Sabtu, 16 Oktober 2021

IDI Sebut Gelombang Ketiga COVID-19 RI Sudah Lewat Jika Hal Ini Terjadi

 Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr Adib Khumaidi, SpOT menyebut gelombang ketiga COVID-19 di Indonesia bisa saja sudah lewat. Terutama jika tidak ada peningkatan kasus Corona di akhir Desember.

Meski begitu, ia tetap mewanti-wanti masyarakat untuk menjaga protokol kesehatan, karena risiko lonjakan kasus masih bisa terjadi saat banyak warga mulai lengah. dr Adib memastikan para tenaga kesehatan ikut menjaga kewaspadaan serupa, belajar dari pengalaman membludaknya pasien COVID-19 di puncak Corona Juli kemarin.


"Kita tentunya melihat dalam 3 bulan terakhir nanti sampai di bulan Desember semoga tidak ada peningkatan, kalau sampai bulan Desember tidak ada peningkatan, sepertinya kita sudah masuk, atau sebenarnya kita sudah mengalami gelombang ketiga," ungkap dr Adib dalam Webinar Tim Mitigasi Sabtu (16/10/2021).


Pasalnya, prediksi gelombang ketiga COVID-19 di beberapa pakar epidemiologi disebut dr Adib berbeda.


"Karena ada beberapa pakar yang berbeda pendapat bahwa sebenarnya kita sudah melalui gelombang ketiga, karena gelombang kedua dianggap pada bulan Agustus tahun lalu, jadi kita di bulan Juli itu kemarin sebenarnya sudah di gelombang ketiga," sambung dr Adib.


dr Adib kemudian berharap jika ada lonjakan kasus di kemudian hari, tidak ada lagi rekan-rekan nakes dan guru besar yang meninggal dunia.


"Kami yakin jika tetap bisa menjaga kewaspadaan mudah2an tidak ada lagi teman sejawat, guru-guru yang meninggal di saat-saat nanti ada (lonjakan) COVID-19," sebut dr Adib.


"Terlepas dari itu kita harus tetap menjaga kewaspadaan, kita harus tetap saling berkolaborasi dan sambil berdoa semoga COVID-19 ini benar-benar hilang dan kita sendiri bisa menangani permasalahan kesehatan di Indonesia lainnya yang saya kira masih perlu untuk selalu kita support," pungkas dr Adib.

https://indomovie28.net/sitemap.xml

Sabtu, 26 Juni 2021

Publisher Grand Theft Auto Panen Uang Rp 48,3 Triliun

 Salah satu publisher game ternama, Take Two Interactive telah merilis laporan keuangan untuk periode fiskal yang berakhir Maret 2021. Kabarnya mereka berhasil meraup pendapatan hingga USD 3,37 miliar (sekitar 48,3 triliun rupiah).

Pemasukan berulang dari konsumen menjadi bahan bakar utama bagi keuntungan Take Two Interactive. Dengan 68 persen pendapatan berasal dari game Grand Theft Auto Online dan NBA 2K21.


Selama setahun penuh, Take Two Interactive membukukan bahwa pemesanan naik 19 persen menjadi USD 3,55 miliar (sekitar 50,9 triliun rupiah), dengan ditandai pendapatan yang naik 9 persen menjadi rekor baru yakni USD 3,37 miliar (sekitar 48,3 triliun rupiah), dikutip detikINET dari Game Industry, Selasa (25/5/2021).


Meskipun berperan sebagai pendorong utama, ternyata tidak hanya NBA 2K21 dan GTA Online yang berkontribusi. Tetapi terdapat game lain yang ikut serta dalam memberikan pendapatan Take Two Interactive seperti game dari ranah mobile milik Social Point dan Playdots, serta WWE SuperCard.


NBA 2K21 pun melampaui ekspektasi dan game ini telah terjual lebih dari 10 juta copy. NBA 2K21 berhasil memboyong 2,3 juta pemain harian dan konsumen yang melakukan pembelian berulang naik hingga 73 persen dari tahun sebelumnya.


Take Two Interactive mengungkapkan bahwa game dengan genre olahraga bola basket ini diperkirakan akan terus berkembang.


"Kami melihat peluang yang signifikan untuk mengembangkan franchise ini lebih jauh. Karena kami memberikan pengalaman yang unik dan inovatif di sepanjang permainan," kata Take Two Interactive.


Bila penasaran dengan NBA 2K21, penggemar bisa mendapatkannya secara gratis di Epic Games Store. Game ini bisa didownload secara cuma-cuma hingga tanggal 27 Mei 2021.

Ini menjadi kesempatan yang baik bagi pemain yang ingin merasakan salah satu game yang ikut berkontribusi besar bagi pendapatan Take Two Interactive. Karena bila dalam kondisi normal, pemain harus mengocek kantong hingga 699 ribu rupiah untuk mendapatkan game ini di Epic Games Store.

https://indomovie28.net/movies/face-to-face-2/


Ini Jawaban Kenapa Layanan 5G Digelar Bertahap dan Terbatas


 Era 5G di Indonesia akan segera hadir pada 27 Mei mendatang. Namun sayangnya, tidak semua wilayah dapat menikmati layanan 5G tersebut secara komersial.

Penggelaran layanan 5G oleh Telkomsel ini dilakukan secara bertahap dan terbatas. Untuk tahap awal, enam titik residensial di Jabodetabek, yaitu Kelapa Gading, Pondok Indah, Pantai Indah Kapuk, Bumi Serpong Damai (BSD), Widya Chandra, dan Alam Sutera.


Selain itu, ada sembilan lokasi di delapan kota yang juga akan menikmati layanan 5G, di antaranya Medan, Batam, Bandung (dua lokasi di Telkom University dan ITB), Balikpapan, Solo, Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Denpasar.


Khusus untuk sembilan lokasi, selain Bandung, belum diketahui secara pasti, apakah layanan 5G Telkomsel itu juga menyasar wilayah residensial atau area industri.


"Penyebaran 5G dan 4G itu sangat berbeda dalam banyak sekali aspek, sehingga perencanaan penyebaran 5G akan tergantung akan tergantung banyak aspek, tidak sama dengan 1G, 2G, 3G, bahkan 4G," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate di Jakarta.


"5G ini adalah revolusi industri telekomunikasi, sehingga kita harus melakukannya dengan hati-hati di banyak aspek," sambungnya.


Johnny lantas memaparkan aspek-aspek yang membuat penyebaran layanan 5G digelar terbatas. Pertama, berkaitan dengan capex dan opex perusahaan karena melibatkan permodalan dan biaya yang sangat besar.

https://indomovie28.net/movies/vengeance-is-mine-5/