Pernah tertidur dengan earphone masih terpasang di telinga? Hati-hati lho, kata dokter kebiasaan tidur dengan menggunakan earphone bisa berbahaya.
Penggunaan earphone dan headphone kerap digunakan oleh banyak orang sembari melakukan aktivitas lainnya, seperti saat berolahraga. Namun, tak sedikit pula orang yang memiliki kebiasaan menggunakan earphone sebelum tidur.
Pasalnya, banyak orang yang merasa mendengarkan musik sebelum tertidur dapat membantu tubuh menjadi rileks dan bisa tertidur dengan nyenyak. Sehingga, mereka sering kali tertidur dengan earphone yang masih terpasang di telinga.
Selain tertidur dengan earphone yang masih terpasang, banyak pula yang kerap mendengarkan musik dengan volume kencang. Hal ini tentunya sangat berbahaya bagi telinga. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui dan tidak mengabaikan dampak buruk dari penggunaan earphone dan headset yang berlebihan.
Sebab, mendengarkan musik dengan volume kencang dan dalam jangka waktu yang lama, seperti saat tertidur, dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada kesehatan telinga. Kamu tentunya tidak ingin, kan, mengalami gangguan pendengaran pada usia muda?
Perlu diketahui, bahwa batas penggunaan earphone yang wajar adalah hanya 4 sampai 6 jam dengan volume maksimal 60 persen dari batas volume maksimal. Sementara bagi orang yang menggunakan earphone dengan volume sebesar 80 persen, maka batas maksimal penggunaannya hanya 1 sampai 2 jam.
Pada suasana bising, seperti di keramaian, dan volume earphone mencapai 90 persen, maka batas ideal penggunaannya hanya selama 18 menit saja. Lalu, apa bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan earphone saat tertidur?
Seorang dokter spesialis THT di RSUP Sanglah Denpasar, dr Eka Putra Setiawan, Sp THT-KL (K), mengatakan bahwa tertidur saat menggunakan earphone dapat membuat otot pada telinga menjadi lelah menahan bising yang berasal dari earphone.
"Kalau kita tertidur, maka yang pertama itu refleks-refleks pertahanan untuk bising yang ditimbulkan oleh penggunaan earphone itu, itu ada otot kecil akan kelelahan menahan, sehingga dikhawatirkan langsung rumah siput (koklea) itu langsung kena," ujar dokter Eka Senin (1/3/2021).
Selain itu, perubahan posisi saat tertidur juga dapat menyebabkan earphone menjadi tergeser, sehingga dapat memengaruhi telinga luar.
"Tidur kan tidak sadar kadang-kadang berubah posisi, kemudian earphone-nya akan tergeser-geser, sehingga akan memengaruhi telinga luar, itu juga bisa terpengaruh," lanjutnya.
Dikutip dari Dawn Study, penggunaan earphone saat tertidur dapat menyebabkan peradangan (kemerahan dan nyeri) serta iritasi pada bagian luar telinga. Di sisi lain, earphone dan headphone juga dapat menutupi sirkulasi udara pada telinga yang dapat menyebabkan kotoran telinga menjadi menumpuk.
https://indomovie28.net/movies/percy-jackson-the-olympians-the-lightning-thief/
BB Turun Berarti Sukses Diet? Belum Tentu, Ini yang Menentukan
Setiap orang tentunya menginginkan berat badan yang ideal. Namun, berat badan yang ideal ternyata bukan satu-satunya parameter yang menentukan seseorang memiliki tubuh yang sehat.
Pasalnya, terdapat beberapa faktor lainnya juga yang harus diperhatikan untuk memiliki tubuh yang sehat. Hal tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga dari Rumah Sakit Mitra Kelarga, dr Michael Triangto, SpKO, dalam IGTV di laman Instagram miliknya.
Menurut dokter Michael, turunnya berat badan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya adalah kehilangan cairan, massa otot, atau diet yang dilakukan dalam jangka waktu panjang.
"Berat badan yang turun itu dapat terjadi karena kita kehilangan cairan, dapat terjadi karena kita kehilangan massa otot, atau karena kita diet untuk jangka waktu panjang," ujar dokter Michael dalam unggahan di laman Instagram pribadinya.
Oleh sebab itu, ia menekankan bahwa meski berat badan sudah ideal, terdapat berbagai hal lain yang tetap harus diperhatikan. Sebab, turunnya berat badan bukan berarti program yang telah dijalankan sudah sukses terlaksana.
"Karena itu, pada saat kita ingin menekan berat badan kita, harus melihat sekian banyak parameter untuk menilai tingkat keberhasilan program yang kita jalankan," pungkasnya.