Tak lama berselang, pasukan pemadam kebakaran pun datang. Sementara mereka mencari sumber permasalahan, kami diminta tetap berada di luar. Saya nyaris tidak kuat lagi dengan dinginnya udara, tiba-tiba pemandu wisata kami datang jadi dewi penyelamat keadaan darurat ini.
Dia meminta saya dan rombongan memasuki bis wisata yang baru saja tiba yang pastinya lebih hangat karena ada pemanas ruangannya. Dia juga meminta supir membawa kami keliling Kota Edinburgh sembari menunggu petugas PMK menyelesaikan tugasnya.
Lumayan, kami pun diajak mengitari kota yang saya injak pertama kali tadi pagi. Menyusuri jalanan bertabur bangunan menakjubkan yang bergaya abad pertengahan.
Melewati lagi Holyroodhouse Palace, kediaman Raja Skotlandia sejak abad 16 yang sampai sekarang masih difungsikan sebagai tempat seremonial kerajaan. Melalui Edinburgh Castle, landmark kota yang berwujud kastil berdesain benteng khas Eropa yang berdiri di atas bekas gunung berapi.
Melintasi Royal Mile, jalanan yang menghubungkan kedua bangunan tadi yang selalu ramai dengan wisatawan lantaran dipenuhi bangunan indah yang memanjakan mata, para seniman dengan atraksinya juga restoran dan toko souvenir yang menggoda. Menyusuri berbagai tempat lainnya yang tak kalah cantik dan menarik di ibukota sekaligus kota terbesar kedua di Skotlandia.
Putar-putar kota yang tak hanya menghangatkan badan tapi juga meredam gusar akan kejadian alarm kebakaran. Ketika kembali ke hotel dan menemui situasi aman, saya pun bernapas lega. Ternyata penyebabnya sepele saja, Sepertinya ada tamu yang menghasilkan asap di kamarnya. Entah itu asap rokok, asap dari rice cooker, atau yang lain. Tidak ada penjelasan lebih lanjut dari pihak hotel.
Yang penting, kepanikan saya sudah sirna, Perjalanan mengesankan yang dibumbui cerita kedinginan akibat alarm kebakaran ini akan saya kenang seumur hidup saya. It's really my extraordinary traveling!
Saya yakin di Dubai, dream destination saya berikutnya, peristiwa ini takkan terjadi lagi. Saya di sana tidak akan kedinginan, lantaran dihangatkan sinar matahari saat berbaring di atas hamparan pasir putih sembari menikmati pemandangan birunya Teluk Persia di Jumeirah Beach. Selain itu, badan saya pasti memanas terpicu adrenalinnya saat menjajal sensasi menunggangi kuda atau balapan dengan mobil 4 wheels di sepanjang padang pasir tak berujung di Desert Safari yang sungguh menarik panoramanya.
Tak hanya itu, hati pun pasti menghangat mengharu biru saat melihat keindahan desain kota Dubai dari ketinggian di puncak Burj Khalifa. Ditambah lagi ketika menjelajahi Palm Island dengan berbagai destinasi menariknya, juga ketika menyinggahi Dubai Miracle Garden, wisata edukasi dengan ratusan jenis bunga yang memesona yang pasti bikin hati bahagia dan berbunga-bunga. Bermain air di tengah tandusnya padang pasir di Wild Wadi Water Park yang pastinya akan menyegarkan badan saya di tengah panasnya cuaca! Ah, Dubai memang kota impian untuk pelesiran. Semoga saja mimpi saya akan kesampaian.