Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengaku sudah menyusun sistem yang bisa cegah penyalahgunaan anggaran. Khususnya dalam proyek-proyek pertahanan di Indonesia, apalagi pengadaan alutsista.
Prabowo mengatakan dirinya akan melibatkan BPKP, Kejaksaan, hingga BPK untuk melakukan pengecekan semua kontrak proyek pertahanan. Caranya, sebelum kontrak diteken dan berjalan efektif, kontrak akan diperiksa terlebih dahulu oleh BPKP, BPK, hingga Kejaksaan.
"Untuk menjaga bahwa kita pun tidak akan tergoda untuk terlibat dalam hal itu saya rencananya dan kita sudah coba sekarang ini. Saya rencananya mengundang kejaksaan, BPKP sama BPK untuk periksa semua kontrak kita sebelum kontrak itu efektif," ungkap Prabowo dalam podcast Deddy Corbuzier seperti dilihat, Minggu (13/6/2021).
"Jadi kontrak itu ada berapa tahap, jadi ada kontrak awal, ada kondisi-kondisi yang harus dipenuhi, kondisi keuangan, kondisi ini kondisi ini, sampai ujungnya kalau kontrak itu.... dalam perjalanan ini saya akan minta kejaksaan, BPKP dan BPK," paparnya.
Cara lainnya yang akan dilakukan Prabowo adalah dia berupaya untuk bernegosiasi langsung dengan para penyedia proyek pertahanan, misalnya proyek alutsista dia mengaku akan bernegosiasi langsung dengan produsennya. Hal itu dilakukan untuk mengetahui detail harga dari proyek yang akan berjalan, sehingga dia tidak merasa kecolongan.
"Ya pasti ada, itu yang saya bilang tertibkan, kita mau minimalkan caranya bagaimana ya kita susun sebuah sistem, sistemnya seperti apa. Jadi sekarang saya banyak yang saya lakukan, saya negosiasi langsung dengan produsen sehingga saya ingin tahu harga yang sebenarnya itu berapa apa sih? Kalau kita mau beli alat ini harganya berapa," ujar Prabowo.
Prabowo berjanji tak akan meloloskan proyek-proyek pertahanan yang anggarannya di-mark-up alias dilebihkan secara gila-gilaan. Prabowo mengatakan dirinya tak mau dikutuk oleh generasi masa depan.
Dia berjanji dirinya akan berani menolak tanda tangan untuk usulan proyek yang anggarannya di-mark up.
Apa lagi strategi Prabowo Subianto selanjutnya? Buka halaman selanjutnya.
https://indomovie28.net/movies/g-i-joe-retaliation/
Corona Jateng Melonjak, Ini Pesan Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan terkait penanganan COVID-19 di Jawa Tengah hari Jumat (11/6/2021) lalu. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjelaskan hasil pertemuan dengan Jokowi tersebut.
Pertemuan digelar di kompleks kantor Gubernur Jawa Tengah kemarin secara tertutup. Jokowi kemarin memang sengaja mengunjungi beberapa lokasi di Jawa Tengah dalam kunjungan kerjanya.
Kepada Jokowi, Ganjar memaparkan kondisi zona merah di Jateng yang sebelumnya 3 kemudian 8 dan sekarang meningkat menjadi 11 daerah. Maka Jokowi meminta seluruh daerah di Jateng mulai perhatikan kondisi masing-masing.
"Ketika saya paparkan (zona merah) mulai dari 3 naik ke 8 sekarang ke 11, beliau mewanti-wanti betul. Di warning betul seluruh kepala daerah, memperhatikan seluruh kondisi yang ada di wilayah masing-masing," kata Ganjar di rumah dinasnya, Jumat (12/6/2021) malam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar