Selasa, 10 November 2020

Mulai Ngegas! Tambah 4.065, Total Kasus COVID-19 RI 5 November 425.796

 Jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 di Indonesia pada Kamis (5/11/2020) bertambah 4.065 kasus. Total positif 425.796, sembuh 357.142, meninggal 14.348.

Jumlah spesimen yang diperiksa sebanyak 39.581, sedangkan suspek yang tercatat sebanyak 55.943.


Detail perkembangan virus Corona di Indonesia pada Kamis (5/11/2020), adalah sebagai berikut:


Kasus positif bertambah 4.065 menjadi 425.796

Pasien sembuh bertambah 3.860 menjadi 357.142

Pasien meninggal bertambah 89 menjadi 14.348

Sebelumnya pada Rabu (4/11/2020), jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 tercatat 421.731 kasus, sembuh 353.282, dan meninggal 14.259 kasus.

https://nonton08.com/movies/vice/


Sebaran Virus Corona Indonesia 5 November: 4.065 Kasus Baru, 797 dari DKI


 Pemerintah melaporkan 4.065 kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Kamis (5/11/2020). Total kasus terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 425.796 kasus semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.

DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 797 kasus, disusul Jawa Barat sebanyak 627 kasus baru per 5 November.


Dikutip dari laman covid19.go.id, pada hari ini ada sebanyak 3.860 kasus sembuh, sementara kasus kematian Corona sebanyak 89 orang.


Berikut detail sebaran 4.065 kasus baru Corona di Indonesia pada Kamis (5/11/2020):


DKI Jakarta: 797 kasus

Jawa Barat: 627 kasus

Jawa Tengah: 360 kasus

Kalimantan Timur: 307 kasus

Jawa Timur: 278 kasus

Sumatera Barat: 238 kasus

Papua: 193 kasus

DI Yogyakarta: 168 kasus

Riau: 159 kasus

Kalimantan Selatan: 93 kasus

Sumatera Utara: 77 kasus

Sumatera Selatan: 68 kasus

Sulawesi Selatan: 63 kasus

Bali: 60 kasus

Kalimantan Barat: 60 kasus

NTB: 54 kasus

Banten: 50 kasus

Kalimantan Tengah: 50 kasus

Kepulauan Riau: 44 kasus

Sulawesi Utara: 43 kasus

Sulawesi Tenggara: 41 kasus

Lampung: 38 kasus

Aceh: 37 kasus

Sulawesi Tengah: 32 kasus

Papua Barat: 31 kasus

Bengkulu: 23 kasus

Kalimantan Utara: 16 kasus

Bangka Belitung: 15 kasus

NTT: 15 kasus

Jambi: 10 kasus

Sulawesi Barat: 10 kasus

Maluku: 7 kasus

Maluku Utara: 1 kasus


Mengapa Diabetesi yang Terinfeksi COVID-19 Berisiko Lebih Parah?


Siapa yang tidak kenal dengan COVID-19? Penyakit penyebab pandemi yang membuat semua orang di dunia khawatir. COVID-19 dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal hingga kematian.

Mereka yang berusia lanjut dan menyandang penyakit kronis memiliki risiko yang lebih parah jika terkena COVID-19, termasuk di antaranya diabetesi.


Penelitian pada jurnal ilmiah Diabetes Metabolic Syndrome menunjukkan bahwa diabetesi yang terkena COVID-19 memiliki risiko gejala dan komplikasi yang lebih parah. Hal itu diketahui dari mempelajari 33 studi terkait COVID-19.


Bahkan, pasien COVID-19 dengan diabetes memiliki risiko lebih tinggi, hingga 2,75 kali mengalami gejala lebih parah dibanding dengan yang tidak memiliki diabetes. Selain itu, risiko kematian pada pasien COVID-19 dengan diabetes pun mencapai hampir 2 kali lipat lebih tinggi.


Lebih jauh, kadar gula darah yang tidak dikontrol berkaitan dengan risiko gejala dan komplikasi, serta kematian yang lebih besar. Berita baiknya, apabila kadar gula darah dapat dikontrol maka risiko ini dapat ditekan.


Nah, sebenarnya apa kaitan antara kadar gula darah dengan peningkatan risiko gejala dan komplikasi akibat COVID-19? Kadar gula darah yang tidak terkontrol akan meningkatkan risiko komplikasi diabetes, seperti penyakit jantung. Hal ini dapat memperburuk kondisi pasien COVID-19.


