Minggu, 03 Januari 2021

Viral Cekcok Wakil Ketua FPI Aceh dengan Dandim, ini Penjelasan Kodim

 Video cekcok mulut antara Wakil Ketua FPI Aceh Abi Wahidin (Tgk Wahid) dengan Dandim 0101/BS Kolonel Abdul Razak Rangkuti viral di media sosial. Pihak Kodim pun memberi penjelasan terkait video tersebut.

Dalam video yang beredar, cekcok tersebut terjadi di selasar Masjid Raya Baiturrahman di Banda Aceh, Aceh pada Kamis (31/12/2020). Saat itu, sedang digelar zikir dan doa bersama dengan tema 'Doa Bersama dari Serambi Makkah untuk Indonesia'.


Komandan Unit Kodim 0101/BS, Kapten Sumastono, mengatakan, pada saat kegiatan berlangsung, Dandim meminta jemaah zikir menerapkan protokol kesehatan pencegahan virus Corona. Namun sebagian jemaah termasuk Wakil Ketua FPI disebut menolak imbauan tersebut.


"Mereka pertama tidak ada izin untuk kegiatan itu, yang kedua Dandim itu kan sudah dua bulan lalu melakukan Prokes di Masjid Baiturrahman sesuai petunjuk dari pimpinan," kata Sumastono saat dikonfirmasi, Minggu (3/1/2021).


Selain menolak prokes, kata Sumastono, Tgk Wahid juga disebut mendoakan pemerintah, presiden hingga TNI-Polri hancur. Hal itu membuat Dandim sedikit tersinggung sehingga menanyakan maksud doa tersebut.


Insiden cekcok itu tidak berlangsung lama karena dilerai sejumlah jemaah lain. Menurut Sumastono, Wahid beserta beberapa jemaah menolak penerapan protokol kesehatan.


"Jemaah lain tetap melanjutkan zikir di dalam masjid. Teungku Wahid ini bersikeras dengan pendapatnya akhirnya menunggu di luar," jelas Sumastono.


Sumastono membantah pihaknya membubarkan zikir. Dia menyebut Dandim hanya menegur karena ada jemaah yang tidak menerapkan prokes.


"Nggak benar (ada pembubaran). Yang beredar banyak diplesetkan orang sehingga kita juga merasa dirugikan. Pak Dandim itu menegur masalah prokes," ujarnya.

https://indomovie28.net/movies/diamonds-of-kilimandjaro/


Ulama Aceh Harap Pelarangan FPI Tak Picu Kebencian Antarwarga


Pemerintah resmi melarang semua kegiatan Front Pembela Islam (FPI). Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh menilai pelarangan itu merupakan kewenangan pemerintah.

"Terkait dengan isu yang baru terjadi tentang pembubaran FPI, tentunya organisasi itu kan yang memahami seluk-beluk segala sesuatu adalah kan pemerintah. Jadi ini kebijakan pemerintah," kata Wakil Ketua MPU Aceh Teungku Faisal Ali saat ditemui di Kodam Iskandar Muda, Rabu (30/12/2020).


Faisal berharap pemerintah mengambil kebijakan secara adil serta sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Dia meminta tak ada kebencian antarwarga setelah FPI dilarang.


"Jadi jangan sampai bahwa ada kebencian di antara kita ini, di antara sesama umat, sesama warga bangsa ini, tetapi betul-betul karena penegakan hukum karena pelanggaran hukum itulah yang menjadi landasan, mungkin bagi segala sesuatu yang harus dilakukan pemerintah," jelas Faisal.


Faisal menilai keberadaan FPI di Aceh selama ini sama seperti ormas lain. FPI, katanya, tidak pernah melakukan aksi-aksi yang ditakutkan.


"Kalau untuk konteks di Aceh, saya rasa apa pun, siapa pun, ormasnya biasa saja. Tidak ada hal-hal yang bertentangan karena masyarakat penuh ukhuwah, sangat toleran, masyarakat Aceh sangat bisa memahami satu dan yang lainnya," ujar Faisal.


"Keberadaan teman-teman FPI di Aceh sama seperti ormas yang lain, tidak ada aksi yang dilakukan mereka yang kira-kira perlu ditakutkan oleh siapa pun," sambungnya.


Sebelumnya, pemerintah resmi melarang semua kegiatan FPI. Pemerintah mengatakan FPI kini tidak memiliki legal standing sebagai ormas.


"Pemerintah melarang aktivitas FPI dan akan menghentikan setiap kegiatan yang dilakukan FPI karena FPI tidak lagi mempunyai legal standing, baik sebagai ormas maupun sebagai organisasi biasa," kata Menteri Polhukam Mahfud Md dalam konferensi pers di Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Rabu (30/12).

https://indomovie28.net/movies/i-hope-they-serve-beer-in-hell/

COVID-19 Belum Usai, Ancaman 'Disease X' Muncul di Afrika

 Salah seorang penemu Ebola mengingatkan, manusia menghadapi ancaman sejumlah virus baru yang mematikan. Ancaman yang disebut 'Disease X' itu antara lain tengah diteliti di Republik Demokratik Kongo.

Dikutip dari CNN, seorang pasien wanita di wilayah Ingende tengah menjalani pemeriksaan setelah mengalami gejala demam berdarah. Beberapa tes untuk penyakit dengan gejala tersebut dilakukan, termasuk Ebola, dan hasilnya negatif.


Sampel pasien yang dirahasiakan namanya ini diperiksa di National Institute of Biomedical Research (INRB) di Kinshasa, ibukota Republik Demokratik Kongo.


Dokter mengkhawatirkan wanita ini adalah pasien zero, atau pasien pertama, yang terinfeksi 'Disease X'. Istilah 'X' merupakan singkatan dari unexpected, yakni wabah yang menjadi kekhawatiran pada ilmuwan bakal menjadi ancaman serius jika menyebar ke seluruh dunia.


Prof Jean-Jacques Muyembe Tamfum, ilmuwan yang membantu penemuan virus Ebola pada 1976 dan kini bekerja di INRB, mengingatkan akan ada banyak penyakit zoonosis, yang menular dari hewan ke manusia, akan bermunculan.


"Dan itulah yang membentuk ancaman pada kemanusiaan," katanya, dikutip dari CNN.


Di awal penemuan Ebola, Prof Muyembe mengambil sampel darah pertama dari korban penyakit 'misterius' yang memicu perdarahan. Penyakit tersebut membunuh 88 persen pasien dan 80 persen staf yang bekerja di Yambuku Mission Hospital di awal-awal penemuannya.


Sampel darah tersebut kala itu dibawa ke Belgia dan Amerika Serikat, Di sanalah, ilmuwan menemukan virus berbentuk cacing yang kemudian dinamakan Ebola, diambil dari nama sungai dekat lokasi munculnya wabah.


Hingga kini, Afrika menjadi salah satu kiblat dalam memprediksi ancaman 'Disease X' di masa depan. Penyakit 'misterius' yang dialami pasien wanita di Ingende termasuk yang diwaspadai karena sampai sekarang belum teridentifikasi.

https://maymovie98.com/movies/the-rapture/


Kapan Vaksin COVID-19 Siap Didistribusikan?


 Indonesia telah mengamankan pasokan 3 juta vaksin sinovac. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pendistribusian vaksin corona sudah bisa dilakukan di awal tahun 2021.

"Insyaallah dengan doa seluruh rakyat Indonesia, Insyaallah sebelum masyarakat Indonesia kembali bekerja di bulan Januari vaksin ini sudah bisa didistribusikan ke 34 provinsi di Indonesia, untuk kita bisa mulai vaksinasi ke tenaga kesehatan," papar Budi dalam keterangan pers di Bandara Soekarno Hatta, Kamis (31/12/2020).


Budi menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia telah menandatangani perjanjian pembelian vaksin COVID-19 yang dikembangkan Oxford-AstraZeneca. Dosis yang dibeli diketahui sebanyak 50 juta dosis vaksin.


Vaksin corona yang dikembangkan Oxford-AstraZeneca tersebut, diperkirakan akan tiba di Indonesia sekitar kuartal II 2021.


Budi juga menyebutkan telah mengamankan sebanyak 50 juta dosis vaksin Corona Novavax.


Presiden Jokowi menyebutkan vaksinasi akan segera dilakukan pada pertengahan Januari 2021. Namun Jokowi tak merinci kapan tepatnya vaksinasi Covid-19 dilaksanakan.


"Tahun ini, pemerintah akan menggelar vaksinasi massal Covid-19. Indonesia telah mengamankan pasokan vaksin dari Sinovac, Novavax, AstraZeneca, dan BioNTech-Pfizer," ujarnya.


Para tenaga kesehatan atau nakes menjadi pihak yang pertama mendapat SMS pemberitahuan soal vaksin Corona (COVID-19) mulai 31 Desember 2020. Rencana vaksinasi digelar setelah vaksin Corona mendapat izin edar dari BPOM.


Pada 31 Desember 2020, SMS yang dikirimkan berupa edukasi mengenai vaksin COVID-19. Di sesi selanjutnya pada lain waktu, penerima vaksin akan kembali mendapat SMS soal pendaftaran untuk vaksinasi.


Pada SMS blast kedua ini, penerima vaksin COVID-19 mengisi formulir yang dibutuhkan, termasuk tempat ia divaksinasi. Lokasi vaksinasi menyesuaikan domisili si penerima.

https://maymovie98.com/movies/one-deadly-summer/