Selasa, 02 Februari 2021

Menkominfo Koreksi Lelang Frekuensi 2,3 GHz Bukan Buat 5G

 Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengoreksi bahwa lelang frekuensi 2,3 GHz yang dibuka pemerintah tidak ada hubungannya dengan layanan 5G.

"Saya perlu tekankan di sini bahwa pelelangan spektrum pelelangan 2,3 GHz tidak ada hubungannya dengan deployment 5G. Jadi, berita yang disebar, belum sepenuhnya menggambarkan apa yang ada dalam perencanaan Kominfo," ujar Johnny saat Rapat Kerja dengan Komisi I DPR, Jakarta, Senin (1/2/2021).


Menkominfo kemudian menjelaskan bahwa lelang frekuensi tersebut dilakukan pemerintah menyesuaikan kebutuhan operator seluler dalam meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan.


"Pelelangan spektrum 2,3 GHz adalah menambah dan melengkapi kebutuhan operator seluler akan keperluan spektrum demi pengembangan usaha mereka, termasuk untuk pemanfaatan 4G," ungkapnya.


"Pelelangan 2,3 GHz itu tidak seluruhnya bebas secara nasional. Kominfo mencatat di 2,3 GHz ada aplikasi atau pemanfaatan telekomunikasi lain, sehingga dalam rangka pencarian sumber penerimaan negara berupa PNBP. Maka frekuensi 2,3 GHz yang kosong dilelang demi kepentingan operator seluler," tutur Johnny.


Ketika menyatakan membuka lelang frekuensi di 2,3 GHz pada November 2020, Kominfo mengatakan seleksi tersebut sebagai upaya mendukung transformasi digital, meningkatkan kapasitas jaringan operator seluler, hingga mendorong akselerasi penggelaran teknologi generasi kelima (5G).


Lelang frekuensi tersebut berjalan sampai ke tahap pengumuman pemenangnya. Namun secara mengejutkan, Kominfo membatalkan hasil lelang frekuensi 2,3 GHz pada rentang 2.360-2.390 MHz tersebut.


Saat mengumumkan pembatalan itu, Kominfo beralasan sebagai sebuah langkah kehati-hatian dan kecermatan dari Kementerian Kominfo guna menyelaraskan setiap bagian dari proses seleksi ini dengan ketentuan peraturan perundang-undangan berkaitan dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di lingkungan Kementerian Kominfo, khususnya Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2015.


Kominfo pun berencana melakukan lelang frekuensi 2,3 GHz. Hanya saja, untuk saat ini belum diketahui kapan proses tender itu dibuka. Adapun, untuk penggelaran 5G, Kominfo mengatakan bahwa tidak bergantung dengan frekuensi 2,3 GHz.


Sebelumnya dalam siaran pers No. 148/HM/KOMINFO/11/2020 pada Jumat 20 November 2020, Kominfo mengumumkan seleksi pengguna frekuensi 2,3 GHz. Di situ disebutkan frekuensi 2,3 GHz terkait 5G.


"Seleksi pengguna pita frekuensi radio 2,3 GHz itu bertujuan untuk meningkatkan kapasitas jaringan bergerak seluler, meningkatkan kualitas layanan secara maksimal, serta mendorong akselerasi penggelaran infrastruktur TIK dengan teknologi generasi kelima (5G)," sebut Kominfo dalam keterangan resminya saat itu.

https://tendabiru21.net/movies/genius-4/


Hanya Rp 10 Ribu, Investasi Pencairan Instan Kini Bisa Lewat OVO


Platform pembayaran digital OVO menggandeng agen penjual efek reksa dana, Bareksa meluncurkan fitur invest pada aplikasi OVO. Fitur ini menghadirkan produk reksa dana pasar uang (money market fund) yang dikelola Manulife Aset Manajemen Indonesia, bernama Manulife OVO Bareksa Likuid atau MOBLI.

Presiden Direktur OVO Karaniya Dharmasaputra mengungkapkan kolaborasi itu bertujuan untuk menjawab tantangan yang ada di masyarakat, khususnya generasi milenial, untuk mulai membangun kebiasaan berinvestasi sejak dini. Oleh karenanya, masyarakat kini dapat mulai berinvestasi pasar uang di OVO dengan modal mulai Rp 10.000.


