Jumat, 09 April 2021

13 Manfaat Lidah Buaya untuk Kesehatan: Bikin Langsing dan Cerahkan Kulit

 Lidah buaya (Aloe vera) adalah tumbuhan dengan karakteristik memiliki daun tebal 'berdaging'. Lidah buaya sudah sejak lama populer sebagai herba karena kandungan gel yang ada di dalam daunnya mengandung berbagai senyawa yang terbukti bermanfaat.

Manfaat lidah buaya untuk kesehatan bermacam-macam, oleh karena itu tumbuhan ini banyak digunakan dalam berbagai produk perawatan diri. Lidah buaya digunakan mulai dari untuk merawat kulit, rambut, bahkan sampai membantu mengurangi berat badan.


Berikut 15 manfaat lidah buaya untuk kesehatan, seperti dikutip detikcom dari berbagai sumber:


1. Rawat luka bakar

Salah satu manfaat lidah buaya yang populer adalah bagaimana gelnya bisa dipakai untuk merawat luka bakar. Penelitian yang dilaporkan dalam jurnal Pakistan Medical Association menemukan luka bakar tingkat dua bisa lebih cepat sembuh dengan lidah buaya bila dibandingkan dengan obat silver sulfadiazine (SSD).


Lidah buaya juga bisa relatif lebih baik meredakan nyeri pada luka bakar.


"Pasien luka bakar yang dioles gel Aloe vera menunjukkan kondisi lebih baik dibandingkan pasien yang dioles SSD berkaitan dengan epitelisasi luka, peredaan nyeri, dan cost-effectiveness," tulis peneliti.


2. Jaga kesehatan rambut

Manfaat lidah buaya untuk kesehatan rambut berasal dari kandungannya yang bisa mencegah kerontokan, ketombe, serta memperkuat akar rambut. Kamu bisa mencobanya sendiri dengan mengambil gel lidah buaya, lalu dipakai sebagai krim oles pada rambut.

https://trimay98.com/movies/the-dark-stranger/


3. Atasi jerawat

Jerawat bisa muncul di kulit karena masalah peradangan dan bakteri. Sementara itu, kandungan gel lidah buaya dikenal memiliki sifat antiradang dan antibakteri.


Kamu bisa menggunakan lidah biaya sebagai masker untuk mengatasi masalah jerawat di wajah.


4. Cegah keriput

Keriput bisa muncul ketika kulit kehilangan elastisitasnya. Sebagian peneliti menyebut lidah buaya dapat membantu meringankan masalah tersebut karena kandungan kolagen yang ada pada gelnya dapat membantu melembabkan sekaligus mengembalikan elastisitas kulit.


5. Perhalus stretch mark

Stretch Mark adalah guratan atau garis-garis yang bisa muncul pada kulit. Hal ini biasanya disebabkan ketika kulit kehilangan elastisitasnya akibat sempat merenggang, contohnya pada kasus ibu hamil atau orang gemuk yang berat badannya turun drastis.


Nah, lidah buaya bisa digunakan untuk merawat kulit yang memiliki stretch mark. Kandungan kolagennya diharap dapat membantu mengembalikan elastisitas, sehingga memperhalus stretch mark yang tampak.


6. Pelembab alami

Seperti yang sudah dijelaskan pada poin-poin sebelumnya, lidah buaya bisa dimanfaatkan sebagai pelembab alami untuk kulit. Kandungan lidah buaya yang kaya kolagen, antiradang, dan antibakteri dapat membantu menjaga kesehatan kulit agar tetap prima.


7. Cerahkan bibir

Manfaat lidah buaya juga bisa diterapkan untuk bibir. Melembabkan bibir dengan lidah buaya dapat membantu mempertahankan kecerahannnya, menghindari masalah bibir kering dan pecah-pecah.


8. Langsingkan badan

Lidah buaya bisa dikonsumsi untuk membantu program diet. Beberapa studi menyebut kandungan lidah buaya dapat membantu tingkatkan metabolisme tubuh, sehingga kalori yang dibakar bisa jadi lebih banyak.


Baca juga: Bolehkah Minuman Lidah Buaya Dikonsumsi Ibu Hamil?

Dalam tes pada hewan yang dipublikasi dalam jurnal Traditional and Complementary Medicine, lidah buaya dapat memengaruhi metabolisme sehingga mencegah lemak dan gula di dalam tubuh terakumulasi pada lemak perut

https://trimay98.com/movies/monster/

Seumur Hidup Cuma Bisa Sekali Kena Herpes? 5 Mitos Ini Tak Perlu Lagi Dipercaya

 Herpes zoster (HZ) atau cacar api merupakan penyakit pada jaringan saraf yang disebabkan oleh virus varicella zoster (VZV), yakni virus yang juga menyebabkan terjadinya cacar air. Ketika virus VZV masuk ke dalam tubuh, virus tersebut akan menetap di dalam saraf dan bisa aktif pada waktu yang tidak terduga.


