Rabu, 16 Juni 2021

Update Corona RI 16 Juni: Kasus Baru 10 Ribu Kurang Sedikit!

 Jumlah kasus Corona COVID-19 bertambah 9.994 pada Rabu (16/6/2021). Total kasus positif mencapai 1.937.652, sembuh 1.763.870, dan meninggal 53.467 jiwa.

Kasus aktif tercatat sebanyak 120.306, jumlah spesimen yang diperiksa 92.682, dan suspek sebanyak 110.660 orang.


Detail penambahan kasus COVID-19 adalah sebagai berikut:


Kasus positif bertambah 9.994 menjadi 1.937.652

Pasien sembuh bertambah 6.229 menjadi 1.763.870

Pasien meninggal bertambah 196 menjadi 53.467

Sebelumnya, pada Selasa (15/6/2021), tercatat total 1.927.708 kasus positif virus Corona COVID-19, sebanyak 1.757.641 pasien sembuh, dan 53.280 meninggal dunia.

https://nonton08.com/movies/that-enchanting-night/


Separuhnya dari Jabar-DKI, Ini Sebaran 9.944 Kasus Baru COVID-19 RI 16 Juni


Indonesia mencatat penambahan 9.944 kasus baru COVID-19, Rabu (16/6/2021). Total kasus positif saat ini sebanyak 1.937.652.

Provinsi Jawa Barat mencatat penambahan kasus terbanyak dengan jumlah 2.599 kasus. Di bawahnya, terdapat DKI Jakarta dengan 2.376 kasus dan Jawa Tengah dengan 1.251 kasus.


Berikut detail perkembangan virus Corona di RI per Rabu (16/6/2021):


Kasus positif bertambah 9.944 menjadi 1.937.652

Pasien sembuh bertambah 6.229 menjadi 1.763.870

Pasien meninggal bertambah 196 menjadi 53.476

Tercatat sebanyak 92.682 spesimen diperiksa hari ini di seluruh Indonesia, sedangkan jumlah suspek sebanyak 110.660.


Sebaran 9.944 kasus baru COVID-19 di Indonesia pada Rabu (16/6/2021):


Jawa Barat: 2.599 kasus

DKI Jakarta: 2.376 kasus

Jawa Tengah: 1.251 kasus

Jawa Timur: 702 kasus

DI Yogyakarta: 534 kasus

Kepulauan Riau: 351 kasus

Riau: 326 kasus

Sumatera Barat: 214 kasus

Banten: 157 kasus

Kalimantan Timur: 145 kasus

Sumatera Selatan: 138 kasus

Sumatera Utara: 136 kasus

Aceh: 133 kasus

Jambi: 124 kasus

Kalimantan Barat: 121 kasus

Kalimantan Tengah: 94 kasus

Bangka Belitung: 91 kasus

Bali: 67 kasus

Lampung: 62 kasus

Kalimantan Selatan: 57 kasus

Bengkulu: 49 kasus

Nusa Tenggara Timur: 47 kasus

Maluku: 43 kasus

Sulawesi Selatan: 32 kasus

Papua Barat: 30 kasus

Kalimantan Utara: 17 kasus

Sulawesi Tengah: 16 kasus

Sulawesi Tenggara: 11 kasus

Maluku Utara: 8 kasus

Nusa Tenggara Barat: 5 kasus

Papua: 4 kasus

Gorontalo: 2 kasus

Sulawesi Barat: 2 kasus

Sulawesi Utara: 0 kasus


Ngotot Ingin Uji Klinis Fase 3, Vaksin Nusantara 'Nggak Butuh' Anggaran Negara


 Vaksin Nusantara besutan eks Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto ditetapkan dalam Mou Nota Kesepahaman bersama Kemenkes, BPOM, dan TNI AD hanya sebagai riset saja. Artinya, tak akan digunakan untuk vaksinasi Corona program pemerintah maupun mandiri.

Namun, Terawan kini mendesak political will dari pemerintah untuk menyetujui vaksin COVID-19 berbasis dendritik tersebut. Ia juga menyebut tak butuh anggaran negara untuk menyokong pengembangan vaksin Nusantara.


"Kalau masalah anggaran jujur saya tidak perlu anggaran karena saya lihat komisi VII aja Sudah pada mau urunan," kata dia dalam rapat bersama Komisi VII DPR RI Rabu (16/6/2021).


"Saya nggak butuh anggaran dari negara yang saya butuhkan adalah good political will. Apa yang mau dilakukan, wong nggak keluar anggaran kok masa mau dihalangi untuk apa," tanya Terawan.


Terawan juga mengklaim vaksin Nusantara aman digunakan bahkan bisa mengatasi munculnya varian baru Corona. Penetapan MoU sebelumnya dinilai Terawan menghalangi kemerdekaan riset dan ia mendesak Komisi VII bisa membantu para peneliti melanjutkan uji vaksin Nusantara ke tahap ketiga.


"(Penerapan MoU) agak menggelitik di hati saya dari sanubari saya," jelas Terawan.


"Kecuali vaksin ini menimbulkan kematian, penderitaan, dan sebagainya. Saya sendiri sudah merasakan dan anak istri saya, artinya saya sudah siap melakukannya dan saya sudah tau yakin," sambungnya.


"Kalau pak Adrian ikut kan itu saya anggap orang lain tapi istri itu kan bagian dari hidup saya, anak bagian dari hidup saya, itu menurut saya sebuah hal keyakinan vaksin itu aman," lanjut Terawan.


Terawan pun menjelaskan imunitas pasca divaksin Corona Nusantara selama tiga bulan terpantau masih tinggi. Ia juga meyakini hal tersebut bertahan dalam enam bulan ke depan, sekaligus optimis bisa mengakhiri pandemi COVID-19.


"Sekali lagi kami butuh dukungan bolehlah untuk uji klinis karena itu bagian dari kemerdekaan riset, kalau itu saja dilarang, ya izin, saya tidak tahu harus berkata apa," tutupnya.

https://nonton08.com/movies/project-a-part-ii/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar