu, pertama disebabkan oleh kedisiplinan pasien. Misalnya apa ketika sudah parah baru masuk rumah sakit? Kemudian kedua, cepat tidaknya rumah sakit berikan pelayanan. Walaupun pasiennya sudah cepat ke rumah sakit tapi pelayananya lambat itu juga akan menimbulkan risiko kematian. Kemudian yang ketiga, tingkat kerentanan mereka yang menderita komorbid," kata Muhadjir kepada detikcom di sela peresmian Gedung Radioterapi, Kemoterapi dan Isolasi terpadu di RS PKU Muhammadiyah Gombong pada Selasa (3/11/2020).


Muhadjir menambahkan, kematian pasien COVID-19 itu disebabkan karena adanya komorbid atau penyakit penyerta. Untuk menekan angka kematian tersebut, pihaknya menyarankan agar warga yang memiliki penyakit kronis bawaan agar diamankan. Selain itu, fasilitas kesehatan juga perlu ditingkatkan.


"Karena 99 persen yang meninggal karena COVID-19 ini sebetulnya bukan COVID asli, tapi komorbidnya yang dipicu oleh COVID. Oleh karena itu dalam rangka menekan angka kematian itu, orang-orang yang punya penyakit kronis yang sudah bawaan terutama yang sensitif terhadap ancaman COVID ini supaya betul-betul diamankan. Termasuk ini, penyediaan fasilitas layanan kesehatan sebaik-baiknya itu yang kita upayakan," lanjutnya.


Diketahui, angka kematian karena COVID-19 di Indonesia lebih tinggi dari angka kematian global yakni sebesar 3,38 persen, sementara angka kematian global saat ini sebesar 2,59 persen. Meski demikian, angka kasus lebih rendah dan tingkat kesembuhan pasien COVID-19 lebih tinggi.


"Update terakhir sekitar 3,5 persen di atas rata-rata internasional. Kalau yang lain tidak, angka tingkat kesembuhan lebih tinggi angka kasus lebih rendah. Ini yang harus kita atasi termasuk tingkat kematian tenaga medis ini kita juga masih tergolong tinggi, sudah di atas 130 tenaga dokter belum lagi tenaga perawat. Saya wanti-wanti betul para dokter dan perawat jangan sembrono dengan SOP karena mereka berada pada kepadatan virus yang tinggi, potensinya besar sekali," pungkasnya.

https://kamumovie28.com/bang-gang-modern-love-story-2016/


Kapan Vaksin Corona di Indonesia Ada? Ini Bocorannya


Kapan vaksin Corona di Indonesia ada tampaknya masih menjadi tanda tanya besar. Sempat disebut-sebut mulai disuntikkan bulan November, namun sepertinya masih harus menunggu lebih lama.

Peneliti Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad), Prof Kusnandi Rusmil, yang melakukan uji klinis fase III vaksin COVID-19 Sinovac mengungkap hal itu dalam konferensi pers Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Selasa (3/11/2020).


"Semua orang sudah beli vaksinnya, walaupun vaksinnya belum ada. Nanti Biofarma baru mau bikin," kata Prof Kusnandi.


Menurut Prof Kusnandi, rencana program imunisasi kemungkinan masih butuh waktu lebih lama. Kecuali jika vaksinnya didatangkan dari luar negeri.


"Paling cepat juga akhir tahun. Bulan apa, kita nggak tahu," tegas Prof Kusnandi.


"Beli dari luar juga belum ada yang jadi fase III," lanjutnya.


Prof Kusnandi berpesan untuk saat ini sebaiknya tidak terlalu mengharapkan vaksin. Pencegahan COVID-19 lebih dianjurkan dengan cara yang selama ini diterapkan, yakni cuci tangan pakai sabun, jaga jarak, dan selalu pakai masker.


Hingga saat ini, uji klinis fase III vaksin COVID-19 buatan Sinovac bekerja sama dengan Biofarma telah memasuki tahap akhir. Dilaporkan sudah ada 1.620 relawan yang mendapat suntikan pertama dan 1.590-an relawan mendapat suntikan kedua. Sebanyak 17 relawan drop out, namun dipastikan bukan karena efek vaksin.


"Yang drop out ada 17 orang. Tujuh karena pindah kerja, yang delapannya karena sakit yang bukan disebabkan oleh imunisasi," kata Prof Kusnandi.

https://kamumovie28.com/maggies-plan-2016/