Umumnya, salah satu jenis penyakit herpes ini tidak bergejala. Namun, seseorang yang terinfeksi virus ini akan mengalami gatal, kesemutan, hingga rasa terbakar pada kulit. Setelah beberapa hari, akan muncul ruam merah serta bintil yang berisi cairan.


Menurut dokter spesialis kulit dan kelamin, dr Anthony Handoko, SpKK, FINSDV dari Klinik Pramudia, penyakit ini bisa dialami oleh siapapun yang sebelumnya pernah mengalami cacar air ketika masih anak-anak.


Oleh karena penyakit ini umum dialami, terdapat banyak mitos yang beredar di masyarakat yang masih dipercaya hingga saat ini. Padahal, menurut dokter ternyata mitos-mitos tersebut merupakan hal yang tidak benar.

https://trimay98.com/movies/the-monster-3/


1. MITOS: Pasien herpes zoster tidak boleh mandi

Salah satu mitos yang paling sering beredar di masyarakat terkait penyakit cacar adalah larangan tidak boleh mandi. Padahal, menjaga kebersihan kulit yang terinfeksi merupakan hal yang penting guna menghindari terjadinya infeksi sekunder atau tambahan pada kulit.


"Harus kena air, harus mandi. Kalau pada saat mandi jangan mandi air panas. Karena itu kan lagi meradang, lagi merah. Jangan diguyur air panas, makin merah nanti, bisa terjadi iritasi. Kemudian airnya jangan diguyur, tetapi dialirkan," kata dr Anthony dalam webinar Virtual Media Briefing, Kamis (7/4/2021).


2. MITOS: Wanita lebih rentan terinfeksi herpes zoster

Faktanya, menurut studi, wanita memang memiliki risiko lebih besar terinfeksi penyakit cacar api. Namun, dr Anthony menjelaskan bahwa kondisi di lapangan yang selama ini dihadapi, herpes juga banyak dialami oleh pria.


"Menurut hasil penelitian, wanita cenderung terkena herpes, secara populasi penelitian. Tetapi pengalaman saya di lapangan, sebenarnya porsinya sama antara pria dan wanita (yang terkena herpes). Jadi tidak ada alasan spesifik kenapa wanita lebih banyak terkena herpes zoster," jelasnya.


3. MITOS: Herpes zoster hanya terjadi satu kali seumur hidup


Ternyata, anggapan masyarakat yang menyebutkan bahwa cacar hanya akan terjadi satu kali seumur hidup merupakan anggapan yang tidak benar. Pasalnya, virus penyebab cacar atau herpes zoster akan tetap bertahan di dalam tubuh. Saat imunitas tubuh sedang lemah, maka virus ini bisa aktif kembali.


"Apakah dia bisa (menginfeksi lagi)? Jawabannya bisa. Walaupun dia (tubuh) mempunyai imunitas, tapi makin lama, makin bertambahnya usia, memorinya (imunitas tubuh) akan sedikit berkurang kan. Jadi kemungkinan terkena lagi bisa," tutur dr Anthony.

4. MITOS: Herpes zoster bisa diobati dengan bedak tabur

Mitos lain seputar cacar adalah penggunaan bedak tabur yang disebut-sebut bisa menyembuhkan luka yang disebabkan oleh VZV ini. Dijelaskan dr Anthony, bedak tabur tidak bisa digunakan sebagai obat untuk mengatasi penyakit ini.


Akan tetapi, bedak tabur bisa mengurangi rasa gejala gatal dengan adanya kandungan campora yang bisa memberikan sensasi dingin di kulit. Di sisi lain, penggunaan bedak tabur pada saat bintil yang berisi air tersebut sedang pecah, justru dapat menyebabkan tumbuhnya jamur dan infeksi lainnya.


5. MITOS: Daun kelor merupakan obat alami untuk mengatasi herpes zoster

Menurut dr Anthony, pemberian daun kelor atau herbal tidak semata-mata dapat mengobati herpes zoster. Sebab, daun kelor atau binahong bukan merupakan antivirus. Dengan demikian, saat mengalami herpes, pasien disarankan untuk mengunjungi dokter.


"Pada dasarnya pemberian herbal itu untuk memberikan efek dingin, mengeringkan (luka). Tetapi, secara medis daun kelor tidak berfungsi sebagai antivirus, lebih ke memperbaiki kulitnya," pungkasnya.

https://trimay98.com/movies/the-monster-2/