"Ini merupakan terobosan yang baru pertama kali terjadi di Indonesia dengan melakukan integrasi e-money dan e-investment, sebagaimana halnya kita lihat pada integrasi Alipay dan Yu'e Bao di China, yang telah mencatatkan sukses besar dalam mengenalkan investasi reksa dana secara masif di kalangan milenial," ujar Karaniya dalam keterangan tertulis, Senin (1/2/2021).

https://tendabiru21.net/movies/genius-3/

Ini Hasil Duet Telkomsel-Gojek di Ranah Digital

 - Telkomsel bersama Gojek coba mendorong pemberdayaan UMKM dengan teknologi digital tepat guna, menyusul kerja sama kedua perusahaan yang diumumkan tahun lalu. Kini, kedua perusahaan berkolaborasi mengintegrasikan layanan Telkomsel MyAds dengan GoBiz, super app khusus mitra usaha Gojek.

Integrasi Telkomsel MyAds dengan GoBiz akan memungkinkan mitra usaha Gojek mengakses dan menggunakan berbagai layanan Telkomsel MyAds langsung dari aplikasi GoBiz. Ini memberi peluang baru para mitra usaha Gojek memperluas pangsa pasar tepat sasaran dan mengembangkan bisnis dengan menjangkau lebih banyak pelanggan baru.


"Telkomsel merasa senang kolaborasi dengan Gojek dapat semakin erat. Kami pun semakin optimis dalam menatap penguatan kemitraan strategis ini karena melibatkan para pelaku UMKM yang menjadi aktor penting dalam mendorong pertumbuhan dan pemulihan ekonomi Indonesia, terlebih kita akan dihadapkan pada masa next normal," kata Direktur Utama Telkomsel, Setyanto Hantoro dalam keterangannya, Senin (1/2/2021).

https://tendabiru21.net/movies/genius-2/


Ia menambahkan, Telkomsel berupaya membantu sektor UMKM dalam meningkatkan produktivitasnya dengan menjangkau konsumen yang lebih luas melalui layanan Telkomsel MyAds.


"Kami percaya kolaborasi dengan Telkomsel melalui integrasi MyAds Telkomsel dan GoBiz akan membantu ratusan ribu pelaku UMKM di dalam ekosistem Gojek untuk memperluas pangsa pasar dan meningkatkan potensi pengembangan bisnis mereka," tambah Co-CEO Gojek Andre Soelistyo.


Telkomsel MyAds adalah solusi bisnis yang memfasilitasi pelaku usaha dalam membuat, mengirimkan, dan memonitor kampanye iklan berbasis SMS, MMS, dan pesan pop-up secara mandiri. Telkomsel MyAds merupakan bagian dari Telkomsel DigiAds, solusi periklanan digital dengan tiga pilar produk utama, Messaging, Display, dan Rewards.


Adapun GoBiz merupakan super app yang diciptakan khusus bagi mitra usaha Gojek guna melengkapi solusi bisnis untuk UMKM di dalam ekosistem Gojek. Sejak tahun 2018, GoBiz jadi andalan para mitra memenuhi kebutuhan bisnis sehari-hari dan mendukung pengembangan usaha. Teknologi GoBiz memungkinkan para mitra UMKM untuk mengembangkan usahanya ke tahapan selanjutnya.


Mitra UMKM Gojek dapat melakukan pengaturan promosi secara mandiri untuk menarik lebih banyak pelanggan, menyediakan pilihan metode pembayaran nontunai, melakukan pencatatan pesanan dan rekap otomatis seluruh transaksi dan manajemen usaha yang didukung laporan cepat terintegrasi dengan Point of Sale (POS.)


Saat ini, GoBiz telah bekerja sama dengan ratusan ribu mitra usaha Gojek di berbagai sektor termasuk sektor kuliner, ritel, dan lainnya, dan menghubungkan mitra usaha ke jutaan pengguna aplikasi Gojek di Indonesia.


Lebih lanjut, Telkomsel juga menyiapkan promo berkala khusus bagi para mitra usaha Gojek dalam menggunakan layanan Telkomsel MyAds yang dimaksudkan memberikan nilai tambah bagi mitra-mitra usaha Gojek dalam menikmati solusi periklanan digital terdepan dari Telkomsel.


Implementasi kolaborasi terbaru antara Telkomsel dan Gojek ini makin memperkuat sinergi ekosistem keduanya. Sebelumnya, sekitar 20.000 mitra reseller/outlet Telkomsel telah mendapat akses berjualan langsung di GoShop, sehingga memudahkan para mitra reseller/outlet Telkomsel memenuhi kebutuhan lebih banyak pelanggan secara digital.


Selain itu, Telkomsel turut mendukung produktivitas mitra pengemudi Gojek melalui Paket Swadaya dengan harga mulai dari Rp25.000 yang dapat diakses di aplikasi Gojek untuk driver, MyTelkomsel, dan UMB *168*455#.

https://tendabiru21.net/movies/genius/