Jumat, 04 Desember 2020

Menanti Gebrakan Telkomsel-Gojek Untuk Layanan Digital

 Langkah Telkomsel dengan menyuntik dana segar USD 150 juta atau setara Rp 2,1 triliun ke Gojek dinilai tepat sasaran untuk mempermulus misi perusahaan pemimpin digital telco company.

Sekjen Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Muhammad Ridwan Effendi mengatakan, dengan investasi yang sudah dikucurkan, Telkomsel punya kendali atas Gojek, terutama dalam marketing, big data, dan fintech-nya.


Ridwan memandang bahwa sebelum benar-benar menanam investasi ke kantong Gojek, Telkomsel memikirkannya secara matang, terutama untuk keberlanjutan perusahaan di masa depan yang semakin menantang.


"Dugaan saya, internal Telkomsel sebelumnya sudah memperhitungkan untung rugi dan risiko-risiko investasi yang mungkin," ungkapnya.


"Kalau incarannya seperti saya sebut di atas, artinya betul. Untuk menguatkan perusahaan sebagai digital telco," sambungnya.


Ridwan sendiri belum ada gambaran produk apa yang akan tercipta dari kolaborasi Telkomsel-Gojek ini. Akan tetapi, ada harapan yang terpancar bahwa kedua perusahaan tersebut akan memberikan dampak signifikan.


"Idealnya kerjasama ini menambah manfaat bagi kedua korporasi dan negara kesatuan RI dengan kolaborasi penyedia jaringan dan penyedia big data," ungkapnya.

https://movieon28.com/movies/flower-snake-zero/


Gojek memiliki layanan sudah digunakan oleh jutaan konsumen dan mitra pengemudi, serta ratusan ribu mitra merchant di seluruh Asia Tenggara. Sedangkan Telkomsel, adalah operator seluler terbesar di Indonesia dengan jumlah pelanggan lebih dari 170 juta.


Dua kekuatan besar tersebut dikolaborasikan untuk memperkuat layanan digital, mendorong inovasi dan produk baru, hingga meningkatkan kenyamanan bagi para pengguna dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).


Kerja sama ini merupakan perluasan dari kolaborasi Gojek dan Telkomsel dengan menawarkan paket data terjangkau kepada mitra driver sejak tahun 2018. Kemitraan ini juga akan membuka berbagai peluang kolaborasi lainnya yang memanfaatkan skala gabungan dari kedua perusahaan, sehingga dapat menjangkau jutaan masyarakat Indonesia.


Selain itu, sinergi melalui teknologi dan ekosistem dari kedua perusahaan karya anak bangsa ini pun mendorong percepatan transformasi digital di Indonesia.


Pengguna Gojek dan Telkomsel dapat menantikan beberapa inisiatif yang akan memberikan manfaat dan kenyamanan lebih, seperti produk baru yang dikembangkan bersama, serta program-program inovatif yang dapat memberikan penghematan biaya seperti promosi bersama dan bundling produk.


Kedua perusahaan juga akan berkolaborasi di bidang gaya hidup digital serta mengembangkan solusi teknologi periklanan digital yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha di berbagai skala bisnis.


Selebihnya, Gojek dan Telkomsel juga bekerjasama dalam bidang pemberdayaan talenta melalui pertukaran pengalaman dan program pembinaan keahlian profesional sebagai bentuk upaya meningkatkan sumber daya manusia teknologi di Indonesia.


Aksi korporasi ini juga disebut merupakan bagian dari perjalanan Telkomsel dalam menjalankan tiga pilar digital, yaitu sebagai penyedia konektivitas digital, layanan digital serta platform digital, yang saat ini menjadi landasan bagi perusahaan untuk menghadirkan ragam produk digital yang berpusat pada pelanggan dan layanan yang memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia sehari-hari.

https://movieon28.com/movies/buffalo-boys/

Riset Nokia: Jaringan 5G Lebih Hemat Energi Dibanding 4G

 Sebuah studi baru yang dilakukan oleh Nokia dan Telefonica menemukan bahwa jaringan 5G hingga 90% dianggap lebih efisien dibandingkan dengan jaringan 4G.

Penemuan ini merupakan hasil dari studi selama tiga bulan yang melihat konsumsi dari Radio Access Network (RAN) di jaringan Telefonica.


Kedua perusahaan ini sangat ingin menyoroti bahwa meskipun jaringan 5G akan secara dramatis meningkatkan lalu lintas jaringan, namun hal tersebut tidak akan menyebabkan peningkatan konsumsi energi pada tingkat yang sama, yang menurut mereka menunjukkan komitmen mereka terhadap perubahan iklim.


Terlepas dari hasil yang positif, Nokia mengakui bahwa jaringan 5G masih memerlukan tindakan lebih lanjut untuk membuatnya lebih hemat energi dan mengurangi emisi CO2.


Dikatakan fitur hemat energi yang ada di stasiun pangkalan radio dan tingkat jaringan seperti fitur hemat daya 5G, penerapan sel kecil, dan arsitektur serta protokol 5G baru dapat "secara signifikan meningkatkan" efisiensi energi jaringan nirkabel saat digabungkan.


Studi tersebut menggunakan solusi dari portofolio AirScale Nokia termasuk AirScale Base Station dan solusi AirScale Massive MIMO Active Antenna.


"Kontribusi terbesar kami untuk mengatasi tantangan keberlanjutan dunia adalah melalui solusi dan teknologi yang kami kembangkan dan berikan. Kami sangat mementingkan hal ini. Teknologi Nokia dirancang agar hemat energi selama penggunaan tetapi juga membutuhkan lebih sedikit energi selama pembuatan." tanggapan President of Mobile Networks at Nokia Tommi Uitto dari hasil survei tersebut seperti dilansir detiKINET dari Neowin, Jumat (4/12/2020).


Ia juga menambahkan bawa hasil studi ini penting menyoroti bagaimana operator seluler dapat mengimbangi perolehan energi selama peluncuran dan juga membantu mereka menjadi lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan sekaligus memungkinkan mereka mencapai penghematan biaya yang signifikan.


Kedua perusahaan tersebut mengatakan bahwa mereka berkomitmen untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5C. Nokia, secara khusus, mengatakan akan menurunkan emisi dari operasinya sebesar 41% pada tahun 2030 dan telah membantu pelanggan yang memodernisasi stasiun pangkalan mereka untuk menggunakan 46% lebih sedikit energi.


Tahun lalu, Nokia mengatakan bahwa mereka mengirimkan produk tanpa emisi ke lebih dari 150 pelanggan di seluruh dunia; ini akan membantu mengurangi banyak emisi CO2 yang seharusnya dihasilkan.

https://movieon28.com/movies/dont-look-down/


Menanti Gebrakan Telkomsel-Gojek Untuk Layanan Digital


Langkah Telkomsel dengan menyuntik dana segar USD 150 juta atau setara Rp 2,1 triliun ke Gojek dinilai tepat sasaran untuk mempermulus misi perusahaan pemimpin digital telco company.

Sekjen Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Muhammad Ridwan Effendi mengatakan, dengan investasi yang sudah dikucurkan, Telkomsel punya kendali atas Gojek, terutama dalam marketing, big data, dan fintech-nya.


Ridwan memandang bahwa sebelum benar-benar menanam investasi ke kantong Gojek, Telkomsel memikirkannya secara matang, terutama untuk keberlanjutan perusahaan di masa depan yang semakin menantang.


"Dugaan saya, internal Telkomsel sebelumnya sudah memperhitungkan untung rugi dan risiko-risiko investasi yang mungkin," ungkapnya.


"Kalau incarannya seperti saya sebut di atas, artinya betul. Untuk menguatkan perusahaan sebagai digital telco," sambungnya.


Ridwan sendiri belum ada gambaran produk apa yang akan tercipta dari kolaborasi Telkomsel-Gojek ini. Akan tetapi, ada harapan yang terpancar bahwa kedua perusahaan tersebut akan memberikan dampak signifikan.


"Idealnya kerjasama ini menambah manfaat bagi kedua korporasi dan negara kesatuan RI dengan kolaborasi penyedia jaringan dan penyedia big data," ungkapnya.


Gojek memiliki layanan sudah digunakan oleh jutaan konsumen dan mitra pengemudi, serta ratusan ribu mitra merchant di seluruh Asia Tenggara. Sedangkan Telkomsel, adalah operator seluler terbesar di Indonesia dengan jumlah pelanggan lebih dari 170 juta.

https://movieon28.com/movies/abigail/