TIdak hanya itu, kadar gula darah yang tidak terkontrol, dikombinasikan dengan komplikasi diabetes, juga dapat menurunkan kemampuan tubuh melawan infeksi. Jika kadar gula darah tidak terkontrol dan terjadi infeksi virus, peradangan di dalam tubuh akan meningkat dan meningkatkan risiko komplikasi.


Untuk itu, penting bagi diabetesi untuk menjaga diri dari penularan COVID-19 dengan cara menjaga jarak, selalu menggunakan masker, serta rutin mencuci tangan dengan air dan sabun. Tak kalah penting, diabetesi juga harus selalu mengontrol kadar gula darah dengan menjalankan pola hidup sehat termasuk menjaga pola makan, menjaga berat badan, dan rutin berolahraga.

https://nonton08.com/movies/wheeler/

Menkes Terawan Dinilai WHO Sukses Lakukan 'IAR' Terkait COVID-19, Apa Artinya?

  Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto diundang oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam konferensi pers virtual, untuk berbagi pengalaman dalam menangani wabah COVID-19 di Indonesia. Indonesia dinilai sukses menerapkan IAR atau Intra Action Review.

Dalam konferensi pers tersebut, Menkes Terawan juga akan berdiskusi langsung dengan petinggi WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus dan menteri dari 3 negara lainnya.


"Dalam kapasitas inilah kami menyampaikan undangan bagi Anda untuk bergabung dalam konferensi pers Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, dan Menteri Kesehatan dari tiga negara lain, dan berbagi pengalaman Indonesia yang berhasil melaksanakan IAR nasional COVID-19," tulis pesan dalam undangan tersebut.


"Dan menerapkan pelajaran penting yang diidentifikasi selama IAR untuk peningkatan respons wabah COVID-19," lanjut keterangan tersebut.


Sebenarnya apa itu IAR?

Menurut ahli epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Tri Yunis Miko, IAR atau Intra-Action Review ini merupakan perencanaan kegiatan Indonesia dalam menanggulangi Pandemi COVID-19.


"Jadi Indonesia membuat rencananya, lalu direview oleh WHO. Kemudian, dilihat ada yang bertentangan atau tidak dengan rencana yang dilakukan negara-negara lain," jelas Miko saat dihubungi detikcom, Kamis (5/11/2020).


Miko mengatakan, dalam pertemuan semacam itu biasanya akan membahas apa saja penanggulangan pandemi yang sudah dilakukan oleh Indonesia untuk mengatasi COVID-19. Di antaranya terkait masalah isolasi, pelayanan kesehatan, penanganannya, PSBB (pembatasan sosial berskala besar), dan semua upaya yang dilakukan Indonesia dalam menghadapi pandemi Corona ini.


"Misalnya WHO mengatakan, so far so good (penanggulangannya). Artinya tidak ada yang bertentangan, dan apakah itu sudah optimal atau belum," ujarnya.


Apa sih ukuran sukses dalam pelaksanaan IAR? Klik halaman selanjutnya.


Disebut sukses, bagaimana pelaksanaan IAR di Indonesia menurut pakar?Miko mengatakan sulit untuk menentukan apakah IAR yang dilakukan Indonesia saat ini sudah berhasil atau belum. Perlu ada patokan keberhasilan serta pembanding untuk mengetahui batasan keberhasilan tersebut.

"Patokan berhasilnya dari mana? Patokan tidak berhasilnya dari mana? Pembandingnya siapa yang berhasil, atau yang gagal, susah untuk menentukannya," tegasnya.


Jika dibandingkan dengan Amerika Serikat dan India, lanjut Miko, Indonesia dikatakan berhasil. Alasannya karena kasus COVID-19 di dua negara tersebut lebih banyak.

https://nonton08.com/movies/housefull-3/


Mulai Ngegas! Tambah 4.065, Total Kasus COVID-19 RI 5 November 425.796


Jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 di Indonesia pada Kamis (5/11/2020) bertambah 4.065 kasus. Total positif 425.796, sembuh 357.142, meninggal 14.348.

Jumlah spesimen yang diperiksa sebanyak 39.581, sedangkan suspek yang tercatat sebanyak 55.943.


Detail perkembangan virus Corona di Indonesia pada Kamis (5/11/2020), adalah sebagai berikut:


Kasus positif bertambah 4.065 menjadi 425.796

Pasien sembuh bertambah 3.860 menjadi 357.142

Pasien meninggal bertambah 89 menjadi 14.348

Sebelumnya pada Rabu (4/11/2020), jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 tercatat 421.731 kasus, sembuh 353.282, dan meninggal 14.259 kasus.

https://nonton08.com/movies/wanted/