Untuk mengetahui apakah nyeri haid yang umumnya menjadi gejala endometriosis benar-benar menandakan seorang wanita mengidap endometriosis, bagaimana prosedur pemeriksaan yang akan dilakukan?
Diungkapkan dr Hari Nugroho SpOG dari RSUD Dr Soetomo Surabaya, pemeriksaan endometriosis dilakukan dengan melakukan wawancara, pemeriksaan fisik, ultrasonografi, hingga MRI. Kemudian, diagnosis pasti endometriosis dilakukan melalui operasi.
"Kita ambil jaringan yang dicurigai endometriosis, dan diperiksakan ke dokter spesialis patologi anatomi untuk dilihat di bawah mikroskop dan dipastikan bahwa ini endometriosis," kata dr Hari yang juga pendiri GMITS (Gynecologic Minimally Invasive Treatment Surabaya -www.trust-gmits.com) ini kepada detikHealth.
Ia melanjutkan, karena prosedur tersebut cukup berat hingga harus dilakukan operasi, seringkali tim medis mengambil diagnosis dari pemeriksaan non operatif, dan hanya dilakukan operasi pada pasien dengan indikasi yang jelas.
Indikasi jelas dalam hal ini seperti sudah diterapi obat-obatan tapi kondisi pasien tidak membaik, pasien mengalami kesulitan punya keturunan (infertil), dan jika yang bersangkutan juga memiliki tumor (kista).
Saat melakukan pemeriksaan, dikatakan dr Hari tidak ada syarat tertentu. Dengan kata lain, pemeriksaan dapat dalam keadaan apapun, misalnya ketika si wanita sedang menstruasi, pemeriksaan tetap bisa dilakukan. Seperti halnya kanker payudara atau serviks, apakah ada cara mendeteksi dini endometriosis ini?
"Hingga sekarang belum ada metode deteksi dininya. Oleh karena itu dalam kampanye endometriosis awareness ini kami merujuk ke nyeri haid, sebagai gejala endometriosis yang paling sering terjadi," ujar dr Hari. http://indomovie28.com/late-summer-2016/
Ini Sebabnya Endometriosis Bisa Picu Nyeri Haid dan Nyeri Saat Bercinta
Keluhan nyeri haid dan nyeri saat berhubungan intim kerap dilontarkan para wanita yang setelah diperiksa, diketahui mengalami endometriosis. Begitupun hasil survei yang dilakukan terhadap 1.000 pasien endometriosis di Amerika Serikat, seperti diungkapkan dr Hari Nugroho SpOG dari RSUD Dr Soetomo Surabaya.
"Keluhan yang dilaporkan berupa nyeri haid mencapai 79%, nyeri panggul sebanyak 69 persen, sedangkan nyeri saat berhubungan intim mencapai 45 persen," kata dokter yang merupakan pendiri GMITS (Gynecologic Minimally Invasive Treatment Surabaya - www.trust-gmits.com) ini kepada detikHealth.
Lantas, bagaimana bisa munculnya endometriosis memicu nyeri haid dan nyeri saat berhubungan intim? Menurut dr Hari, penyebab nyeri pada pasien endometriosis adalah pertumbuhan kelenjar endometrium di luar lokasi normalnya yakni di dalam rongga rahim. Nah, kondisi ini akan menimbulkan reaksi radang oleh tubuh.
Reaksi radang ini, lanjut dr Hari, terjadi akibat tubuh mendeteksi ada sesuatu yang tidak seharusnya ada di lokasi tersebut. Kondisinya tidak berbeda seperti reaksi yang terjadi akibat kulit kemasukan benda asing seperti paku, demikian diungkapkan dr Hari.
Nah, reaksi radang inilah yang akan memberi rangsangan nyeri pada tubuh sebagai sinyal bahaya. dr Hari mengibaratkan seperti halnya alarm pada mobil kita yang berbunyi apabila terjadi pencurian. Sayangnya, menurut dr Hari reaksi radang yang terjadi di dalam organ tubuh tidak terlalu membuat pasien aware.
"Seringnya reaksi radang ini tidak serta merta bisa membuat pasien yang merasakannya melakukan sesuatu untuk menghentikan atau menghilangkan sel yang tidak semestinya ada ini untuk tumbuh dan memperbanyak diri," pungkas dr Hari. http://indomovie28.com/dont-think-twice-2016/