Jumat, 27 Maret 2020

Pawai Ogoh-Ogoh di Bali Tetap Bisa Dilaksanakan dengan Syarat

Pawai Ogoh-Ogoh di Bali tetap bisa dilaksanakan namun harus mematuhi berbagai syarat sebab saat ini tengah terjadi wabah Corona di Indonesia.
Gubernur Bali I Wayan Koster bersama Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali I Gusti Ngurah Sudiana dan Ketua FKUB Provinsi Bali mengeluarkan surat edaran terkait pawai Ogoh-ogoh yang akan dilaksanakan menjelang hari raya Nyepi. Umat Hindu tetap diperbolehkan melakukan pawai ogoh-ogoh dengan syarat.

"Pengarakan Ogoh-ogoh berkaitan dengan Upacara Tawur Kasanga hari suci Nyepi Tahun Saka 1942, pengarakan ogoh-ogoh bukan merupakan rangkaian hari Suci Nyepi sehingga tidak wajib dilaksanakan oleh karena itu pengarakan ogoh-ogoh sebaiknya tidak dilaksanakan," kata Sudiana saat membacakan surat edaran di jumpa pers di rumah jabatan Gubernur Bali Jayasabha, Selasa (17/3/2020).

Namun, lanjutnya, bagi warga yang ingin melakukan pawai Ogoh-ogoh diminta meminta ketentuan yang sudah diatur. Di antaranya pelaksanaannya dari pukul 17.00-19.00 WITA.

"Namun bila akan tetap dilaksanakan maka pelaksanaan agar mengikuti ketentuan sebagai berikut, waktu pengarakan Ogoh-ogoh dilaksanakan tanggal 24 Maret 2020 pukul 17.00 sampai dengan pukul 19.00 WITa, tempat pelaksanaan hanya di Wewidangan Banjar Adat setempat dan tiga sebagai penanggung jawab adalah Bandesa adat dan Prejuru Banjar Adat setempat atau sebutan lain agar berjalan dengan tertib dan disiplin," ujarnya.

Sementara itu, dalam upacara melasti yang juga disertai dengan pengarakan Ogoh-ogoh, masyarakat diimbau memperhatikan imbauan. Pawai Ogoh-ogoh yang akan tetap dilaksanakan namun jumlah peserta harus dibatasi.

"Dalam rangkaian upacara Melasti, Tawur, Pangerupukan yang disertai dengan pengarakan Ogoh-ogoh agar dapat dilaksanakan dengan memperhatikan imbauan bersama sebagai berikut, membatasi jumlah peserta yang ikut dalam prosesi, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), para pemangku agar menggunakan penyiratan yang sudah bersih untuk 'Nyiratkang Tirta' kepada Krama, tidak mengganggu ketertiban umum, tidak mabuk-mabukan, memiliki pengurus dan atau koordinator yang bertanggung jawab kepada Prajuru Banjar Adat dan sebutan lain Wewidangan Banjar Adat setempat," ucapnya.

Selain itu, warga yang sakit diimbau tidak mengikuti rangkaian upacara. Hal itu untuk mencegah potensi penyebaran Corona.

"Bagi umat yang sakit atau merasa kurang sehat agar tidak mengikuti rangkaian upacara, guna menghindari potensi penyebaran penyakit termasuk virus Corona semua panitia dan peserta akan mengikuti protap prosedur tetap dari instansi yang berwenang," tambah Sudiana.

Gaya Crazy Rich Instagram Mengisolasi Diri dari Corona

Di tengah pandemi Corona, semua orang diimbau mengisolasi diri untuk menekan jumlah penyebaran virus Corona. Cuma, beda kalau isolasinya ala crazy rich Instagram.
Aneka hal seru dan menarik dilakukan oleh setiap orang yang mengisolasi diri di rumah saat ini. Namun, isolasi berbeda dilakukan oleh para anak orang super kaya yang tergabung dalam akun Rich Kids of the Internet.

Sebelumnya, akun Rich Kids of the Internet memang kerap menampilkan gaya hidup dan perjalanan mewah anak-anak orang super kaya dunia. Di mana setiap unggahan mereka selalu membuat iri dan menggoda andai banyak orang.

Hanya di momen pandemi corona ini, cara isolasi para anak orang super kaya ini punya segudang privilege ini pun kembali membuat iri dan geleng-geleng kepala.

Dilihat detikcom dari laman Instagram resminya, Kamis (19/5/2020), tak sedikit di antara para anak super kaya yang mengunggah foto isolasi diri mereka di rumah peristirahatan mewah dengan latar kolam renang dan mobil eksotik.

Dalam unggahan lain juga tampak, bagaimana para anak super kaya mengenakan masker untuk beraktivitas. Hanya, bukan masker biasa melainkan rancangan khusus dari brand ternama seperti Gucci.

