Jumat, 04 Juni 2021

Juli Sudah Mulai Sekolah Tatap Muka, Mahasiswa Kapan Divaksin?

 Sekolah tatap muka direncanakan bakal mulai berjalan kembali Juli 2021, menteri terkait sudah menegaskan 'tidak ada tawar menawar' soal itu. Sementara itu anak dan remaja maupun para mahasiswa masih belum menjadi prioritas vaksinasi.

"Sekarang masih pendidik dan tenaga pendidik," juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi kepada detikcom, Kamis (3/6/2021).


Menurut dr Nadia, sasaran vaksinasi COVID-19 pada Juli mendatang masih dalam pembahasan. Rencananya, kelompok masyarakat umum akan segera mendapat gilirannya.


Khusus untuk anak dan remaja, vaksinasi COVID-19 masih menunggu rekomendasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) hingga ITAGI. Beberapa jenis vaksin memang telah menjalani uji klinis dan dinyatakan efektif pada kelompok usia 12-15 tahun.


"Apakah vaksin itu sudah ada di negara kita, artinya jenis vaksinnya itu misalnya Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, Novavax, atau harus mencari jenis vaksin baru," jelas dr Nadia dalam diskusi virtual sebelumnya, Senin (31/5/2021).


"Nah kalau harus mencari jenis vaksin baru ya berarti harus negosiasi lagi pemerintah, belum tentu produsen vaksinnya punya stok vaksin, itu yang pertama," sambungnya.


Wajib Ditaati, Ini Anjuran Dokter Sehabis Permak Miss V!


Berbagai kondisi bisa mempengaruhi elastisitas otot-otot Miss V, termasuk proses melahirkan. Banyak wanita berupaya mengembalikan kondisi organ genitalnya seperti sedia kala melalui vaginoplasty.

Prinsipnya, vaginoplasty adalah prosedur untuk mengencangkan kembali bentuk maupun kekencangan vagina. Menurut dokter, prosedur ini bolehh dilakukan setelah melahirkan secara normal lebih dari dua kali atau melahirkan sekali dengan ukuran bayi besar.


"Indikasinya sih sebenarnya orang-orang yang melahirkan normal lebih dari dua kali," jelas dr Puti Adla Runisa, B.Med.Sc, Sp.BP-RE dikutip dari Haibunda.


"Ada yang bayinya besar banget dan proses melahirkannya lama di (waktu) pertama kali melahirkan. Itu juga bisa," lanjutnya.


Prosedur vaginoplasty diawali dengan mencari otot di bawah liang Miss V yang nantinya akan didekatkan dan dijahit secara permanen agar strukturnya kembali seperti sebelum melahirkan. Tentu saja pasien akan dibius terlebih dahulu.


Nah, tapi ada pantangan yang harus dipatuhi setelah menjalani prosedur vaginoplasty. Apa saja itu?


LANJUTKAN MEMBACA KLIK DI SINI

https://movieon28.com/movies/heroes-shed-no-tears/


Kudus Masih 'Diamuk' Corona, Puluhan Pasien Dirujuk ke Semarang


Sejumlah pasien COVID-19 di Kabupaten Kudus dirujuk ke Kota Semarang agar bisa ditangani. Setidaknya tercatat ada 66 pasien dari Kudus yang kini ditangani di RS KRMT Wongsonegoro Semarang dan tempat isolasi di Rumah Dinas Wali Kota.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam mengatakan hampir 37 persen pasien Corona yang ditangani di Kota Semarang berasal dari luar kota. Pasien dari Kudus memang yang paling banyak dirujuk karena di sana memang peningkatan jumlah kasus masih tinggi.


"Jadi kalau hari ini 678 (pasien yang dirawat), berarti 428 dari Kota Semarang, luar kota 250 orang, ya hampir 37 persen. Paling banyak Kudus 66 orang, Demak 46 orang, Grobogan 21 orang, Kabupaten Semarang 18 orang, Kendal 18 orang, dan Pati 14 orang," kata Hakam di sela pembukaan vaksinasi drive thru di kawasan Simpang Lima Semarang, Kamis (3/6/2021).


Ia menjelaskan pada prinsipnya Kota Semarang siap membantu daerah sekitar meski kasus di Kota Semarang juga sedang tinggi.


"Kita tetap memberi kesempatan dan bantu, tapi kita sesuaikan dengan indikasi kemanusiaan," ujarnya.


Untuk diketahui, kasus COVID-19 di Kudus sedang tinggi, ratusan tenaga medis ikut terpapar bahkan ada yang meninggal. Tingkat keterisian bed perawatan juga melonjak bahkan penuh. Pemprov Jateng sudah melakukan pengiriman bantuan nakes ke sana, begitu pula dengan TNI dan Polri melakukan back up tenaga medis.


"Kita sudah tambah di Kudus, tambah tenaga kesehatan untuk medis 6, nakes ada 10," kata Kapolda Jateng, Irjen Ahmad Luthfi di kawasan Simpang Lima Semarang.

https://movieon28.com/movies/eastern-condors/

Salah Kaprah Penyakit 'Jamur Hitam' yang Ternyata Pernah Ada di Indonesia

 Penyebutan wabah jamur hitam di India, yang belakangan diikuti juga dengan jamur putih dan jamur kuning, ternyata salah kaprah. Dokter paru menjelaskan bahwa penamaan penyakit tersebut tidak sesuai standar.

Salah kaprah penamaan 'jamur hitam' tersebut berpotensi memunculkan kebingungan, karena dalam keseharian banyak sekali spesies jamur berwarna hitam maupun putih. Samakah jamur-jamur tersebut dengan jamur enoki atau shiitake yang sering dikonsumsi?


"Kelihatannya istilah jamur kuning, hitam, dan putih itu dikaitkan dengan warna cairan tubuh yang keluar dari rongga sinus pasien yang mengalami mucormycosis," kata Dr dr Anna Rozaliyani, MBiomed, SpP(K) dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI).


"Sebetulnya penyebutan penyakit jamur itu ada nama standar dan biasanya berdasarkan nama Latin jamur penyebabnya," jelas dr Anna dalam konferensi pers, Kamis (4/6/2021).


Dicontohkan, jamur Aspergillus menyebabkan penyakit aspergilosis, sedangkan jamur Candida menyebabkan penyakit candidiasis. Penyakit 'jamur hitam' atau black fungus, menurut dr Anna, selama ini dikaitkan dengan penyakit mukormikosis (mucormycosis) yang disebabkan oleh infeksi jamur Mucormycetes.


Penamaan jamur hitam atau black fungus tidak tepat karena jamur Mucormycetes tidak termasuk dalam kelompok jamur hitam atau Damatiaceae. Diperkirakan, penyakitnya disebut 'black fungus' karena menyebabkan kelainan jaringan berwarna kehitaman (black eschar).


Pernah ada di Indonesia

Sejak mewabah di India, mukormikosis atau 'jamur hitam' juga memunculkan kekhawatiran. Mungkinkah infeksi serupa mewabah di Indonesia?


"Sebetulnya di Indonesia juga pernah ada laporan kasus, tetapi memang kita temukan sebelum pandemi COVID-19. Jumlahnya tidak banyak mungkin setahun itu tidak sampai 50," kata dr Anna.


Selama pandemi COVID-19, belum ditemukan kasus infeksi mukormikosis yang terkonfirmasi. Salah satu penyebabnya adalah terbatasnya laboratorium yang bisa mengidentifikasi penyakit tersebut.


Menurut dr Anna, infeksi ini terbilang fatal dengan tingkat kematian tinggi. Risiko kesakitan yang ditimbulkannya pun disebutnya cukup signifikan.


"Sekali kena penyakit ini, biasanya kalau terlambat, pasien sudah tidak tertolong," katanya.

https://movieon28.com/movies/lai-shi-chinas-last-eunuch/


Juli Sudah Mulai Sekolah Tatap Muka, Mahasiswa Kapan Divaksin?


 Sekolah tatap muka direncanakan bakal mulai berjalan kembali Juli 2021, menteri terkait sudah menegaskan 'tidak ada tawar menawar' soal itu. Sementara itu anak dan remaja maupun para mahasiswa masih belum menjadi prioritas vaksinasi.

"Sekarang masih pendidik dan tenaga pendidik," juru bicara vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi kepada detikcom, Kamis (3/6/2021).


Menurut dr Nadia, sasaran vaksinasi COVID-19 pada Juli mendatang masih dalam pembahasan. Rencananya, kelompok masyarakat umum akan segera mendapat gilirannya.


Khusus untuk anak dan remaja, vaksinasi COVID-19 masih menunggu rekomendasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) hingga ITAGI. Beberapa jenis vaksin memang telah menjalani uji klinis dan dinyatakan efektif pada kelompok usia 12-15 tahun.


"Apakah vaksin itu sudah ada di negara kita, artinya jenis vaksinnya itu misalnya Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, Novavax, atau harus mencari jenis vaksin baru," jelas dr Nadia dalam diskusi virtual sebelumnya, Senin (31/5/2021).


"Nah kalau harus mencari jenis vaksin baru ya berarti harus negosiasi lagi pemerintah, belum tentu produsen vaksinnya punya stok vaksin, itu yang pertama," sambungnya.

https://movieon28.com/movies/school-on-fire/