Selasa, 05 Mei 2020

Didi Kempot Meninggal Dunia, Ingat-ingat Pesannya Soal Jauhi Narkoba

Didi Prasetyo atau beken dengan nama panggung Didi Kempot meninggal dunia pagi ini, Selasa (5/5/2020). Ia disebut meninggal di Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu Solo karena mengalami kondisi henti jantung.
"Pukul 7.25 [masuk] IGD datang dalam keadaan henti jantung, sudah dilakukan pertolongan dengan maksimal, tapi tidak tertolong. Almarhum dinyatakan meninggal pukul 07.45 WIB," kata Asisten Manajer Humas RS Kasih Ibu, Divan Fernandez seperti dikutip dari CNN Indonesia.

Musisi legendaris yang sering disebut "Bapak Pahah Hati" ini sempat berpesan kepada para penggemarnya agar menjauhi narkoba. Ia mengaku tak pernah menyentuh narkoba selama menghasilkan karya-karyanya.

"Sampai sekarang saya menjaga diri dari narkoba. Saya nulis lagu tanpa narkoba, teman saya hanya kopi saja dan pisang goreng," kata Didi beberapa waktu lalu di Kantor Badan Narkotika Nasional.

"Terutama sobat ambyar, janganlah menyentuh itu (narkoba). Lebih baik berkarya yang betul-betul bersih," pungkasnya.

Didi Kempot jadi salah satu tokoh yang ditunjuk oleh BNN sebagai relawan antinarkoba.

Dikaitkan dengan Didi Kempot Meninggal, Ini 5 Penyebab Sesak Napas

Maestro musik campursari Didi Kempot dikabarkan meninggal dunia pagi ini, Selasa (5/5/2020). Penyanyi legendaris ini meninggal di RS Kasih Ibu Solo. Kabar tersebut juga dibenarkan oleh Asisten Manajer Humas Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu, Divan Fernandez.
"Infonya pukul 07.30 WIB tadi baru masuk. Penyebabnya masih saya cek dulu," kata Divan pada detikcom.

Informasi tentang penyebab meninggalnya Didi Kempot masih simpang siur. Asisten Manajer Humas RS Kasih Ibu, Divan Fernandez kepada CNN Indonesia menyebut 'Lord Didi' datang ke rumah sakit dalam kondisi henti jantung.

Sementara di media sosial, banyak yang mengaitkannya dengan sesak napas. Istilah 'blue code asthma' banyak disebut oleh para netizen.

Mengutip dari Mayo Clinic, berikut ini beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang mengalami sesak napas secara mendadak.

1. Asma
Asma adalah salah satu penyakit pernapasan kronis yang paling sering menjadi penyebab seseorang mengalami sesak napas. Hal ini terjadi saat saluran udara atau bronkus mengalami pembengkakan, menyempit, dan produksi lendir berlebih.

Saat paru-paru tidak mendapatkan pasokan udara yang cukup, akhirnya napas akan terasa sesak. Akibatnya, napas menjadi dangkal, cepat, dan terkadang mengeluarkan bunyi.

2. Keracunan karbon monoksida
Keracunan karbon monoksida ini bisa terjadi saat seseorang terlalu banyak menghirup gas tersebut. Bisa berasal dari pembakaran gas, minyak, bensin, bahan bakar padat, dan kayu.

Saat terhirup, gas ini akan terikat erat dalam hemoglobin dan ikut mengalir bersama darah ke seluruh tubuh. Akibatnya akan menyebabkan kerusakan sel dan jaringan karena tubuh kekurangan oksigen. Ini bisa menyebabkan sesak napas, nyeri di dada, pusing, mual, dan muntah.

3. Alergi makanan
Alergi terhadap sesuatu termasuk makanan juga bisa menyebabkan sesak napas. Selain sesak napas, bisa muncul gejala lain seperti hidung mampet, mata berair, ruam, dan bersin.

Lemas Saat Bangun Sahur? Mungkin Ini Penyebabnya

Saat bangun tidur, biasanya seseorang butuh waktu beberapa saat untuk sadar alias 'mengumpulkan nyawa'. Tetapi, hal ini akan terasa lebih berat saat bangun sahur seperti akhir-akhir ini.
Umumnya itu terjadi karena berkurangnya durasi dan kualitas tidur. Tapi, jika terlalu lama terjadi bisa jadi ada faktor-faktor lain yang menyebabkannya.

Dikutip dari Shape, beberapa alasan ini mungkin bisa jadi penyebabnya.

1. Sleep apnea
Salah satu penyebab lemas saat bangun tidur adalah sleep apnea. Gangguan ini menyebabkan seseorang tidur 7-8 jam, tapi kualitasnya tidak baik.

Kondisi ini disebabkan karena menyempitnya saluran napas saat tidur, sehingga kualitas tidur terganggu. Jika terjadi dalam jangka panjang, bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti obesitas dan penyakit jantung.

2. Kelelahan
Kelelahan juga bisa membuat badan lemas saat bangun tidur. Biasanya karena aktivitas yang berat atau olahraga berat menjelang tidur. Adrenalin yang meningkat menyebabkan fase tidur berantakan.

3. Pengaruh kafein
Kebiasaan minum kopi atau teh yang mengandung zat kafein bisa menyebabkan pola tidur terganggu. Hal ini membuat tubuh lemas saat bangun tidur.

Menurut penelitian di jurnal Clinical Sleep Medicine, mengkonsumsi kafein 6 jam sebelum tidur bisa membuat tidur terganggu. Untuk mencegahnya, bisa beri jaga waktu antara minum kopi dan tidur agar tubuh punya waktu untuk memetabolisme kafein.

4. Keracunan gadget
Sebelum tidur, kebanyakan orang akan main gadget untuk sekedar mengecek akun media sosial hingga membalas chat. Tapi, tahukah kamu kalau itu bisa menekan produksi melatonin atau hormon yang dibutuhkan untuk mengantuk.

Jika kamu tidur setelah bermain gadget, bisa mempengaruhi siklus bangun tidur, salah satunya bangun dalam kondisi lemas.

5. Bruxism
Bruxism adalah salah satu kondisi di mana gigi seseorang beradu saat tidur. Dampaknya bisa memicu nyeri pada rahang serta sakit kepala. Akhirnya pola tidur akan terganggu dan lebih malas untuk bangun dari tidur.

Didi Kempot Meninggal Dunia, Ingat-ingat Pesannya Soal Jauhi Narkoba

Didi Prasetyo atau beken dengan nama panggung Didi Kempot meninggal dunia pagi ini, Selasa (5/5/2020). Ia disebut meninggal di Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu Solo karena mengalami kondisi henti jantung.
"Pukul 7.25 [masuk] IGD datang dalam keadaan henti jantung, sudah dilakukan pertolongan dengan maksimal, tapi tidak tertolong. Almarhum dinyatakan meninggal pukul 07.45 WIB," kata Asisten Manajer Humas RS Kasih Ibu, Divan Fernandez seperti dikutip dari CNN Indonesia.

Musisi legendaris yang sering disebut "Bapak Pahah Hati" ini sempat berpesan kepada para penggemarnya agar menjauhi narkoba. Ia mengaku tak pernah menyentuh narkoba selama menghasilkan karya-karyanya.

"Sampai sekarang saya menjaga diri dari narkoba. Saya nulis lagu tanpa narkoba, teman saya hanya kopi saja dan pisang goreng," kata Didi beberapa waktu lalu di Kantor Badan Narkotika Nasional.

"Terutama sobat ambyar, janganlah menyentuh itu (narkoba). Lebih baik berkarya yang betul-betul bersih," pungkasnya.

Didi Kempot jadi salah satu tokoh yang ditunjuk oleh BNN sebagai relawan antinarkoba.