Senin, 21 Juni 2021

Tembus 13 Ribu! Ini Perkembangan COVID-19 RI Selama Juni 2021

  Ledakan kasus Corona masih terus terjadi di Tanah Air. Terkini, penambahan kasus baru menyentuh angka lebih dari 13 ribu pada Minggu (20/6/2021) sehingga total kasus 1.989.909 kasus.

Penambahan kasus terbanyak ditempati oleh DKI Jakarta dengan 5.582 kasus, disusul Jawa Tengah sebanyak 2.195 kasus. Jumlah spesimen yang diperiksa hari ini adalah 89.183 dengan suspek tercatat 142.719 orang.


Detail perkembangan kasus harian COVID-19 selama bulan Juni 2021 adalah sebagai berikut.


20 Juni 13.737 kasus

19 Juni 12.906 kasus

18 Juni 12.990 kasus

17 Juni 12.624 kasus

16 Juni 6.944 kasus

15 Juni 8.161 kasus

14 Juni 8.186 kasus

13 Juni 9.868 kasus

12 Juni 7.465 kasus

11 Juni 8.083 kasus

10 Juni 8.892 kasus

9 Juni 7.725 kasus

8 Juni 6.294 kasus

7 Juni 6.993 kasus

6 Juni 5.832 kasus

5 Juni 6.594 kasus

4 Juni 6.486 kasus

3 Juni 5.353 kasus

2 Juni 5.246 kasus

1 Juni 4.824 kasus

https://cinemamovie28.com/movies/sniper-ghost-shooter/


Terpopuler: Corona Ngegas Melulu, Faskes RI Diprediksi Kolaps


Lonjakan kasus COVID-19 di RI membuat fasilitas kesehatan diprediksi kolaps dalam 2 minggu hingga sebulan ke depan. Meledaknya jumlah pasien COVID-19 dikhawatirkan akan membuat rumah sakit tak lagi bisa menampung pasien.

Kabid Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Dr Masdalina Pane menegaskan, pemerintah harus mengupayakan pengawasan ketat penerapan protokol kesehatan. Pasalnya, penambahan kapasitas tempat tidur sudah tidak bisa mengatasi membludaknya pasien COVID-19.


"Pengawasan di lapangan itu dibutuhkan untuk memantau apakah regulasi kita itu memang dilaksanakan dengan baik itulah tugas teman-teman di Satgas dan TNI Polri agar bisa mengawal penerapan regulasi," tegasnya dalam siaran BNPB Kamis (17/6/2021).


"Jika tak ada containment, tidak ada pengendalian yang tepat dan cepat saya bisa katakan 2 minggu sampai 1 bulan lagi kita sudah akan kolaps," lanjutnya.


Pane menegaskan, upaya tracing dari pemerintah harus diseimbangkan dengan penerapan protokol secara maksimal oleh masyarakat untuk menekan kasus COVID-19.


Menurutnya, upaya pengendalian pandemi COVID-19 tidak bisa hanya mengandalkan 1 aspek, melainkan memerlukan sinergitas pemerintah dan masyarakat.


"Karena itu strategi untuk mengatasi masalah ini tidak bisa hanya dengan terus menambah tempat tidur karena hanya pada satu titik itu akan terjadi lonjakan dimana RS dan tempat tidur sudah tidak mampu lagi mengatasinya," jelas Pane.


"Maka yang harus dilakukan adalah containment di hulu jadi bagaimana caranya agar masyarakat itu tetap mematuhi protokol kesehatan tapi tracingnya kuat," imbuhnya.


Ia menambahkan, lonjakan kasus COVID-19 imbas libur Lebaran sebenarnya sempat berhasil dicegah berkat tracing yang maksimal. Maka itu ia berharap, pemaksimalan tracing bisa kembali diupayakan untuk mengendalikan lonjakan, meski hasilnya tidak akan terlihat dalam waktu singkat.


Langkah lainnya, Pane menegaskan percepatan vaksinasi COVID-19 di Indonesia harus diupayakan.


"Kita juga pernah mengalami libur panjang yang kasusnya tidak naik, artinya model-model seperti itu yang harus kita lakukan jadi pada saat ini mungkin pembatasan mobilitas bisa menjadi solusi tapi itu tidak bisa lama," kata dia.

https://cinemamovie28.com/movies/the-winds-of-autumn/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar