Rabu, 09 Juni 2021

Penting! Lakukan Ini Jika Melihat Pelecehan Seksual di Tempat Umum

 Kasus pelecehan seksual kembali menyeruak di media sosial. Nama influencer Gofar Hilman terseret dalam utas (thread) oleh @quweenjojo yang mengaku sempat dilecehkan oleh Gofar dalam sebuah acara pada 2019.

Terkait kontroversi yang muncul, Gofar Hilman meminta maaf telah merangkul seorang perempuan. Meski begitu, ia membantah telah melakukan pelecehan seksual.


"Di sini gue minta maaf kepada semua pihak yang tidak nyaman ketika gue rangkul, salah gue tidak meminta konsen akan rangkulan itu," ujar Gofar dalam klafirikasinya di media sosial.


Terlepas dari kontroversi tersebut, @quweenjojo mengaku ia tak dapat pertolongan dari siapa pun ketika mengalami pelecehan seksual. Menurutnya, pelecehan yang dialaminya terjadi di hadapan banyak orang. Bukannya membantu, kerumunan tersebut malah saling bersahutan mendukung tindakan Gofar.


Dalam wawancara dengan detikcom, Bunga Astiti, direktur Yayasan Samahita Bandung, komunitas yang menyuarakan perlawanan pada kekerasan seksual, menjelaskan beberapa hal yang seharusnya bisa dilakukan untuk membantu korban pelecehan seksual di ruang publik.


"Paling penting, tanya apakah korban dalam kondisi terluka atau bagaimana. Nah kalau bicara soal kasus kekerasan, tujuan akhirnya juga biar korban aman. Jadi kalau mau ada intervensi, misalnya lihat di jalan harus make sure dulu korbannya dalam keadaan seperti apa," terangnya pada detikcom dalam program e-Life, Jumat (29/5/2021).


"Kadang ada situasi di mana yang kita ingin membantu, misalnya melawan pelaku atau bagaimana, tapi malah bikin korbannya justru di situasi yang lebih tidak aman. Itu harus diperhatiin juga," lanjutnya.


Ia memahami, mengambil tindakan pada kasus pelecehan seksual memang bukan hal mudah. Wajar jika saksi takut tindakannya justru dinilai ikut campur, salah sangka, atau bahkan membuat korban malu lantaran menjadi perhatian orang-orang sekitar.


Maka itu menurut Bunga, penting untuk bersikap peka ketika ingin intervensi pada tindakan pelecehan seksual. Baik dengan tindakan berupa menolong korban, atau langsung menegur dan melawan pelaku.


"Menurut aku, penting untuk melihat situasi karena respons ketika melihat pelecehan di luar dan respons kita 'ini nggak benar', itu sebenarnya sudah bagus. Kamu sudah tahu kalau ini bukan hal yang benar, itu harus diintervensi," ujarnya.


Ia menekankan, tindakan intervensi dengan tujuan menolong korban adalah kiat baik. Namun demi keamanan bersama,perhatikan dulu lingkungan sekitar. Jika saksi dalam keadaan aman, misalnya sedang bersama teman, tindakan intervensi boleh dilakukan.

https://indomovie28.net/movies/13-hours-the-secret-soldiers-of-benghazi/


25 Kota dengan Kenaikan COVID-19 Terparah di RI, Kudus Nanjak 75 Kali Lipat!


 Kenaikan kasus COVID-19 di RI pasca Lebaran 2021 mulai terlihat signifikan, terlebih di sejumlah kota dan kabupaten. Namun jika dikaji dalam skala nasional, besaran pertambahan tahun ini terhitung jauh lebih kecil dibanding kenaikan pasca Lebaran 2020.

"Jika dilihat di minggu ke-3 pasca Idul Fitri, perbedaannya semakin signifikan. Di mana pada 2020 kenaikannya mencapai 80,5 persen, sedangkan 2021 kenakannya hanya sebesar 53,4 persen," terang juru bicara Satgas COVID-19 dalam konferensi pers oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rabu (9/5/2021).


Namun ia menekankan, perbedaan presentasi ini tak sepenuhnya menandakan kondisi yang lebih aman. Pasalnya, masih ada sejumlah kabupaten dan kota dengan pertambahan kasus positif COVID-19 yang amat signifikan, bahkan kenaikannya berkali-kali lipat dalam 3 minggu terakhir.


"Duapuluh lima kota kabupaten ini merupakan kabupaten kota dengan penyumbang tertinggi dari kenaikan kasus COVID-19 selama 3 minggu terakhir secara nasional. Data ini menunjukan bahwa untuk dapat melihat secara detail, maka harus melihat keadaan hingga tingkat kabupaten kota. Jangan sampai terlambat situasi sehingga menjadi kritis dan tidak terkendali," pungkas Prof Wiku.


Berikut 25 kabupaten dan kota di 5 provinsi dengan persentase penambahan kasus COVID-19 tertinggi di Indonesia selama 3 minggu terakhir:


Jawa Tengah


Kudus: 7.594 persen

Jepara: 685 persen

Sragen: 338 persen

Semarang 193 persen

Semarang 94 persen

Kepulauan Riau


Batam: 257 persen

Karimun: 116 persen

Natuna: 100 persen

Bintan: 81 persen

Tanjung Pinang: 13 persen

Sumatera Barat


Pasaman Barat:157 persen

Agam: 151 persen

Solok: 128 persen

Dharmasraya: 125 persen

Padang: 75 persen

https://indomovie28.net/movies/the-maidens-of-heavenly-mountains/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar