Pemerintah akan melakukan rapat mengenai keputusan cuti bersama libur panjang akhir tahun ini. Keputusan ini akan diambil berdasarkan pengalaman libur panjang sebelumnya, yang ternyata meningkatkan jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, sekitar pukul 16.30 WIB sore ini beberapa menteri akan menggelar rapat membahas libur panjang akhir tahun. Namun dia memberikan sinyal jumlah cuti bersama akan dipersempit.
"Untuk libur panjang, Presiden sudah memberikan petunjuk supaya disempitkan. Nanti jam 16.30 kita akan rapat dengan Pak Menko PMK. Kita akan bicarakan libur akhir tahun sekaligus ada SKB beberapa menteri," ucapnya di kantor KSP, Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (1/12/2020).
Kepala Departemen Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Dr dr Tri Yunis Miko Wahyono, dalam wawancara sebelumnya menyebut libur panjang akhir tahun berisiko memicu adanya kerumunan. Miko mengatakan risiko kerumunan yang akan muncul inilah yang perlu disoroti.
"Jadi yang diwanti-wanti adalah kerumunannya, kalau kemudian liburan sama-sama ke tempat wisata atau sama-sama kemudian beli oleh-oleh akan terjadi kerumunan," sebutnya saat dihubungi detikcom, beberapa waktu lalu.
Miko mengatakan bahwa ia menyetujui adanya pengurangan libur panjang akhir tahun ini. Tetapi agar lebih efektif, menurutnya perlu kesadaran warganya untuk mematuhi protokol kesehatan yang ada.
"Waktu di awal-awal PSBB saja yang mematuhi protokol 60 persen, itu kasusnya masih terus naik," jelasnya.
Namun apakah penerapan ini akan efektif tekan kasus COVID-19?
Miko kembali menegaskan penurunan kasus COVID-19 semata-mata akan efektif jika seluruh warga kembali mematuhi protokol COVID-19 yang ada. Pasalnya, menurut Miko, saat 60 persen warga yang mematuhi protol.
"Waktu di awal-awal PSBB saja yang mematuhi protokol 60 persen, itu kasusnya masih terus naik," jelasnya.
Miko berpesan untuk sebijak mungkin menghadapi libur panjang akhir tahun. Sebab, kali ini libur akhir tahun dilaksanakan di tengah pandemi COVID-19.
https://indomovie28.net/movies/ghost/
Singgung Pejabat Terinfeksi COVID-19, Satgas Ingatkan Siapapun Bisa Kena
Ramai kabar pejabat daerah terinfeksi COVID-19, mulai dari menteri sampai walikota. Kabar terbaru yang dilaporkan contohnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Riau Syamsuar.
Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, menanggapi dengan mengingatkan agar para pejabat tidak lengah. Virus bisa menyerang siapa saja, tidak memandang status sosial dan ekonomi.
"Ini perlu menjadi perhatian siapapun, terutama juga pejabat publik agar tetap berhati-hati dan menjaga protokol kesehatan. Karena penularan dapat berasal dari siapapun, dari orang-orang terdekat, keluarga, ajudan, pengemudi, dan dari orang lainnya," kata Wiku dalam konferensi pers perkembangan mingguan COVID-19 yang disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (1/12/2020).
"Untuk itu, tidak terkecuali apakah dia pejabat atau apakah dia anggota masyarakat biasa tetap sekali lagi jangan pernah lengah karena masalah ini tetap berada di sekitar kita," lanjutnya.
Wiku menambahkan agar kepala daerah juga lebih tegas menegakkan disiplin dan sanksi untuk mereka yang tidak mematuhi protokol sesuai dengan aturan.
"Tanpa pandang bulu," pungkas Wiku.