Layaknya sebelum pandemi corona, mereka pun masih kerap traveling. Hanya tidak dengan pesawat komersial atau angkutan umum, melainkan pesawat jet pribadi atau kapal yacht mereka.

Malah ada juga potret salah satu anak super kaya yang berpose di dalam mobil eksotis pribadinya dengan latar Menara Eiffel di Paris. Tak hanya itu, ia juga mengenakan kacamata, sepatu, masker hingga sarung tangan full brand LV. Corona pun seperti takut bergaul dengan mereka.

Itulah beberapa contoh privilege yang dimiliki para anak orang super kaya dunia di tengah wabah pandemi corona. Agaknya pandemi virus corona pun tak dapat menurunkan gaya hidup mereka yang glamor dan selalu dibanjiri kemudahan.

Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Tutup Mulai Besok

PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero) akan menutup sementara seluruh kawasan Taman Wisata Candi pada hari Jumat, 20 Maret sampai dengan 29 Maret 2020. Hal itu dalam rangka upaya pencegahan dan meminimalisir penyebaran virus Corona atau COVID-19.
"Penutupan operasional ini meliputi Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko beserta fasilitasnya seperti Pementasan Sendratari di area Ramayana Prambanan serta seluruh restoran yang dikelola PT TWC," kata Edy Setijono di Taman Wisata Candi Prambanan, Kamis (19/3/2020).

Edy menjelaskan keputusan ini diambil setelah koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jateng dan Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta yang merupakan wilayah kerja PT TWC. Keputusan ini juga setelah pihaknya melakukan konsultasi dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

"Kementerian sebagai pemangku kepentingan kepariwisataan nasional mengingat Candi Borobudur merupakan destinasi Super Prioritas, selain itu telah dilakukukan konsultasi dengan Kementerian BUMN sebagai acuan regulasi bagi BUMN," jelasnya.

"Kami sudah komunikasikan keputusan ini kepada Kementerian BUMN dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta selanjutnya akan mengikuti kebijakan pemerintah terkait pandemi COVID-19 yang masih terus berlangsung," kata Edy menambahkan.

Langkah penutupan sementara operasional kawasan Taman Wisata Candi beserta fasilitasnya ini akan terus diikuti dengan upaya preventif. Yakni meliputi penyemprotan disinfektan di seluruh kawasan TWC serta menjaga kebersihan lingkungan kerja yang diikuti oleh segenap karyawan.

"Kami akan terus menjaga lingkungan di kawasan agar tetap steril dan bersih dari COVID-19. Semoga situasi ini akan terus membaik, sehingga perekonomian dan dunia pariwisata akan kembali pulih," ucapnya.

Pawai Ogoh-Ogoh di Bali Tetap Bisa Dilaksanakan dengan Syarat

Pawai Ogoh-Ogoh di Bali tetap bisa dilaksanakan namun harus mematuhi berbagai syarat sebab saat ini tengah terjadi wabah Corona di Indonesia.
Gubernur Bali I Wayan Koster bersama Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali I Gusti Ngurah Sudiana dan Ketua FKUB Provinsi Bali mengeluarkan surat edaran terkait pawai Ogoh-ogoh yang akan dilaksanakan menjelang hari raya Nyepi. Umat Hindu tetap diperbolehkan melakukan pawai ogoh-ogoh dengan syarat.

"Pengarakan Ogoh-ogoh berkaitan dengan Upacara Tawur Kasanga hari suci Nyepi Tahun Saka 1942, pengarakan ogoh-ogoh bukan merupakan rangkaian hari Suci Nyepi sehingga tidak wajib dilaksanakan oleh karena itu pengarakan ogoh-ogoh sebaiknya tidak dilaksanakan," kata Sudiana saat membacakan surat edaran di jumpa pers di rumah jabatan Gubernur Bali Jayasabha, Selasa (17/3/2020).

Namun, lanjutnya, bagi warga yang ingin melakukan pawai Ogoh-ogoh diminta meminta ketentuan yang sudah diatur. Di antaranya pelaksanaannya dari pukul 17.00-19.00 WITA.

"Namun bila akan tetap dilaksanakan maka pelaksanaan agar mengikuti ketentuan sebagai berikut, waktu pengarakan Ogoh-ogoh dilaksanakan tanggal 24 Maret 2020 pukul 17.00 sampai dengan pukul 19.00 WITa, tempat pelaksanaan hanya di Wewidangan Banjar Adat setempat dan tiga sebagai penanggung jawab adalah Bandesa adat dan Prejuru Banjar Adat setempat atau sebutan lain agar berjalan dengan tertib dan disiplin," ujarnya.

Sementara itu, dalam upacara melasti yang juga disertai dengan pengarakan Ogoh-ogoh, masyarakat diimbau memperhatikan imbauan. Pawai Ogoh-ogoh yang akan tetap dilaksanakan namun jumlah peserta harus dibatasi.