Senin, 04 Mei 2020

Sebaran 395 Kasus Baru Positif Virus Corona di Indonesia 3 Mei

 Indonesia kembali mengumumkan adanya penambahan kasus baru virus Corona COVID-19. Saat ini sebanyak 349 kasus baru positif sehingga total ada 11.192 kasus. Hingga Senin (4/5/2020) ada sebanyak 1.954 sembuh, dan 864 meninggal dunia.
"COVID-19 hanya dapat dicegah dengan disiplin yang kuat, semangat gotong royong yang tidak terputus," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona COVID-19, Achmad Yurianto, Senin (4/5/2020).

Sebaran 395 kasus baru positif virus Corona COVID-19 sebagai berikut:

Bali 9

Banten 14

DKI Jakarta 79

Jawa Barat 193

Jawa Tengah 22

Jawa Timur 7

Kalimantan Barat 3

Kalimantan Timur 5

Kalimantan Tengah 23

Kalimantan Selatan 3

Kalimantan Utara 8

Sumatera Barat 8

Sumatera Utara 6

Sulawesi Selatan 6

Lampung 4

Riau 5

Update Corona di Indonesia 4 Mei: 11.587 Positif, 1.954 Sembuh, 864 Meninggal

Data terbaru virus Corona COVID-19 di Indonesia telah diumumkan. Pada Senin (4/5/2020), tercatat 11.587 kasus positif, 1.954 sembuh, dan 864 meninggal.
"Gunakan masker kalau terpaksa keluar rumah," pesan juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona COVID-19, Achmad Yurianto, Senin (4/5/2020).

Jumlah kasus positif bertambah 395 sehingga total secara akumulatif menjadi 11.587.

Pasien yang dinyatakan sembuh bertambah 78 sehingga totalnya 1.954.

Kasus meninggal dunia bertambah 19 menjadi 864.

Ragu Cek Kesehatan ke RS karena Wabah Corona? Ini Saran Dokter

Wabah virus Corona COVID-19 membuat sebagian orang khawatir cek kesehatan di klinik atau rumah sakit (RS). Salah satu alasannya karena takut tertular oleh virus dari salah satu pasien atau tenaga medis yang ada di fasilitas kesehatan.
Ahli jantung sekaligus influencer kesehatan dr Vito A Damay, SpJP(K), Mkes, FIHA, FICA, FAsCC, dari Siloam Hospital Lippo Village mengatakan ia sendiri beberapa kali menemukan pasien tanda-tanda serangan jantung lewat konsultasi jarak jauh (telemedicine).

"Berulang kali saya dapatkan ini di layanan aplikasi telemedisin dan saya segera bilang ini harus ke RS. Pasien kadang takut karena khawatir tertular COVID," kata dr Vito pada detikcom, Senin (4/5/2020).

Jadi kapan kita harus cek kesehatan karena sakit di masa pandemi ini?

dr Vito menjelaskan hal pertama yang harus diperhatikan adalah bila terjadi gangguan atau masalah kesehatan mendadak dan kondisinya semakin parah. Pada kondisi serangan jantung contohnya bila terasa nyeri dada seperti dihimpit yang kemudian terus menjalar ke bagian tubuh lain.

Berikut panduan dr Vito saat harus cek kesehatan ke klinik dan rumah sakit:

1. Kondisi darurat dan harus mendapat penanganan segera.
2. Pakai masker dan bawa hand sanitizer bila tidak yakin akan mudah menemukan tempat cuci tangan dengan air mengalir serta sabun
3. Hindari sentuh muka atau perbaiki masker bila belum cuci tangan
4. Hindari pegang barang-barang di rumah sakit
5. Aktif jaga jarak dengan orang lain minimal satu meter

Anggap Lucu Prank Bagi-bagi Makanan Sampah Tandanya Psikis Terganggu

Prank merupakan tindakan yang masuk ke dalam kategori permainan, yang bertujuan untuk meramaikan atau memeriahkan suasana dengan mengecoh orang lain melalui usaha mengaburkan logika dan realita. Tak jarang prank-prank itu mengundang tawa dari penonton atau orang yang melihatnya.
Namun, tidak semua prank bertujuan seperti itu, ada juga yang malah membuat banyak orang merasa dirugikan. Seperti salah satunya tindakan prank yang dilakukan Ferdian Paleka baru-baru ini, yang membagi-bagikan 'makanan' sampah pada waria dan anak-anak di jalan.

Menurut psikolog dari ProHelp Center, Nuzulia Rahma, orang-orang yang justru terhibur dengan konten atau tren prank seperti itu sampai menertawakannya, bisa jadi memiliki gangguan psikologis.

"Orang yang menertawakan orang lain saat sedang dalam kesusahan artinya ada faktor psikologis yang tidak sehat. Orang tersebut kehilangan empatinya, bisa jadi juga dalam diri orang itu ada luka dalam yang membuatnya menjadi berperilaku buruk," jelasnya pada detikcom, Senin (4/5/2020).

Rahma mengatakan, hal seperti ini di dalam kehidupan sosial adalah sesuatu yang sangat tidak baik. Orang yang punya luka atau gangguan psikologis ini malah menyebarkannya ke orang lain lewat prank ini, begitupun seterusnya.

"Tentu jika ini banyak terjadi atau terjadi secara terus-menerus, akan membuat kehidupan sosial masyarakat menjadi tidak sehat," ujarnya.

Minggu, 03 Mei 2020

Ini Permasalahan Utama Menarik Wisman ke Indonesia

Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia punya segala keindahan yang dicari oleh wisman. Hanya menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama, ada satu permasalahan penting yang mengganjal.
Sejak awal pemerintahan Presiden Joko Widodo satu periode yang lalu, Kemenparekraf diberi mandat untuk menarik wisman sebanyak-banyaknya. Tahun 2019 lalu misalnya, Menpar terdahulu Arief Yahya diberi mandat untuk menarik wisman sebanyak 20 juta.

Hanya saja, target yang diberikan oleh pemerintah itu tidak tercapai karena bencana alam, resesi ekonomi dan faktor lainnya. Kini, Menparekraf Wishnutama adalah pihak yang dipercaya memikul tanggung jawab besar itu.

Hadir sebagai narasumber dalam webinar mingguan rutin Bincang Bisnis ASITA, Sabtu (2/5/2020), Wishnutama pun bercerita sedikit soal peliknya menarik wisman ke Indonesia. Tantangan yang diwarisinya dari Menpar terdahulu.

Dijelaskan oleh Wishnutama, salah satu masalah di balik sulitnya pencapaian target Kemenparekraf ternyata berada di seat capacity atau daya angkut yang dimiliki maskapai di Indonesia. Wishnutama pun membandingkan seat factor Indonesia dengan negara tetangga.

"Meningkatkan seat capacity ke Indonesia. Jumlah seat capacity ke Thailand 55 juta, ke Malaysia 40 juta, seat capacity per tahun ke Indonesia 20 juta. 5,5 juta dipakai orang Indonesia untuk ke luar negeri, tinggal 13,5 juta seat capacity ke Indonesia yang realistis," ujar Wishnutama.

Itu adalah perhitungan jumlah seat capacity Indonesia untuk penerbangan internasional. Padahal, sekitar 70% lebih wisman datang ke Indonesia lewat jalur udara. Sisanya adalah via jalur laut dan darat.

"Terus kalau target ke Indonesia 20 juta sisanya suruh gimana ke Indonesia? Mari kita pakai logika. Bagaimana kita meningkatkan seat capacity ke Indonesia? Saya yakin kalau seat capacity kita bisa sama kayak Malaysia 40 juta, jumlah wisatawan kita sama kayak Malaysia," ujar Wishnutama.

Di era Menpar Arief Yahya, keterbatasan seat capacity memang telah jadi isu lama. Kemenparekraf kini di bawah Wishnutama harus bersinergi bersama pihak Kemenhub untuk dapat menyelesaikan persoalan itu apabila ingin menarik wisman lebih banyak.

Wishnutama dan 'The New Normal' Industri Pariwisata Pasca Corona

Ada banyak perubahan di industri pariwisata akibat COVID-19. Hal itu juga dibicarakan oleh Menparekraf Wishnutama sebagai The New Normal.
Pandemi corona telah mengubah pola interaksi dan bersosialisasi para pelaku industri pariwisata di tengah COVID-19. Tak hanya kini, trend tersebut juga diperkirakan semakin berkembang pasca pandemi corona berakhir.

Obrolan seputar tema itu pun dibahas dalam webinar mingguan rutin Bincang Bisnis ASITA, Sabtu (2/5/2020), dengan Menparekraf Wishnutama sebagai narasumbernya. Gagasan itu juga telah ia kemukakan dalam pertemuan antar Menteri negara G-20 beberapa waktu yang lalu.

"Tak ada satu pun negara yang tak terdampak COVID-19. Indonesia menginisiasikan untuk mempersiapkan The New Normal. Hal-hal yang diminati nanti atau yang diharuskan pasca pandemi COVID-19, dari higienitas toilet, safety, justru kembali ke basic," ujar Wishnutama.

Hal-hal mendasar seperti kebersihan di objek wisata akan kembali ditegaskan apabila pandemi corona usai. Termasuk juga soal keamanan di objek wisata.

"Karena itu Kemenparekraf dan kementerian lain akan memfokuskan ke hal-hal yang sangat prinsip, misalnya toilet. Toilet bersih itu hal yang harus ada di setiap destinasi wisata. Pak Jokowi pengen betul destinasi-destinasi punya standar toilet seperti di Mandalika," ujar Wishnutama.

Sebagai satu dari 5 destinasi super prioritas, Mandalika di NTB adalah salah satu yang serius digarap oleh pemerintah. Hanya ke depannya, standar kebersihan serupa diharap dapat diterapkan di seluruh destinasi wisata Indonesia.

Ke depannya, Wishnutama bersama para pemimpin negara ASEAN juga saling berkomunikasi untuk berbagi soal The New Normal pasca pandemi COVID-19. Ada beberapa hal yang akan didiskusikan ke depannya.

"Kita lagi membuat riset dan mempelajari dengan sesama negara ASEAN untuk memberi masukan soal New Normal dan kita harapkan ada semacam sertifikasi untuk destinasi atau tempat wisata dan hotel yang memenuhi kriteria tersebut. Memberi rasa aman bagi pengunjung," tutup Wishnutama.