Perkembangan terbaru menunjukkan kasus baru positif COVID-19 di Jakarta mengalami penurunan dalam tiga hari terakhir. Namun warga Jakarta jangan lengah dengan kondisi ini dan tetap jaga jarak serta rajin cuci tangan pakai sabun.
Teramati dari situs corona.jakarta.go.id, Senin (4/5/2020), kasus baru pada hari ini tercatat ada 55 kasus. Terakhir kali Jakarta mencatatkan kasus baru yang lebih rendah dari hari ini adalah pada 31 Maret lalu dengan 14 kasus baru.
Berikut adalah catatan jumlah kasus baru, atau penambahan kasus positif COVID-19 per harinya, dalam sepekan terakhir di Jakarta:
28 April: 118 kasus baru
29 April: 83 kasus baru
30 April: 105 kasus baru
1 Mei: 145 kasus baru
2 Mei: 72 kasus baru
3 Mei: 62 kasus baru
4 Mei: 55 kasus baru
Hingga hari ini, sudah total sudah ada 4.472 kasus terkonfirmasi COVID-19 di Jakarta, terdiri dari 2.080 orang dirawat di rumah sakit, 650 orang sembuh, 412 orang meninggal, dan 1.330 orang melakukan isolasi mandiri.
Soal penurunan kasus Corona di Jakarta, Gubernur Anies Baswedan pernah mengatakan ini bukan berarti Jakarta sudah terbebas dari COVID-19. Masyarakat Jakarta masih harus bertempur melawan virus Corona.
"Ini tidak boleh diartikan sebagai PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar)-nya kendor, harus kita lebih disiplin, harus kita lebih ketat, karena masih ditemukan kasus-kasus positif di masyarakat," kata Anies dalam jumpa pers evaluasi PSBB yang disiarkan langsung di YouTube Pemprov DKI, Jumat (1/5) kemarin.
Lemas Saat Bangun Sahur? Mungkin Ini Penyebabnya
Saat bangun tidur, biasanya seseorang butuh waktu beberapa saat untuk sadar alias 'mengumpulkan nyawa'. Tetapi, hal ini akan terasa lebih berat saat bangun sahur seperti akhir-akhir ini.
Umumnya itu terjadi karena berkurangnya durasi dan kualitas tidur. Tapi, jika terlalu lama terjadi bisa jadi ada faktor-faktor lain yang menyebabkannya.
Dikutip dari Shape, beberapa alasan ini mungkin bisa jadi penyebabnya.
1. Sleep apnea
Salah satu penyebab lemas saat bangun tidur adalah sleep apnea. Gangguan ini menyebabkan seseorang tidur 7-8 jam, tapi kualitasnya tidak baik.
Kondisi ini disebabkan karena menyempitnya saluran napas saat tidur, sehingga kualitas tidur terganggu. Jika terjadi dalam jangka panjang, bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti obesitas dan penyakit jantung.
2. Kelelahan
Kelelahan juga bisa membuat badan lemas saat bangun tidur. Biasanya karena aktivitas yang berat atau olahraga berat menjelang tidur. Adrenalin yang meningkat menyebabkan fase tidur berantakan.
3. Pengaruh kafein
Kebiasaan minum kopi atau teh yang mengandung zat kafein bisa menyebabkan pola tidur terganggu. Hal ini membuat tubuh lemas saat bangun tidur.
Menurut penelitian di jurnal Clinical Sleep Medicine, mengkonsumsi kafein 6 jam sebelum tidur bisa membuat tidur terganggu. Untuk mencegahnya, bisa beri jaga waktu antara minum kopi dan tidur agar tubuh punya waktu untuk memetabolisme kafein.
4. Keracunan gadget
Sebelum tidur, kebanyakan orang akan main gadget untuk sekedar mengecek akun media sosial hingga membalas chat. Tapi, tahukah kamu kalau itu bisa menekan produksi melatonin atau hormon yang dibutuhkan untuk mengantuk.
Jika kamu tidur setelah bermain gadget, bisa mempengaruhi siklus bangun tidur, salah satunya bangun dalam kondisi lemas.
5. Bruxism
Bruxism adalah salah satu kondisi di mana gigi seseorang beradu saat tidur. Dampaknya bisa memicu nyeri pada rahang serta sakit kepala. Akhirnya pola tidur akan terganggu dan lebih malas untuk bangun dari tidur.