Minggu, 05 Januari 2020

Beijing yang Ramah Turis Muslim (2)

Mungkin lebih dari itu, setiap melakukan perjalanan, akan ada energi baru dengan positive vibe yang merasuk ke dalam jiwa. Energi baru yang akan menjadi penambah semangat atau penyembuh bagi jiwa, sebagaimana layaknya saya saat itu.

Traveling selalu membuat nagih. Cita-cita saya salah satunya adalah berkunjung menikmati keindahan dan keunikan belahan bumi lainnya. Jika ada kesempatan, saya ingin sekali mengunjungi beberapa negara seperti Mekkah, Eropa, Turki dan Dubai.

Negara yang punya kelebihan dan keunikan masing-masing. Misalnya saja Dubai. Saya ingin sekali merasakan kemegahan Kota Dubai. Kota yang juga jadi impian banyak orang untuk bisa berkunjung kesana.

Landmark yang pertama kali saya kenal dari Kota Dubai ini adalah Burj Khalifa dan Dubai Mall. Menara pencakar langit yang kecantikannya sudah menjadi rahasia umum. Menara tinggi dengan jumlah lantai sebanyak 160 lantai ini pasti akan menarik hati siapapun yang sedang berkunjung kesana, termasuk saya. Ada kabar, menara ini juga punya lift tercepat dengan kecepatan 60 km/jam.

Bagaimana rasanya? Menuju lantai 160 dengan naik lift tercepat. Setelah mencapai puncaknya, saya ingin melihat pemandangan Kota Dubai dari atas menara. Lokasi ke dua yang ingin dikunjungi adalah Dubai Mall yang menghamparkan mata dengan segala fasilitas terbaiknya. Mall terbesar di dunia ini memiliki akuarium terbesar di dunia dan lapangan ice skating seluas lapangan olimpiade.

Menikmati malam dan alunan musik di Dubai Fountain. Impian yang terbentuk saat saya melihat atraksinya di youtube. Kecantikan lampu-lampu di malam hari serta keuletan liukan gelombang air mancur pasti menambah damai dan kekayaan batin.

Maha besar Allah yang menganugerahi manusia dengan pikiran kreatif sehingga bisa menghasilkan mahakarya cantik tersebut. Bagaimana rasanya berada ditengah-tengah Palm Jumeirah dan mengitari pantainya? atau lebih serunya lagi menikmati kota Dubai dengan memandangi dari atas.

Kepulauan buatan ini sayang untuk dilewatkan. Tidak lengkap rasanya kalo kamu tidak menikmati kota Dubai dengan sensasi menelusuri sungai di Dubai Creek. Baik siang atau pun malam hari, megahnya kota Dubai bisa dinikmati dengan menyusuri Dubai Creek.

Melihat hentakan terbangan burung atau melihat mereka sedang bercengkrama dengan latar belakang sungai, sungguh pemandangan yang tak terlukisakan dengan kata-kata. Lengkapi keseruan travelingmu dengan mengunjungi Ski Dubai dan Dubai Marina.

Arena main ski indoor terbesar di dunia lengkap dengan suasana pegunungan seperti di Alpen. Mahal sekali pengalaman tersebut, di arena Dubai Marina kita bisa bermain air sepuasnya.

Jangan lupakan sisi sejarah, karena dengan belajar sejarah kita bisa sedikit lebih mengenali suatu negara. Mengunjungi Museum Dubai menjadi salah satu pilihannya. Lewat museum ini, kabarnya kita bisa melihat kehidupan masyarakat Emirat sebelum penemuan minyak.

Menarik bukan? Traveling akan seru kalau kita menikmati sajian kuliner khasnya. Nasi Kabsa, Shawarma, Shish taouk, hummus, kunafa, jadi kuliner inceran utama saat berada di sana. Suguhan daging, kebab, gurih, khas Timur Tengah bisa dinikmati langsung dari kota aslinya. Dengan lidah Indonesia sepertinya masih nyaman dengan sajian Timur Tengah. Can't wait for the next ultimate travelling. See you.

