Jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 di Indonesia pada Kamis (5/11/2020) bertambah 4.065 kasus. Total positif 425.796, sembuh 357.142, meninggal 14.348.
Jumlah spesimen yang diperiksa sebanyak 39.581, sedangkan suspek yang tercatat sebanyak 55.943.
Detail perkembangan virus Corona di Indonesia pada Kamis (5/11/2020), adalah sebagai berikut:
Kasus positif bertambah 4.065 menjadi 425.796
Pasien sembuh bertambah 3.860 menjadi 357.142
Pasien meninggal bertambah 89 menjadi 14.348
Sebelumnya pada Rabu (4/11/2020), jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 tercatat 421.731 kasus, sembuh 353.282, dan meninggal 14.259 kasus.
https://nonton08.com/movies/vice/
Sebaran Virus Corona Indonesia 5 November: 4.065 Kasus Baru, 797 dari DKI
Pemerintah melaporkan 4.065 kasus baru COVID-19 yang terkonfirmasi pada hari Kamis (5/11/2020). Total kasus terkonfirmasi saat ini sudah mencapai 425.796 kasus semenjak virus Corona mewabah di Indonesia.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penambahan kasus paling tinggi sebanyak 797 kasus, disusul Jawa Barat sebanyak 627 kasus baru per 5 November.
Dikutip dari laman covid19.go.id, pada hari ini ada sebanyak 3.860 kasus sembuh, sementara kasus kematian Corona sebanyak 89 orang.
Berikut detail sebaran 4.065 kasus baru Corona di Indonesia pada Kamis (5/11/2020):
DKI Jakarta: 797 kasus
Jawa Barat: 627 kasus
Jawa Tengah: 360 kasus
Kalimantan Timur: 307 kasus
Jawa Timur: 278 kasus
Sumatera Barat: 238 kasus
Papua: 193 kasus
DI Yogyakarta: 168 kasus
Riau: 159 kasus
Kalimantan Selatan: 93 kasus
Sumatera Utara: 77 kasus
Sumatera Selatan: 68 kasus
Sulawesi Selatan: 63 kasus
Bali: 60 kasus
Kalimantan Barat: 60 kasus
NTB: 54 kasus
Banten: 50 kasus
Kalimantan Tengah: 50 kasus
Kepulauan Riau: 44 kasus
Sulawesi Utara: 43 kasus
Sulawesi Tenggara: 41 kasus
Lampung: 38 kasus
Aceh: 37 kasus
Sulawesi Tengah: 32 kasus
Papua Barat: 31 kasus
Bengkulu: 23 kasus
Kalimantan Utara: 16 kasus
Bangka Belitung: 15 kasus
NTT: 15 kasus
Jambi: 10 kasus
Sulawesi Barat: 10 kasus
Maluku: 7 kasus
Maluku Utara: 1 kasus
Mengapa Diabetesi yang Terinfeksi COVID-19 Berisiko Lebih Parah?
Siapa yang tidak kenal dengan COVID-19? Penyakit penyebab pandemi yang membuat semua orang di dunia khawatir. COVID-19 dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal hingga kematian.
Mereka yang berusia lanjut dan menyandang penyakit kronis memiliki risiko yang lebih parah jika terkena COVID-19, termasuk di antaranya diabetesi.
Penelitian pada jurnal ilmiah Diabetes Metabolic Syndrome menunjukkan bahwa diabetesi yang terkena COVID-19 memiliki risiko gejala dan komplikasi yang lebih parah. Hal itu diketahui dari mempelajari 33 studi terkait COVID-19.
Bahkan, pasien COVID-19 dengan diabetes memiliki risiko lebih tinggi, hingga 2,75 kali mengalami gejala lebih parah dibanding dengan yang tidak memiliki diabetes. Selain itu, risiko kematian pada pasien COVID-19 dengan diabetes pun mencapai hampir 2 kali lipat lebih tinggi.
Lebih jauh, kadar gula darah yang tidak dikontrol berkaitan dengan risiko gejala dan komplikasi, serta kematian yang lebih besar. Berita baiknya, apabila kadar gula darah dapat dikontrol maka risiko ini dapat ditekan.
Nah, sebenarnya apa kaitan antara kadar gula darah dengan peningkatan risiko gejala dan komplikasi akibat COVID-19? Kadar gula darah yang tidak terkontrol akan meningkatkan risiko komplikasi diabetes, seperti penyakit jantung. Hal ini dapat memperburuk kondisi pasien COVID-19.
TIdak hanya itu, kadar gula darah yang tidak terkontrol, dikombinasikan dengan komplikasi diabetes, juga dapat menurunkan kemampuan tubuh melawan infeksi. Jika kadar gula darah tidak terkontrol dan terjadi infeksi virus, peradangan di dalam tubuh akan meningkat dan meningkatkan risiko komplikasi.
Untuk itu, penting bagi diabetesi untuk menjaga diri dari penularan COVID-19 dengan cara menjaga jarak, selalu menggunakan masker, serta rutin mencuci tangan dengan air dan sabun. Tak kalah penting, diabetesi juga harus selalu mengontrol kadar gula darah dengan menjalankan pola hidup sehat termasuk menjaga pola makan, menjaga berat badan, dan rutin berolahraga.