Sabtu, 19 Juni 2021

WHO Sebut Corona Varian Delta dari India Mulai Mendominasi Dunia

 Kepala Ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Soumya Swaminathan, mengungkapkan varian Delta (B1617.2) yang teridentifikasi di India mulai mendominasi secara global.

"Varian Delta sedang dalam perjalanan untuk menjadi varian dominan secara global karena peningkatan transmisibilitasnya," kata Swaminathan dalam konferensi pers yang dikutip dari Reuters, Sabtu (19/6/2021).


Beberapa negara di dunia telah melaporkan adanya peningkatan kasus yang signifikan dari varian Delta, salah satunya Inggris. Pejabat Kesehatan Jerman juga memprediksikan bahwa varian Delta akan dengan cepat mendominasi di Inggris, meski proses vaksinasi COVID-19 di sana berjalan dengan cepat.


Selain itu, Swaminathan juga mengungkapkan kekecewaannya karena gagalnya vaksin CureVac dalam uji coba pemenuhan standar kemajuan WHO. Ini dikarenakan varian Delta yang lebih menular, sehingga membutuhkan vaksin yang jauh lebih efektif.


Perusahaan asal Jerman yang memproduksi vaksin CureVac melaporkan bahwa vaksinnya hanya terbukti 47 persen efektif untuk mencegah varian Delta ini. Hal ini tentu masih jauh dari ketentuan yang ditetapkan WHO untuk vaksin yaitu minimal 50 persen.


Vaksin CureVac ini diketahui berplatform mRNA, yang serupa dengan Pfizer dan Moderna yang memiliki tingkat efikasi sebesar 90 persen. Oleh karena itu, WHO sangat mengharapkan kemanjuran dari vaksin CureVac ini.


"Hanya karena ini adalah vaksin mRNA, kami tidak bisa menganggap semua vaksin mRNA itu sama karena masing-masing memiliki teknologi yang sedikit berbeda," jelas Swaminathan.

https://nonton08.com/movies/overdrive-2/


Viral Kisah Pasien Muda Kena Gagal Ginjal-Jantung Gegara Suka Minum Manis


 Tak sedikit kasus gagal ginjal rupanya menyerang usia muda, bahkan di rentang umur 20-an. Hal ini diceritakan oleh dokter spesialis jantung dan pembuluh darah ketika menjalani pendidikan di salah satu rumah sakit di Yogyakarta pada tahun 2020 lalu.

Twitter dr Furqon Satria Adi Pradana, SpJP, mendadak jadi sorotan netizen lantaran kasus yang ditanganinya. dr Furqon bagaimana pasiennya yang masih muda mengalami gagal ginjal yang berujung pada gagal jantung gara-gara kebiasaan minuman manis.


"Seminggu ini sudah ditemukan 2 pasien wanita muda awal 20-an sudah gagal ginjal yang mengakibatkan gagal jantung, setelah diulik lebih lanjut, hobi minum manis kemasan dan tidak suka air putih" demikian jelas dr. Furqon dalam akun Twitternya.


"Pasien memang dari kecil tidak suka minum air putih, sukanya minum minuman kemasan sehingga makin lupa akan mengonsumsi air putih." ujar dr Furqon saat dihubungi detikcom, Jumat (18/6/2021).


Selama pendidikan dr Furqon telah menemui beberapa jumlah kasus yang sama seperti dialami oleh pasien. Biasanya kasus paling banyak terjadi pada pasien wanita muda.


Saat ini dr Furqon sendiri sehari-harinya menjalani praktik di Rumah Sakit Soetarto (DKT) Yogyakarta.


"Gagal ginjal yang kronis akan menyebabkan hipertensi yang akhirnya akan menyebabkan gangguan fungsi diastolik jantung. Lama-kelamaan jantung akan membesar sehingga terjadi gagal jantung. Kondisi ini dinamakan cardiorenal syndrome, ada hubungan fungsi ginjal dan fungsi jantung yang menurun." ujar dr Furqon.


Penyakit gagal ginjal akut bisa dikategorikan menjadi 3 tipe yaitu:

1. Pre-renal

Disebabkan kurang air minum terutama air putih, bisa mengurangi aliran darah ke ginjal sehingga menyebabkan cedera pada ginjal akut (acute kidney injury). Lama-kelamaan cedera ginjal akut bisa menjadi penyakit ginjal kronis (chronic kidney disease) yang berarti fungsi penyaringan ginjal telah menurun secara.


Diagnosis penurunan fungsi ginjal kronis ditegakkan melalui kadar ureum dan kreatinin darah.


2. Renal

Kerusakan ginjal terjadi karena penyakit sistemik seperti diabetes, hipertensi, serta lupus.


3. Post-Renal

Gangguan penyumbatan keluarnya urin misalnya pada pasien batu ginjal/batu ureter/tumor yang mengobstruksi.

https://nonton08.com/movies/overdrive/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar