Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengajak kaum milenial untuk memanfaatkan keunggulan pariwisata di era revolusi industri 4.0 atau Tourism 4.0 untuk memenangkan persaingan sektor pariwisata di pasar global. Hal itu disampaikannya saat melakukan Media Visit Transmedia di Gedung Trans TV, Jakarta Selatan, Rabu (24/4/2019).
Sebagai keynote speech dalam CNN Indonesia Meet UP!, Arief menjelaskan mengenai perkembangan pariwisata Indonesia di tengah kemajuan teknologi informasi serta memberikan inspirasi kepada generasi milenial untuk turut serta membantu program pemerintah melalui media sosial.
"Saat ini perilaku wisatawan sudah sangat digital. Selain itu juga semakin dominannya millennials travellers. Sekitar 70% travellers melakukan 'search dan share' melalui platform digital dan lebih dari 50% inbound travellers kita adalah kaum milenial," kata Arief di hadapan ratusan mahasiswa dari beberapa Universitas di Jakarta.
Arief menjelaskan, transformasi Tourism 4.0 itu cukup berat. Tetapi bagi Kemenpar, proses digitalisasi sudah dilakukan sejak 4 tahun silam, ketika Arief Yahya melakukan evolusi dipercepat. Dari tradisi analog dan konvensional menjadi penggunaan digital di semua lini.
"Tourism 4.0 lahir seiring dengan mulai tersedianya big data perilaku travellers yang mampu dikumpulkan via apps dan sensor yang kemudian diolah untuk menciptakan seamless dan personalized travelling experience," sebut Arief.
Seamless dan personalized experience itu, lanjut Menpar, bisa diwujudkan karena adanya peran teknologi-teknologi Revolusi Industri Keempat (4.0). Yaitu antara lain artificial intelligence, internet of things (IoT), big data analytics, robotics, augmented reality, cloud computing, blockchain, dan sebagainya. Inilah berbagai teknologi yang kini sering disebut sebagai Teknologi 4.0.
"Target Presiden Jokowi 20 juta tahun 2019 itu sama dengan double, dari start awal 9,3 juta di 2014. Untuk mendapatkan hasil yang luar biasa, hanya bisa ditempuh dengan cara yang tidak biasa! Dan cara yang tidak biasa itu adalah digital," ungkap Arief.
Kejuaraan Surfing Internasional Siap Datangkan Wisman ke Lampung
Setelah dipastikan menjadi event kedua Lampung yang masuk Calendar of Event Wonderful 2019, gengsi kejuaraan surfing internasional Krui Pro langsung naik. Asosiasi surfing dunia, World Surf League (WSL), meng-upgrade event ini dari Qualification Series (QS) di sektor putra yang asalnya QS 1500 menjadi QS 3000. Sedangkan di sektor putri QS 1.000.
International Surfing Championship Krui Pro akan berlangsung di perairan Pantai Tanjung Setia, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung, pada 29 April-4 Mei 2019. Tepatnya di Ujung Bocur Surfing Spot.
Menurut Ketua Tim Calendar of Event Wonderful 2019 Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuty, salah satu keunggulan Krui Pro adalah mampu mendatangkan wisatawan dalam jumlah besar.
"Selama ini, Provinsi Lampung memang dikenal dengan kawasan pantainya yang indah-indah. Dan Tanjung Setia mempertegas sekaligus melengkapi hal itu. Lewat Tanjung Setia, Lampung memiliki event sport tourism internasional. Event yang selalu didatangi wisatawan setiap tahunnya, yaitu kejuaraan dunia surfing Krui Pro," tutur Esthy, dalam keterangan tertulis, Rabu (24/4/2019).
Esthy menambahkan, selama ini pantai Tanjung Setia dikenal sebagai surganya para peselancar. Alasannya, kawasan pantai di Pesisir Barat itu memiliki sekitar 21 surfing spots dengan karakter yang berbeda-beda.
"Dengan karakter ombaknya yang stabil sepanjang tahun, Tanjung Setia jelas menjadi pilihan para surfer. Karena tidak membutuhkan waktu tertentu bagi mereka untuk menaklukkan ombak. Inilah kelebihan Tanjung Setia," papar Esthy lagi.
Esthy menjelaskan, Krui Pro adalah event hasil kerja sama dengan World Surf League (WSL) & Asian Surf Championship (ASP). Ratusan peselancar mancanegara selalu menghadiri event bergengsi ini. Tahun ini pelaksanaan Krui Pro sudah memasuki tahun pelaksanaan ke-3.
Menurut Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani, banyak manfaat yang bisa diraih dari event kelas dunia ini.