Cuaca ekstrem seperti ini membuat banyak orang tidak bisa tenang. Setelah seharian hujan besoknya langsung panas.
Hati-hati ya, perubahan suhu yang berbeda ini dapat membuat tubuh anak rentan terkena penyakit. Penyakit langganan ketika cuaca seperti ini adalah Flu. Jika anak sudah menunjukkan gejala seperti demam, batuk, pilek, badan terasa sakit dan kelelahan segera beri obat yang terbaik, ya.
Adapun obat flu anak yang direkomendasikan mengandung paracetamol, psudoepherdrine HCl, Cchlorphenamine Maleate, dan Guaifenesin. Kombinasi ini dikenal sangat ampuh untuk mengobati flu pada anak bila diberikan sesuai dengan aturan pakai. Berikut 3 rekomendasi obat flu yang terbaik untuk anak.
1. Hufagrip Flu
Rekomendasi yang pertama ada Hufagripp Flu. Obat ini memiliki kombinasi kandungan yang sangat sesuai untuk mengobati flu pada anak.
Komposisi:
Paracetamol 120mg
Pseudoephedrine HCl 7,5mg
Chlorpenamine Maleate 0,5mg
Guaifenesin 50mg
Karena kombinasi kandungan di atas obat ini cukup dikonsumsi 2-3 hari untuk mengobati flu pada anak dengan ditunjang istirahat yang cukup dan konsumsi multivitamin.
Aturan Pakai :
-Dikonsumsi setelah makan
-Anak (6-12 tahun) : 3 kali sehari 2 sendok takar (@10ml)
-Anak (2-6 tahun) : 3 kali sehari 1 sendok takar (@5ml)
2. Pasaba
Rekomendasi yang ke dua ada Pasaba. Obat ini memiliki komposisi yang sesuai dengan kombinasi di bawah, sehingga cukup ampuh untuk meredakan gejala flu.
Komposisi:
Paracetamol 250mg
Dextromethorphan HBr 7,5mg
Pseudoephedrine HCl 15mg
Chlorpenamine Maleate 1mg
Aturan Pakai:
-Anak > 12 thn-dewasa: 3 kali sehari 2 sendok takar
-Anak 6 -12 thn: 3 kali sehari 1 sendok takar
-Anak 2 - 6 thn: 3 kali sehari ½ sendok takar
-Anak < 2 tahun: menurut petunjuk dokter
3. Termorex Plus
Rekomendasi ketiga ada Termorex Plus. Obat ini cukup efektif untuk meredakan gejala flu.
Komposisi:
Paracetamol 120mg
Pseudoephedrine HCl 7,5mg
Glyceryl guaiacolate 25mg
Chlorpenamine Maleate 0,5mg
Obat ini memiliki variasi rasa yang disukai anak, sehingga dapat disesuaikan dengan kesukaannya.
Aturan Pakai:
-Anak berusia 6-12 tahun : 3 kali sehari 10 ml (2 sendok teh)
-Anak berusia 2-5 tahun : 3 kali sehari 5 ml (1 sendok teh).
Dari beberapa produk flu terbaik untuk anak di atas, Anda dapat memilih produk yang paling cocok untuk anak. Semoga artikel ini dapat membantu Anda untuk menemukan solusi obat flu terbaik untuk anak.
https://indomovie28.net/movies/that-enchanting-night/
Uji Klinis Fase II Vaksin Nusantara 'dr Terawan' Diungkap, Ini Hasilnya
Peneliti utama vaksin Nusantara berbasis dendritik, Johnny, menjabarkan hasil uji klinis Fase II yang melibatkan 136 subjek dari semula target 227 subjek. Beberapa di antaranya tak bisa mengikuti uji klinis lantaran tak lolos skrining atau masuk dalam kategori eksklusi karena positif COVID-19 hingga sedang hamil, adapula yang berhalangan hadir.
Johnny mengaku uji klinis sudah dimulai sebelum akhirnya ada MoU Nota Kesepahaman bersama BPOM, Kementerian Kesehatan, dan TNI AD, sehingga hasilnya menurut dia tetap perlu dipublikasikan. Hasil uji klinis vaksin dendritik Nusantara dr Terawan Agus Putranto tersebut diklaim tak mencatat kejadian tidak diinginkan (KTD) kategori serius, melainkan hanya kategori ringan saja.
"Hasilnya adalah kejadian tidak diinginkan semua derajat ringan. Terdapat 24 subyek yang mengeluhkan reaksi lokal grade 1," jelasnya dalam rapat bersama Komisi VII DPR RI, Rabu (16/6/2021).
Berikut kejadian tidak diinginkan kategori ringan yang dicatat:
Pegal: 17 orang
Memar: 3 orang
Kemerahan: 3 orang
Gatal: 1 orang
"Pada follow up minggu pertama sampai minggu keempat (pasca vaksinasi) tidak didapatkan kejadian tidak diinginkan reaksi sistemik, tidak didapatkan kejadian serious adverse event sampai pasiennya dirawat di rumah sakit," kata dia.
Lebih lanjut, Johnny menjelaskan uji klinis Fase II vaksin dendritik tersebut melakukan cek darah lengkap di laboratorium, hingga kimia darah, elektrolit, dan melihat keamanan fungsi hati hingga fungsi ginjal. Hasilnya tak ada kelainan dari hasil pemeriksaan laboratorium.
Johnny juga menyebut uji Fase II vaksin Nusantara dendritik melihat berapa banyak dosis yang cocok diberikan pada subjek. Dari uji tiga kategori yaitu 0,1, 0,3, dan 1,0 mikrogram, dosis 0,1 diklaim Johnny sudah memberikan imunitas seluler yang bermakna, sehingga dipilih 0,1 dosis.
Dengan pemantauan uji Fase II vaksin dendritik Nusantara di minggu pertama hingga keempat setelah vaksinasi, Johnny menyimpulkan hingga saat ini keamanan vaksin baik dan tak tercatat KTD berat atau serius.
"Dari ketiga dosis antigen protein S yang dipakai dalam penelitian ini meningkatkan imunogenisitas seluler terutama sel T. Dosis antigen protein S minimal yang dapat memberikan imunogenisitas seluler optimal adalah 0,1 mikrogram," bebernya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar