- Orgasme atau klimaks bercinta merupakan momen yang selalu dinantikan saat berhubungan seks. Sebenarnya apa yang terjadi saat orgasme sehingga rasanya bikin melayang-layang?
Pada wanita, orgasme ditandai dengan jantung yang bedetak lebih kencang dan napas lebih cepat. Berbagai otot tubuh mengencang, termasuk di payudara.
Beberapa bagian tubuh akan berubah warna menjadi agak kemerahan, menandakan adanya peningkatan aliran darah di bagian tersebut. Di antaranya area wajah, leher, dan dada.
Lebih detail, berikut beberapa perubahan yang terjadi pada tubuh.
1. Perubahan hormonal
Terapis psikoseksual Ellie Birtley mengatakan, tubuh memberikan respons hormonal ketika mendapat rangsang seksual. Respons ini terutama melibatkan esterogen, progesteron, dan testosteron.
"Segera setelah orgasme, otak wanita akan dipengaruhi oleh lonjakan dopamin. Efeknya, akan muncul rasa bahagia," ujat Birtley, dikutip dari Women's Health Mag.
2. Aliran darah meningkat
Sekurangnya ada 15.000 saraf di area panggul yang sensitif terhadap sensasi seksual. Saraf-saraf ini aktif ketika orgasme seiring terjadinya peningkatan aliran darah di area tersebut.
"Ciri khas dari fase ini adalah peningkatan aliran darah ke organ genital, mengakibatkan adanya pembengkakan dan lubrikasi pada vagina," imbuh Birtley.
Kontraksi otot yang lebih intens juga menandai terjadinya orgasme.
KLIK DI SINI UNTUK KE HALAMAN SELANJUTNYA
https://indomovie28.net/movies/lights-out-2/
Mutasi Baru COVID-19 Muncul di Jepang, Disebut Varian 'Eek'
Sekitar 70 persen pasien virus Corona COVID-19 di Tokyo bulan lalu teridentifikasi membawa mutasi yang diyakini mengurangi efektivitas vaksin. Mutasi tersebut diberi nama varian 'Eek'.
Varian yang dimaksud mengandung mutasi E484K, dan ditemukan pada 10 dari 14 pasien yang positif COVID-19 di Tokyo Medical and Dental University selama Maret 2021.
Dalam 2 bulan hingga Maret, 12 dari 36 kasus mengandung mutasi tersebut. Para pasien diketahui tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri ataupun berkontak dengan orang yang bepergian.
Dikutip dari Reuters, pihak rumah sakit belum memberikan komentar atas temuan tersebut.
Menjelang olimpiade musim panas pada Juli mendatang, Jepang tengah bergulat dengan gelombang infeksi baru. Para pakar secara khusus memberi perhatian terhadap strain baru, sementara vaksinasi skala besar belum juga dimulai.
Pada Jumat, 446 kasus baru ditemukan di Tokyo. Sedangkan di Osaka, tercatat rekor 666 kasus baru. Para pakar mengkhawatirkan persebaran strain mutan yang juga merebak di Inggris.
Fakta di Balik Lonjakan Tajam Kasus Kematian COVID-19 di Banten 4 April
Angka kematian pasien virus Corona di Indonesia pada Minggu (4/4/2021) melonjak tajam. Jika dilihat dari sebarannya, Provinsi Banten menduduki peringkat pertama dengan 338 orang pasien yang meninggal.
Selama pekan terakhir, kasus kematian kali ini merupakan yang paling tertinggi. Sejak sepekan terakhir, atau per 29 Maret, angka tertinggi kematian Corona masih di bawah 200 orang.
Jika dilihat per 29 Maret, begini data kematian Corona harian di Indonesia:
29 Maret: 132 kasus
30 Maret: 173 kasus
31 Maret: 104 kasus
1 April: 196 kasus
2 April: 97 kasus
3 April: 91 kasus
4 April: 427 kasus
Kadinkes Banten Ati Pramudji Hastuti mengungkap penyebab terjadi lonjakan kasus kematian akibat COVID-19 adalah keterlambatan input data di aplikasi sehingga daerah Banten menunjukkan angka kenaikan yang tinggi.
"Data lama di Banten baru terinput di aplikasi NAR (New All Record) pusat dalam minggu ini, sehingga seolah-olah kasus di Banten naik signifikan," kata Ati.
Ati menuturkan data di Satgas COVID-19 tingkat provinsi lebih banyak dibandingkan data yang dilaporkan oleh pemerintah pusat per harinya.
Sejak Selasa (30/3/2021), pihanya telah melakukan sinkronisasi data antara Satgas pusat dan daerah sehingga lonjakan kematian yang dilaporkan Banten per Minggu (4/4/2021) adalah akibat penyesuaian data yang belum terinput.
"Sehingga dalam satu minggu ini seolah kasus di Banten naik signifikan padahal itu kasus lama yang baru terinput," jelasnya.