Beijing yang Ramah Turis Muslim

Perlahan, saya menyibak tirai plastik tebal yang ada di pintu masjid. Tirai yang sengaja dipasang saat musim dingin tiba, untuk menjaga agar suasana di dalam masjid tetap hangat.

Nuansa merah dan hijau memenuhi ruangan. Ukiran-ukiran khas China memperkaya kecantikan masjid tersebut. Tak sabar rasanya ingin menyimpan momen ini ke dalam kamera. Mata saya tertahan di sebuah tulisan di dinding.

Jangan Pijak Kain Putih, tulisan yang ditulis persis dengan Bahasa Indonesia fasih. Bukan menggunakan bahasa Internasional sebagai bahasa universal, dan juga tidak diselingi tulisan huruf China.

Bagian putih yang dimaksud adalah tempat sujud dalam sholat. Bagian putih ini, ditandai dengan secarik kain putih yang dihamparkan memanjang. Agar posisi sholat menjadi rapi dan terjaga. Hal yang tampak begitu asing dari kebiasaan masjid.

Setiap pesonanya, membuat saya semakin takjub. Saat ingin menggunakan mukena, saya begitu terkesan. Melihat deretan mukena, ada satu yang keunikannya saya kenali. Mukena khas sulaman Bukit Tinggi ada tergantung di sana. Mukena yang mungkin disedekahkan oleh traveller yang juga berkunjung.

Kini, rasanya seperti Indonesia hanya berbeda beberapa kecamatan dari Beijing. Beberapa hari disana, saya dan teman-teman melanjutkan perjalanan ke beberapa landmark di Kota Beijing. Tempat pertama yang kami kunjungi adalah Temple of Heaven.

Tempat ini dulu dijadikan sebagai tempat persembahan saat mendapat hasil panen yang baik. Namun, sekarang tempat ini menjadi tempat berukumpul bagi para lansia. Banyak kegiatan yang dilakukan, mulai dari berolahraga, menyanyi, sampai main kartu sebagai bentuk kebersamaan. China dikenal dengan kelembutan kain sutra dan tehnya. Alhamdulillah, kami berkesempatan mengunjungi Silk Sutra China dan Dr. Tea.

Menikmati suguhan teh dan melihat kemewahan indutri kain sutra di China. Tak ketinggalan, mengunjungi Summer Palace. Summer Palace ini merupakan tempat peristirahatan bagi Kaisar saat musim panas. Sungai yang mengelilingi kawasan masih dalam keadaan beku, sehingga dijadikan kawasan main ice skating beberapa pengunjung. Tak lengkap rasanya kalo lagi ke China tapi tak mengunjungi lokasi bersejarah ini, Forbidden City dan Tembok China.

Forbidden City, kota terlarang yang dulunya merupakan istana kerajaan selama periode Dinasti Ming dan Qing. Saat ini, istananya sudah dijadikan tempat wisata. Sudah tidak ditinggali oleh kalangan bangsawan. Desain arsitektur yang menawan, tangga-tangga yang menunjukkan ketangguhan dan karakter bangunan China yang khas, menjadikan tempat ini semakin menarik.

Tembok China yang sudah berumur ratusan tahun ini masih kokoh berdiri sepanjang puluhan ribu kilometer. Tak heran, luasnya hampir melingkupi 15 provinsi di China. Tembok yang menjadi pelindung dari serangan pasukan Mongolia saat kekaisaran Dinasti Han. Tak terbayangkan, bagaimana tembok sepanjang puluhan ribu kilometer ini dibangun hanya dengan kekuatan manusia.

Desain bangunan atau gedung yang unik, lokasi wisata yang cantik, sejarah, budaya yang menarik dan kecanggihan bisnis di suatu negara menjadi daya tarik tersendiri bagi saya saat melakukan traveling.