Rabu, 25 Juni 2014

Path Rombak Fitur, Apa Saja yang Baru?

Selain mencabut batasan 150 teman, apa saja sih fitur-fitur anyar yang ditawarkan oleh Path dalam update terbarunya di iOS dan Android? Bagi Anda yang belum sempat download, intip saja bocorannya di sini.

Seperti detikINET kutip dari email yang dikirimkan Path, Minggu (22/6/2014), selain produk baru, Path juga memperbarui layanan utamanya di Path 4. Khususnya aplikasi messaging yang kini berdiri sendiri dalam Path Talk.

Path Talk

Path akhirnya memisahkan fitur pesan, salah satu fitur yang paling populer dari layanan utama dengan menghadirkan Path Talk -- aplikasi pesan terpisah yang dirancang untuk memberikan pengguna pengalaman komunikasi yang diklaim lebih private dan mulus.

Path Talk menawarkan semua fitur yang ada pada layanan pesan di Path sebelumnya, ditambah beberapa fitur baru yang dikembangkan antara lain:

· Off the Record: Pesan yang dikirim di Path Talk secara otomotis akan dihapus dari server Path 24 jam setelah pesan terkirim, jadi sekarang Anda bisa menjadi diri Anda sendiri dalam percakapan.

· Ambient Status: Path Talk secara otomatis akan memberitahu teman-teman Anda ketika Anda sedang dalam perjalanan (in transit), sedang berada di areal yang sama (in the neighborhood), atau bahkan saat kondisi baterai ponsel kritis (low on battery) – jadi kondisi keberadaan kita dapat dimengerti sehingga diharap bisa menghilangkan kesalahpahaman dalam komunikasi


· Message Music, Maps, dan lainnya: Dengan mudah bisa mengirim film, musik, buku, peta, lokasi dan foto serta video berkualitas tinggi dengan sekali tekan.

· Quick Replies: Hemat waktu Anda dengan menyapa atau merespon pesan dengan sekali gesekan dengan pilihan Quick Replies antara lain: tanda silang (X) berwarna merah, tanda tanya (?) berwarna kuning dan ikon telepon genggam berwarna biru sebagai kode untuk melanjutkan komunikasi dengan sambungan telepon.

· Voice Messaging: Dengan cepat mengirim dan menerima pesan suara berkualitas tinggi kepada satu orang teman atau dalam kelompok.


Desain Baru

Selain Path Talk, satu lagi yang dirombak adalah tampilan utamanya. Desain baru yang ditawarkan Path diklaim memiliki navigasi yang lebih sederhana dengan panel pilihan baru sehingga lebih mudah untuk berbagi momen. Juga terdapat navigasi untuk akses cepat guna mengetahui notifikasi pemberitahuan, daftar teman, dan masih banyak lagi.

"Terakhir, Path mencabut batasan 150 teman guna memberikan Anda kebebasan untuk menentukan siapa dan berapa banyak teman yang ada pada jaringan Anda. Path menempatkan kontrol dan eksklusivitas di tangan Anda," demikian tulis Path.

Namun sayangnya, tak semua pengguna setia Path menyenangi update fitur baru yang ditawarkan oleh Dave Morin cs ini. Buktinya, masih banyak yang mengeluhkan layanan jadi lambat dan percakapan messaging jadi lebih ribet dari sebelumnya.


Microsoft Hadirkan SkyDrive di Android


Microsoft akhirnya menyediakan layanan penyimpanan data berbasis cloud untuk Android. Layanan bernama SkyDrive yang baru saja didesain dengan nuansa tampilan Metro Windows 8 ini menawarkan cloud storage gratis hingga 7 GB.

Menyusul SkyDrive yang telah lebih dulu hadir untuk Windows Phone dan iOS Apple, aplikasi untuk Android ini sudah tersedia di Google Play Store.

detikINET kutip dari TechCrunch, Rabu (29/8/2012), SkyDrive sejatinya bisa digunakan mulai dari Android 2.3 Gingerbread ke atas, namun Microsoft lebih menyarankan aplikasi ini berjalan di Android 4.0 Ice Cream Sandwich.

Sama seperti Windows Phone dan iOS, SkyDrive di Android juga menawarkan kemudahan akses ke semua dokumen yang telah disimpan di cloud. Kita juga dapat melihat daftar dokumen yang telah dibuka, serta dokumen berbagi pakai lainnya.

SkyDrive juga bisa menjadi penghubung layanan berbasis web Microsoft, termasuk aplikasi Office. Dengan SkyDrive, Microsoft secara langsung bersaing dengan layanan sejenis seperti SugarSync, Dropbox, Google Drive, dan Apple iCloud.




Sumber : http://inet.detik.com/read/2014/06/22/113155/2615387/731/2/path-rombak-fitur-apa-saja-yang-baru

Minggu, 22 Juni 2014

Asuransi Mulai Incar Pemilik Ponsel

Membanjirnya penggunaan ponsel di berbagai kalangan pengguna nyatanya berhasil menyita perusahaan asuransi. Tak hanya mengincar pemilik kendaraan dan rumah, kini pemilik ponsel pun mulai jadi incarannya.

Kehilangan maupun kerusakan pada perangkat merupakan jenis kerugian yang cukup sering dialami pemilik ponsel. Termasuk kerusakan akibat cairan yang tentu saja tidak dilindungi oleh garansi resmi, sehingga berpotensi atas pengeluaran biaya tambahan dan konsumsi waktu perbaikan bagi pengguna.

Mengantisipasi hal tersebut dan mulai meningkatnya permintaan layanan asuransi perlindungan terhadap gadget dan smartphone, TecProtec hari ini meluncurkan produk asuransi dengan sebutan Ponsel Proteksi. Ini adalah sebuah produk perlindungan bagi Konsumen pengguna mobile device terutama ponsel yang dipasarkan melalui jaringan retail outlet PT Erafone Artha Retailindo (Erafone).

“Seluruh mobile device yang dipasarkan di jaringan retail outlet PT Erafone Artha Retailindo telah dilengkapi garansi resmi dari principal. Namun perlindungan garansi resmi hanya mencakup kerusakan dari pabrik,” demikian seperti dikemukakan JW Kim, Direktur Erafone.

“Dengan Ponsel Proteksi ini, kami bertujuan untuk memberikan layanan bernilai tambah (value added services) buat Konsumen Erafone, sesuai komitmen perusahaan. Kami berharap, layanan Ponsel Proteksi ini akan memberikan kenyamanan dan peace of mind yang lebih tinggi bagi Konsumen,” imbuhnya sepertidetikINET kutip dari keterangan resmi yang diterima, Sabtu (21/6/2014).

“Perlindungan Ponsel Proteksi sangat menyeluruh, mulai dari perlindungan terhadap kehilangan karena perampasan dan penodongan, kerusakan fisik akibat terjatuh, terbentur, layar retak, kerusakan akibat cairan seperti tercebur, dan kecelakaan lainnya. Selain itu ada juga perlindungan garansi tambahan untuk tahun kedua (Extended Warranty) mengikuti semua garansi yang di berikan oleh principal di tahun pertama.” timpal Saleh Umar, BD Manager TecProtec.

Perlindungan Ponsel Proteksi dikemas dengan berbagai kemudahan dan keamanan, seperti Layanan Konsumen untuk melaporkan klaim, perbaikan di service center resmi, penjemputan dan pengantaran device kembali setelah perbaikan sehingga customer tidak perlu repot datang ke service center.

Untuk laporan kehilangan dalam 24 jam setelah dokumentasi lengkap diterima akan diberikan konfirmasi penggantian, sedangkan untuk laporan kerusakan dalam 7 hari kerja device akan selesai diperbaiki dan diantar kembali ke Konsumen.

Apabila kerusakan ponsel tidak dapat diperbaiki maka Ponsel Proteksi akan mengganti dengan ponsel baru dengan merk dan model yang sama.

Perlindungan Ponsel Proteksi yang bisa didapatkan di jaringan outlet Erafone dengan mendaftar perlindungan bulanan maupun tahunan ini berlaku untuk semua smartphone dan juga tablet, dengan premi mulai dari Rp 15,000 perbulan. Untuk saat ini baru tersedia di Jabodetabek, namun dalam beberapa bulan kedepan ditargetkan mencapai seluruh outlet Erafone di Indonesia



Bekerja dari Luar Kantor Jadi Tren di Asia Pasifik


Bekerja dari luar kantor menggunakan perangkat sendiri mulai jadi tren baru di kawasan Asia Pasifik. Hal itu bisa dilihat dari grafik pertumbuhan yang dilansir badan riset International Data Corporation (IDC).

Dalam laporan terbaru IDC terlihat, tren Bring Your Own Device (BYOD) di Asia Pasifik terus menunjukkan pertumbuhan sejak 2014 hingga 2015 mendatang berkat terus tingginya penetrasi smartphone dan tablet.

Perangkat yang paling banyak digunakan porsinya untuk menunjang tren BYOD ini antara lain smartphone sebanyak 22,5%, disusul tablet 4,9%, dan notebook 11,7%.

"Pengguna saat ini sudah banyak memanfaatkan perangkat untuk multitasking. Sepertinya di 2014 ini BYOD terus naik dan akan stabil di 2015 mendatang, kata Research Manager for Enterprise Mobility IDC Asia Pacific, Ian Song seperti detikINET kutip Cellular-News, Sabtu (7/6/2014).

Menurutnya, korporasi di kawasan Asia Pasifik juga mulai terbuka untuk mengadopsi BYOD guna mendapatkan efisiensi. Hampir 60% dari korporasi yang kami survei menyatakan ada kebijakan soal mobilitas dari BYOD, katanya.

Pendorong BYOD ini juga tak bisa dilepaskan dari tingginya penggunaan smartphone di korporasi. Diperkirakan ada sekitar 155 juta pengguna smartphone mengadopsi BYOD yang tumbuh 40,4%, sedangkan tablet sekitar 4 juta unit atau tumbuh 62,7%. Sementara notebook 3,1 juta unit atau turun 20%.

"Adopsi BYOD dengan smartphone akan mencapai puncaknya pada 2016 ke 2017, dan tablet di 2017 ke 2018," paparnya lebih lanjut.

Ditambahkannya, BYOD akan bisa diterima korporasi jika ada kompromi antara pengguna terhadap perangkat yang dipilih dan isu keamanan yang mengiringinya. Solusi dari hal itu adalah model hybrid ataudikenal Choose Your Own Device (CYOD).

"Kami lihat di Singapura dan Australia akan ada penurunan adopsi BYOD karena pasar perangkat mulai jenuh di 2016. Saat itu, model hybrid mulai dilirik, pungkasnya.




Sumber : http://inet.detik.com/read/2014/06/21/113524/2615039/319/asuransi-mulai-incar-pemilik-ponsel?i992202105