Salah satu publisher game ternama, Take Two Interactive telah merilis laporan keuangan untuk periode fiskal yang berakhir Maret 2021. Kabarnya mereka berhasil meraup pendapatan hingga USD 3,37 miliar (sekitar 48,3 triliun rupiah).
Pemasukan berulang dari konsumen menjadi bahan bakar utama bagi keuntungan Take Two Interactive. Dengan 68 persen pendapatan berasal dari game Grand Theft Auto Online dan NBA 2K21.
Selama setahun penuh, Take Two Interactive membukukan bahwa pemesanan naik 19 persen menjadi USD 3,55 miliar (sekitar 50,9 triliun rupiah), dengan ditandai pendapatan yang naik 9 persen menjadi rekor baru yakni USD 3,37 miliar (sekitar 48,3 triliun rupiah), dikutip detikINET dari Game Industry, Selasa (25/5/2021).
Meskipun berperan sebagai pendorong utama, ternyata tidak hanya NBA 2K21 dan GTA Online yang berkontribusi. Tetapi terdapat game lain yang ikut serta dalam memberikan pendapatan Take Two Interactive seperti game dari ranah mobile milik Social Point dan Playdots, serta WWE SuperCard.
NBA 2K21 pun melampaui ekspektasi dan game ini telah terjual lebih dari 10 juta copy. NBA 2K21 berhasil memboyong 2,3 juta pemain harian dan konsumen yang melakukan pembelian berulang naik hingga 73 persen dari tahun sebelumnya.
Take Two Interactive mengungkapkan bahwa game dengan genre olahraga bola basket ini diperkirakan akan terus berkembang.
"Kami melihat peluang yang signifikan untuk mengembangkan franchise ini lebih jauh. Karena kami memberikan pengalaman yang unik dan inovatif di sepanjang permainan," kata Take Two Interactive.
Bila penasaran dengan NBA 2K21, penggemar bisa mendapatkannya secara gratis di Epic Games Store. Game ini bisa didownload secara cuma-cuma hingga tanggal 27 Mei 2021.
Ini menjadi kesempatan yang baik bagi pemain yang ingin merasakan salah satu game yang ikut berkontribusi besar bagi pendapatan Take Two Interactive. Karena bila dalam kondisi normal, pemain harus mengocek kantong hingga 699 ribu rupiah untuk mendapatkan game ini di Epic Games Store.
https://indomovie28.net/movies/face-to-face-2/
Ini Jawaban Kenapa Layanan 5G Digelar Bertahap dan Terbatas
Era 5G di Indonesia akan segera hadir pada 27 Mei mendatang. Namun sayangnya, tidak semua wilayah dapat menikmati layanan 5G tersebut secara komersial.
Penggelaran layanan 5G oleh Telkomsel ini dilakukan secara bertahap dan terbatas. Untuk tahap awal, enam titik residensial di Jabodetabek, yaitu Kelapa Gading, Pondok Indah, Pantai Indah Kapuk, Bumi Serpong Damai (BSD), Widya Chandra, dan Alam Sutera.
Selain itu, ada sembilan lokasi di delapan kota yang juga akan menikmati layanan 5G, di antaranya Medan, Batam, Bandung (dua lokasi di Telkom University dan ITB), Balikpapan, Solo, Jakarta, Surabaya, Makassar, dan Denpasar.
Khusus untuk sembilan lokasi, selain Bandung, belum diketahui secara pasti, apakah layanan 5G Telkomsel itu juga menyasar wilayah residensial atau area industri.
"Penyebaran 5G dan 4G itu sangat berbeda dalam banyak sekali aspek, sehingga perencanaan penyebaran 5G akan tergantung akan tergantung banyak aspek, tidak sama dengan 1G, 2G, 3G, bahkan 4G," ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate di Jakarta.
"5G ini adalah revolusi industri telekomunikasi, sehingga kita harus melakukannya dengan hati-hati di banyak aspek," sambungnya.
Johnny lantas memaparkan aspek-aspek yang membuat penyebaran layanan 5G digelar terbatas. Pertama, berkaitan dengan capex dan opex perusahaan karena melibatkan permodalan dan biaya yang sangat besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar